Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

image-gnews
Awan tebal yang menyelimuti Monas di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Awan tebal yang menyelimuti Monas di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Prakiraan kondisi cuaca ekstrem di Indonesia disertai dengan hujan karena adanya dua bibit siklon tropis di sebelah tenggara Samudera Hindia dan Teluk Carpentaria.

Menurut prakirawan dari BMKG, Nurul Tazaroh, kedua sistem tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 50 kilometer per jam. Dikutip dari Antara, hal ini dapat meningkatkan tinggi gelombang laut di sekitar area bibit siklon tropis tersebut.

Di sisi lain, berdasarkan pemantauan BMKG, terlihat bahwa gelombang atmosfer kelvin aktif terdeteksi di Sulawesi bagian tengah dan selatan serta di wilayah Maluku, sementara gelombang rossby ekuator aktif teridentifikasi di Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Apa Itu Gelombang Rossby?

Gelombang Rossby merupakan salah satu fenomena yang penting dalam meteorologi dan oseanografi. Gejala alam ini berperan besar dalam membentuk pola cuaca dan sirkulasi samudera di seluruh dunia.

Dinamakan sesuai dengan ilmuwan Carl-Gustaf Arvid Rossby, gelombang ini terbentuk sebagai undulasi horizontal besar dalam atmosfer dan samudera, yang memisahkan udara dingin kutub dari udara hangat tropis.

Dilansir drai Britannica, Gelombang Rossby adalah undulasi atmosfer horizontal besar yang terkait dengan jet stream front polar dan memisahkan udara polar dingin dari udara tropis hangat. Mereka terbentuk saat udara polar bergerak menuju Khatulistiwa sementara udara tropis bergerak ke arah kutub.

Perbedaan suhu antara Khatulistiwa dan kutub karena perbedaan jumlah radiasi matahari yang diterima menyebabkan panas cenderung mengalir dari garis lintang rendah ke tinggi. Sebagian panas ini disebabkan oleh gerakan udara ini.

Selain itu, Gelombang Rossby adalah komponen dominan dari sirkulasi Ferrel. Udara tropis membawa panas ke arah kutub, dan udara polar menyerap panas saat bergerak menuju Khatulistiwa. Keberadaan gelombang-gelombang ini menjelaskan sel-sel tekanan rendah (siklon) dan sel-sel tekanan tinggi (anti-siklon) yang penting dalam memproduksi cuaca di garis lintang tengah dan lebih tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kaitannya dengan Turbulensi

Terdapat dua jenis Gelombang Rossby, yakni atmosfer dan oseanik. Gelombang Rossby di atmosfer terbentuk karena pengaruh utama dari geografi bumi dan berfungsi memindahkan panas dari daerah tropis ke kutub serta mengarahkan udara dingin dari kutub ke daerah tropis untuk menjaga keseimbangan atmosfer.

Selain itu, gelombang ini membantu dalam menemukan pola aliran jet serta menandai jalur sistem tekanan rendah di permukaan bumi. Akibat pergerakan gelombang yang lambat, pola cuaca yang panjang dan konsisten sering kali terbentuk dalam jangka waktu yang cukup lama.

Menurut salah satu artikel dari Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, turbulensi merujuk pada pergerakan tidak teratur dari massa udara dalam berbagai arah yang seringkali menyebabkan getaran selama proses penerbangan.

Biasanya, turbulensi terjadi secara tiba-tiba dan dapat muncul pada setiap fase penerbangan, salah satu sebabnya adalah cuaca. Maka, pergerakan Gelombang Rossby atmosfer dan kemungkinan turbulensi saling berkaitan, karena gelombang ini juga memengaruhi cuaca.

Turbulensi adalah fenomena yang umum terjadi, tetapi kejadian turbulensi yang ekstrem dapat menimbulkan risiko dan dampak negatif pada operasi penerbangan.

Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Dipicu Gelombang Rossby dan Kelvin Potensi Banjir Rob di Pesisir

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

2 jam lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Sabtu, 27 April 2024. ANTARA/HO-BMKG.
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.


BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

9 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

10 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

11 jam lalu

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.


BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

1 hari lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

1 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menembuh cuaca hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa 30 Januari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino Southern Oscillation (ENSO) akan melemah dan berangsur ke kondisi netral pada tahun ini. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.


30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

1 hari lalu

Penduduk lokal dan wisatawan saling menembakan pistol air saat merayakan hari raya Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand di Bangkok, Thailand, 13 April 2024. REUTERS/Chalinee Thirasupa
30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

2 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.