Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Queen Mary University of London Ungkap Dampak Baik Puasa bagi Tubuh Manusia

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Umat muslim menikmati makanan dalam acara buka puasa selama bulan suci Ramadhan, di Katedral Manchester, di Manchester, Inggris, 29 Maret 2023. REUTERS/Molly Darlington
Umat muslim menikmati makanan dalam acara buka puasa selama bulan suci Ramadhan, di Katedral Manchester, di Manchester, Inggris, 29 Maret 2023. REUTERS/Molly Darlington
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama berabad-abad puasa mendapat tempat penting dalam berbagai budaya dan agama di dunia. Praktik yang dilaksanakan oleh pemeluk sejumlah agama ini dipuji karena khasiatnya diyakini membersihkan dan merevitalisasi tubuh manusia. 

Sebenarnya seperti apa cara kerja tubuh saat berpuasa sehingga bisa berdampak baik bagi kesehatan manusia? Para peneliti di Precision Healthcare University Research Institute (PHURI) di Queen Mary University of London tertarik menjawab pertanyaan ini dan memulai eksperimen unik, seperti dilansir oleh earth.com.

Dalam eksperimen ini, ada 12 sukarelawan yang setuju untuk berpartisipasi dalam puasa air selama 7 hari. Sambil memantau kesehatan mereka dengan cermat, para peneliti bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana tubuh bereaksi ketika kekurangan makanan.

Studi tersebut, yang dimuat di Jurnal Nature, mengungkapkan titik balik penting soal bagaimana tubuh merespons puasa. Dalam beberapa hari pertama, tubuh beralih dari penggunaan gula sebagai energi ke pembakaran simpanan lemak, yang dikenal sebagai ketosis. Ini merupakan respons awal tubuh untuk memastikan memiliki cukup energi untuk bertahan hidup.

Setelah tiga hari berpuasa, tubuh memulai respons lebih luas yang melibatkan perubahan pada berbagai organ dan sistemnya. Perubahan ini mencakup penyesuaian protein yang mendukung otak, sistem kekebalan tubuh, dan bahkan kemungkinan perbaikan sel. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh memasuki keadaan yang berbeda, berfokus pada efisiensi dan perlindungan pada saat ketersediaan pangan rendah.

Para peneliti juga mempelajari hampir 3.000 protein dalam darah para sukarelawan survei ini. Yang mengejutkan, sekitar sepertiga protein berubah secara signifikan selama periode puasa. Protein-protein ini, ditemukan di berbagai organ dan terlibat dalam beragam proses biologis, menunjukkan bahwa puasa memicu respons seluruh tubuh, bukan perubahan terisolasi di area tertentu.

Menariknya, perubahan kadar protein terjadi secara konsisten pada semua peserta, meskipun ada perbedaan gender dan kesehatan individu dari para sukarelawan. Konsistensi ini menunjukkan respons yang mendasar dan mendarah daging terhadap puasa, sebuah mekanisme bawaan dalam tubuh manusia. Ini adalah proses biologis universal yang aktif untuk menangani tidak adanya nutrisi yang masuk dan mengoptimalkan fungsi selama kondisi tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peneliti juga menemukan bahwa puasa mengubah protein yang ditemukan di jaringan struktur pendukung otak, yang disebut matriks ekstraseluler. Jaringan ini menyediakan dukungan struktur dan biokimia untuk sel-sel otak. Perubahan matriks ekstraseluler dapat berdampak signifikan pada fungsi otak, mulai dari kesehatan sel-sel otak hingga efektivitas komunikasi satu sama lain. 

Temuan soal matriks ekstraseluler ini menunjukkan bahwa puasa dapat berdampak positif bagi kesehatan otak. “Untuk pertama kalinya, kami dapat melihat apa yang terjadi pada tingkat molekuler di seluruh tubuh saat kita berpuasa,” kata Claudia Langenberg, Direktur PHURI.

“Puasa, jika dilakukan dengan aman, adalah intervensi penurunan berat badan yang efektif. Pola makan populer yang menggabungkan puasa – seperti puasa intermiten – mengklaim memiliki manfaat kesehatan, selain penurunan berat badan,” kata Claudia. "Hasil kami memberikan bukti manfaat kesehatan dari puasa selain penurunan berat badan. Namun hal ini baru terlihat setelah tiga hari pembatasan kalori total – lebih lambat dari yang kami perkirakan sebelumnya."

Dengan memahami cara kerja puasa pada tingkat yang lebih dalam, para ilmuwan mungkin dapat mengembangkan pengobatan yang meniru manfaatnya tanpa memerlukan puasa yang sebenarnya. Pengetahuan ini, tulis earth.com, juga dapat membantu mengatasi masalah kesehatan modern seperti obesitas dan diabetes dengan memberikan dasar bagi rekomendasi atau intervensi pola makan baru yang menggunakan prinsip puasa untuk meningkatkan kesehatan.

Rekan penulis studi ini, Maik Pietzner, Ketua Data Kesehatan PHURI, menambahkan bahwa temuan ini memberikan dasar bagi beberapa pengetahuan kuno tentang mengapa puasa digunakan untuk kondisi tertentu. "Meskipun puasa mungkin bermanfaat untuk mengobati beberapa kondisi, seringkali, puasa bukanlah pilihan bagi pasien yang menderita penyakit,” kata dia. 

Maik Pietzner berharap temuan ini dapat memberikan informasi soal mengapa puasa bermanfaat dalam kasus-kasus tertentu, yang kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan pengobatan yang dapat dilakukan terhadap pasien.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

12 hari lalu

Doa sahur sebaiknya dibaca agar mendapatkan keberkahan. Rasulullah SAW juga selalu membaca doa sahur, berikut informasinya. Foto: Canva
Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.


Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

13 hari lalu

Ilustrasi pengikut Islam Aboge. Dok TEMPO/Budi Purwanto
Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?


Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

18 hari lalu

Ilustrasi buka puasa/ketupat. Robertus Pudyanto/Getty Images
Ikon Lebaran, Ini 5 Fakta Menarik Soal Ketupat di Indonesia

Ketupat sudah ada sejak masa pra-Islam di Indonesia, mulai populer untuk Idul Fitri atau lebaran sejak dikenalkan Sunan Kalijaga.


Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

19 hari lalu

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 Tahun 2024 menggelar Aksi Sosial Kepedulian kepada sesama di 17 Pura Sejabodetabek serta pura atau wilayah sekitar pura di berbagai provinsi seluruh Indonesia, pada Ahad, 07 April 2024. Foto: Istimewa
Umat Hindu Bagikan Ribuan Paket "Bhoga Sevanam" kepada Umat Islam yang Menjalankan Ibadah Puasa

Panitia Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946/2024 membagikan ribuan paket "Bhoga Sevanam" kepada umat Islam yang berpuasa.


Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

22 hari lalu

Warga beristirahat di lorong Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin, 22 Januari 2023. Warga Kampung Bayam menempati Kampung Susun Bayam (KSB) walaupun belum melakukan serah terima kunci dengan PT Jakpro sebagai pengelola, penempatan itu dilakukan warga karena mereka kecewa kepada pengelola yang belum juga memberikan kepastian kepada mereka soal penempatan di KSB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.


10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

24 hari lalu

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga. Foto: Canva
10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga.


7 Manfaat Olahraga Saat Puasa, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

25 hari lalu

Ada banyak manfaat olahraga saat puasa, di antaranya bisa mencegah diabetes dan menurunkan berat badan. Berikut penjelasannya.  Foto: Canva
7 Manfaat Olahraga Saat Puasa, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Ada banyak manfaat olahraga saat puasa, di antaranya bisa mencegah diabetes dan menurunkan berat badan. Berikut penjelasannya.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

26 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

28 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Fakta Menarik Nuuk Greenland, Salah Satu Kota dengan Durasi Puasa Terlama

29 hari lalu

Nuuk, Greenland (Pixabay)
Fakta Menarik Nuuk Greenland, Salah Satu Kota dengan Durasi Puasa Terlama

Selain jadi salah satu kota memiliki durasi puasa terlama di dunia, Nuuk, Greenland juga menyimpan beberapa fakta menarik. Simak artikel menarik ini.