TEMPO.CO, Jakarta - Stanford University, Amerika Serikat akan membangun kampus di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono mengatakan, kampus tersebut akan berfokus untuk membangun riset lebih dahulu di IKN.
"Mei 2024 mereka mulai membangun kampus," ujar Bambang dikutip Antara, Jumat 8 Maret 2024. Ia menambahkan bahwa Stanford University mulai membangun kampus untuk riset terlebih dahulu di IKN.
Ia mengatakan, semua pendekatan baru dari perencanaan kota dan wilayah dites dan diuji coba di IKN seperti nature based solution, kota ramah anak dan gender, hingga kota yang memiliki Intelligent Transportation Systems (ITS).
"Saya ingin menyampaikan bahwa dunia internasional mulai masuk ke IKN, dalam arti untuk melihat knowledge," kata Bambang.
Stanford University merupakan salah satu pionir pendidikan tinggi yang secara konsisten menduduki peringkat di antara universitas-universitas terbaik secara nasional dan global. Menurut QS World University Ranking 2024, Stanford menduduki posisi ke-5. Berikut profil dari salah satu kampus kelas dunia ini.
Profil Stanford University
Dilansir dari laman resmi Stanford University, kampus ini dibangun pada 1885 oleh senator California, Leland Stanford, dan istrinya, Jane. Pembangunan kampus ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pengaruh atas nama kemanusiaan dan peradaban.
Mulanya, kampus ini berawal dari peternakan seluas 8.180 hektar. Kemudian, didirikan sebagai penghormatan kepada putra mereka yang meninggal, Leland Stanford Jr. Kampus yang dirancang dengan indah di Semenanjung San Francisco ini menjadi rumah bagi berbagai institut, sekolah, dan laboratorium yang telah melahirkan banyak inovasi yang mengubah dunia.
Meskipun sempat mengalami masa-masa sulit di awal, Stanford berhasil bangkit dan berkembang pesat. Di bawah kepemimpinan seperti Herbert Hoover dan Frederick Terman, kampus ini memfokuskan pada pendidikan dan penelitian yang berkualitas tinggi, serta mendorong komersialisasi ide-ide inovatif.
Stanford tidak hanya unggul di bidang teknologi, tetapi juga berbagai bidang lainnya, seperti kedokteran, hukum, bisnis, dan humaniora. Kampus ini telah menghasilkan banyak alumni yang berprestasi, termasuk pemimpin politik, pengusaha, seniman, dan ilmuwan terkenal.
Pada 1937, fisikawan Russell Varian, Sigurd Varian dan William Hansen berhasil mengembangkan tabung vakum frekuensi ultra tinggi klystron yang membuka jalan bagi navigasi udara, komunikasi satelit, dan akselerator partikel berenergi tinggi. Selanjutnya pada 1939, mahasiswa pascasarjana William Hewlett dan David Packard mengembangkan osilator audio presisi dengan metode pengukuran frekuensi audio berbiaya rendah pertama, serta mengembangkannya ke perusahaan yang sekarang dikenal sebagai HP. Kemudian, pada 1951, kampus ini mengembangkan Stanford Research Park untuk menampung perusahaan-perusahaan yang dipimpin oleh para inovator tersebut.
Tak berhenti di situ, sejak 1992 semua mahasiswa sarjana dijamin mendapatkan tempat tinggal di kampus selama empat tahun. Kemudian, pada 2015, 85 persen mahasiswa menerima bantuan keuangan dan 78 persen mahasiswa lulus tanpa hutang. Sementara itu,Lebih dari 1.000 mahasiswa sarjana melakukan penelitian yang diarahkan oleh fakultas dan proyek kehormatan setiap tahunnya.
Stanford pun terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang transformatif dan inklusif bagi para mahasiswanya. Selain itu, Stanford juga memiliki fokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Kampus ini telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi.
Saat ini, Stanford University terdiri dari 7 fakultas dan 18 institut interdisipliner, serta lebih dari 16.000 mahasiswa, 2.100 staf pengajar, dan 1.800 sarjana pascadoktoral. Stanford juga menjadi salah satu kampus internasional yang menerima mahasiswa dari 50 negara bagian Amerika Serikat dan 91 negara lainnya.
Pada KTT Kewirausahaan Global 2016, yang diselenggarakan oleh Stanford, Presiden Amerika Serikat saat itu. Barack Obama, memuji kampus ini dengan menyebutnya sebagai tempat yang merayakan kemampuan kita sebagai manusia untuk menemukan dan belajar, serta membangun, mempertanyakan, menata ulang, menciptakan cara-cara baru untuk terhubung dan bekerja sama.
MICHELLE GABRIELA | HENDRIK YAPUTRA
Pilihan Editor: Stanford University Bangun Kampus di IKN Mei 2024, 8 Kampus Internasional Menyusul