TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB melakukan kolaborasi bersama beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk mendukung transformasi digital di Indonesia.
Perwakilan rektor dari berbagai universitas di Indonesia, kepala badan-badan PBB, duta besar, perwakilan organisasi internasional, dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengembangan digital di Indonesia menghadiri acara peluncuran di Auditorium BINUS University, pada Jumat, 15 Maret 2024.
Kegiatan yang bertajuk Kemitraan Multi-Pemangku Kepentingan Transformasi Digital Indonesia, bertujuan sebagai inisiatif baru untuk meningkatkan infrastruktur dan kapabilitas digital Indonesia untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Inisiatif tersebut berasal dari 10 badan PBB, Jaringan Universitas Nasional Indonesia (NUNI), dan Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia (APDI). Gagasan tersebut dibangun atas dasar dukungan transformasi digital di Indonesia. Dukungan tersebut juga berkaitan dengan upaya mengurangi kesenjangan digital dan mempromosikan pendidikan digital inklusif yang membantu mendorong ekspansi ekonomi.
“Mengatasi kesenjangan digital merupakan hal yang penting dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan dan perubahan iklim,” ujar Valerie Julliand, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia.
“Kolaborasi kami bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat digital dapat diakses dan bermanfaat bagi semua orang,” katanya..
Acara tersebut juga bermaksud untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dan menguatkan keamanan siber dan informasi. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Presiden no. 82/2023 Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional.
“Kami sepenuhnya memahami bahwa kolaborasi sangat penting.. Kami sangat terbuka apabila ada dukungan dari lembaga-lembaga UN ataupun pihak lain dalam berbagai inisiatif yang ada saat ini. Dengan adanya transisi pemerintahan yang akan datang momentum yang telah ada saat ini perlu untuk dijaga dan dilanjutkan," kata Rini Widyantini, Sekretaris Kementerian PAN RB dalam sambutan pada peluncuran kemitraan itu.
Rini mengungkapkan, membutuhkan tim Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), evaluasi kelembagaan, evaluasi kebijakan, dan peningkatan kemampuan digital aparatur negara untuk mengembangakan prioritas perkembangan transformasi digital.
Rektor BINUS University, Dr Nelly, mengatakan BINUS bangga menjadi salah satu dari 21 universitas di Indonesia yang turut serta berkolaborasi dengan PBB.
“BINUS University bangga menjadi salah satu dari dua puluh satu perguruan tinggi di Indonesia (NUNI) yang akan berkolaborasi erat dengan PBB dan Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia (APDI) yang bertujuan meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia, untuk mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan,” ujarnya.
Kemudian, Ketua Umum Nationwide University Network in Indonesi (NUNI) Prof Budi Widianarko mengatakan soal transformasi digital ini dilakukan untuk memberdayakan teknologi ini untuk kemajuan Indonesia.
“Kemitraan ini menyoroti pentingnya tindakan kolektif dalam menciptakan masyarakat yang memanfaatkan teknologi digital untuk pemberdayaan dan kemajuan, hal ini sejalan dengan salah satu dari empat pilar, yaitu penelitian dan inovasi untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat,” kata Budi.
Pilihan Editor: Akselerasi Transformasi Digital untuk Pembangunan Industri