TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Mega Febrianora, mengatakan penyakit jantung menjadi penyebab utama kelelahan yang berujung pada kematian para anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Jadi kelelahan itu adalah manifestasi dari semua penyakit-penyakit yang dialami oleh seseorang," ujarnya dalam acara yang disiarkan Kementerian Kesehatan, dikutip dari Antara, pada Rabu, 22 Februari 2024.
Hingga 17 Februari 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat 57 anggota KPPS meninggal dunia dalam proses Pemilu 2024. Jumlah itu terdiri dari 29 anggota KPPS, 10 anggota Perlindungan Masyarakat, 9 saksi, 6 petugas, 2 panitia pemungutan suara, serta seorang anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Seperti kata Mega, data Kementerian Kesehatan yang dikutip Tempo pada Senin, 19 Februari 2024, juga mengungkapkan penyakit jantung menjadi penyebab tertinggi kematian para petugas tersebut, yaitu pada 13 kejadian. Ada 8 kejadian kecelakaan, serta dua kejadian yang masing-masing karena gangguan pernapasan akut (ARDS), dan hipertensi.
Mega menjelaskan bahwa dari sejumlah anggota KPPS yang berguguran, terdapat petugas yang meninggal saat kedatangan atau sering disebut dead on arrival. Kasus itu pun akibat ditengarai penyakit jantung juga.
Menurut dia, pola kerja KPPS dalam manajemen surat suara merupakan kegiatan administratif yang relatif tidak berat, mulai dari mengangkat kotak suara, mencatat, dan melaporkan hasil. Namun, durasi yang panjang menjadikan pekerjaan itu berbahaya.
Di media sosial, kata Mega, banyak sekali curhatan dan meme tentang pekerjaan KPPS yang berjalan dari pagi hingga pagi "Karena kalau kita memahami, tubuh kita ini memiliki mekanisme kompensasi yang sangat bagus. Jadi nggak mungkin lelah biasa saja, terus tiba-tiba jadi meninggal," katanya.
Dia menjelaskan bahwa kompensasi dari tubuh ketika melakukan aktivitas berat adalah menaikkan tekanan darah serta detak jantung untuk menyuplai oksigen yang lebih. Kegagalan dalam kompensasi itu yang kemudian menyebabkan seseorang kelelahan. Ketika seseorang kelelahan, tensi serta denyut nadinya naik. Kkegagalan fungsi itu dipicu beberapa hal.
"Ada penurunan dari kemampuan jantung yang ditandai dengan penurunan fraksi, ejeksi, atau pompa jantungnya menurun. Kemudian bisa lagi lewat penyakit lain ketidakmampuan untuk pompa jantung meningkat atau elastisitasnya menurun, yang ini terjadi pada pasien dengan hipertensi," katanya.
Mengutip data Kementerian Kesehatan, Mega menyebut 400 ribu dari total 6,8 juta anggota KPPS, memiliki risiko tinggi berupa penyakit jantung, hipertensi, darah tinggi, diabetes, dan lain-lain. Penyebab-penyebab risiko itu dapat diprediksi dan kematian seharusnya bisa dicegah melalui seleksi ketat anggota KPPS.
"Dan juga yang mendaftar harus sayang sama diri,” tutur Mega. “Memang sih kita sayang sama uang ya, tetapi harus lebih sayang sama diri sendiri dibandingkan sayang sama uang.”
Pilihan Editor: Peneliti BRIN Sebut Angin Kencang di Rancaekek Mendekati Level Tornado