Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

image-gnews
Peralatan Si-Cuhal yang merupakan platform yang menyediakan data curah hujan, suhu, dan kelembapan udara di suatu wilayah yang dikumpulkan dalam cloud server. Dok. Humas UI
Peralatan Si-Cuhal yang merupakan platform yang menyediakan data curah hujan, suhu, dan kelembapan udara di suatu wilayah yang dikumpulkan dalam cloud server. Dok. Humas UI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Departemen Geosains Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI), Supriyanto, menciptakan sebuah inovasi bernama Sistem Informasi Curah Hujan Lokal (Si-Cuhal).

Si-Cuhal merupakan platform yang menyediakan data curah hujan, suhu, dan kelembapan udara di suatu wilayah yang dikumpulkan dalam cloud server. Data tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk grafik curah hujan harian, curah hujan bulanan, hingga curah hujan tahunan.

Menurut dia, pertanian dan perkebunan merupakan dua sektor yang sangat bergantung pada kondisi cuaca. Biasanya, musim tanam utama berlangsung pada musim penghujan di mana ketersediaan air sedang tinggi, yaitu dari November hingga Maret. Namun, perubahan iklim yang terjadi sering kali menyebabkan datangnya musim hujan dan kemarau tidak menentu dan sulit diprediksi.

"Hal ini secara signifikan mempengaruhi periode musim tanam yang pada akhirnya berimbas pada produksi pangan nasional," kata Supriyanto melalui keterangan tertulis, Selasa, 27 Februari 2024. 

Platform Si-Cuhal ditujukan untuk mengakomodasi para petani, dinas pertanian dari pemerintah daerah, masyarakat umum, dan koperasi petani yang bertindak sebagai pemasok produk-produk pertanian.

Supriyanto mengatakan, informasi yang terdapat dalam Si-Cuhal sangat penting dalam membantu petani untuk menentukan musim tanam yang tepat berdasarkan pola perubahan cuaca lokal yang akhir-akhir ini semakin tidak menentu. Dengan demikian, kata dia, produksi petani, khususnya padi atau beras, diharapkan dapat terus dipertahankan.

Seluruh grafik curah hujan yang dicatat Si-Cuhal dapat diakses kapan saja oleh para petani di suatu wilayah melalui gadget. Melalui inovasi ini, menurutnya, petani dapat mencatat, mendokumentasikan, serta menganalisis intensitas curah hujan. Selain itu, Si-Cuhal juga menyediakan informasi terkait kegiatan usaha di sektor pertanian.

Inovasi ini dibangun berlandaskan teknik pertanian presisi atau precision agriculture. Pertanian presisi adalah konsep pengelolaan pertanian yang didasarkan pada pengamatan, pengukuran, dan respons terhadap variabilitas antar dan intra-lahan pada tanaman.

Dalam teknik pertanian presisi, cuaca menjadi faktor penting untuk mengoptimalkan hasil pertanian. Menurut Supriyanto, sudah saatnya petani Indonesia naik kelas dari petani tradisional menjadi petani modern dengan menerapkan pertanian presisi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stasiun pemantauan cuaca Si-Cuhal mulai dikembangkan sejak 2019 dan telah melalui serangkaian uji laboratorium. Bahkan, teknologi stasiun pemantauan cuaca Si-Cuhal sudah diaplikasikan untuk keperluan mitigasi bencana banjir di wilayah Depok, Karawang, Sumedang, dan Garut.

Si-Cuhal pada awalnya terdiri atas 10 hingga 20 stasiun pemantau cuaca pada suatu kabupaten atau kota. "Si-Cuhal mampu mencatat intensitas curah hujan harian, suhu, dan kelembapan udara secara otomatis setiap 10 menit dan mengirimkannya ke cloud server untuk disimpan," kata Supriyanto.

Saat ini, Si-Cuhal siap diimplementasikan di lahan pertanian di seluruh Indonesia selama tersedia infrastruktur komunikasi Global System for Mobile Communication (GSM) di wilayah tersebut.

Indramayu akan menjadi lokasi pertama pengimplementasian teknologi ini. Pada akhir Februari 2024, Supriyanto dan tim akan bertolak ke Desa Mulyasari, Kecamatan Bangodua, Indramayu, untuk melakukan instalasi pemasangan Si-Cuhal.

Untuk persiapan instalasi, tim terus berkoordinasi dengan anggota dari Perkumpulan Petani Tanggap Perubahan Iklim (PPTPI). Setelah data terkumpul dari alat yang sudah dipasang, tim akan melaksanakan sosialisasi kepada para petani Indramayu yang tergabung dalam PPTPI.

Ke depannya, menurut Supriyanto, Si-Cuhal tidak hanya akan mengelola hasil pengukuran curah hujan. Platform ini telah dikembangkan agar petani dapat mengunggah jenis hama yang menyerang lahan pertaniannya. Petani lain kemudian dapat memberi saran dan masukan terkait cara mengatasi serangan hama tersebut berdasarkan pengalamannya.

"Lebih lanjut, petani dapat saling berbagi pengalaman dalam memilih jenis pupuk dan kadar yang tepat sesuai karakteristik lahan pertanian yang beragam," kata dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

11 jam lalu

Proses evakuasi korban tewas tertimbun tanah longsor di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat 26 April 2024. (ANTARA/HO-Basarnas Garut)
Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

1 hari lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

3 hari lalu

Inovasi ID FOOD berhasil meraih Five Star Gold pada Digital Technology & Innovation Awards 2024 kategori The Best ICT Business Strategy dan The Best Women Digital Leader of The Year. (ID FOOD)
Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.


Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

4 hari lalu

Teripang. klikdokter
Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

5 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

5 hari lalu

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

6 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo beradu panco dengan anaknya Kaesang Pangarep. youtube.com
Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.