TEMPO.CO, Jakarta - Prakiraan kondisi cuaca ekstrem di Indonesia disertai dengan hujan karena adanya dua bibit siklon tropis di sebelah tenggara Samudera Hindia dan Teluk Carpentaria.
Menurut prakirawan dari BMKG, Nurul Tazaroh, kedua sistem tersebut menyebabkan peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 50 kilometer per jam. Dikutip dari Antara, hal ini dapat meningkatkan tinggi gelombang laut di sekitar area bibit siklon tropis tersebut.
Di sisi lain, berdasarkan pemantauan BMKG, terlihat bahwa gelombang atmosfer kelvin aktif terdeteksi di Sulawesi bagian tengah dan selatan serta di wilayah Maluku, sementara gelombang rossby ekuator aktif teridentifikasi di Jawa bagian tengah dan timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Apa Itu Gelombang Rossby?
Gelombang Rossby merupakan salah satu fenomena yang penting dalam meteorologi dan oseanografi. Gejala alam ini berperan besar dalam membentuk pola cuaca dan sirkulasi samudera di seluruh dunia.
Dinamakan sesuai dengan ilmuwan Carl-Gustaf Arvid Rossby, gelombang ini terbentuk sebagai undulasi horizontal besar dalam atmosfer dan samudera, yang memisahkan udara dingin kutub dari udara hangat tropis.
Dilansir drai Britannica, Gelombang Rossby adalah undulasi atmosfer horizontal besar yang terkait dengan jet stream front polar dan memisahkan udara polar dingin dari udara tropis hangat. Mereka terbentuk saat udara polar bergerak menuju Khatulistiwa sementara udara tropis bergerak ke arah kutub.
Perbedaan suhu antara Khatulistiwa dan kutub karena perbedaan jumlah radiasi matahari yang diterima menyebabkan panas cenderung mengalir dari garis lintang rendah ke tinggi. Sebagian panas ini disebabkan oleh gerakan udara ini.
Selain itu, Gelombang Rossby adalah komponen dominan dari sirkulasi Ferrel. Udara tropis membawa panas ke arah kutub, dan udara polar menyerap panas saat bergerak menuju Khatulistiwa. Keberadaan gelombang-gelombang ini menjelaskan sel-sel tekanan rendah (siklon) dan sel-sel tekanan tinggi (anti-siklon) yang penting dalam memproduksi cuaca di garis lintang tengah dan lebih tinggi.
Kaitannya dengan Turbulensi
Terdapat dua jenis Gelombang Rossby, yakni atmosfer dan oseanik. Gelombang Rossby di atmosfer terbentuk karena pengaruh utama dari geografi bumi dan berfungsi memindahkan panas dari daerah tropis ke kutub serta mengarahkan udara dingin dari kutub ke daerah tropis untuk menjaga keseimbangan atmosfer.
Selain itu, gelombang ini membantu dalam menemukan pola aliran jet serta menandai jalur sistem tekanan rendah di permukaan bumi. Akibat pergerakan gelombang yang lambat, pola cuaca yang panjang dan konsisten sering kali terbentuk dalam jangka waktu yang cukup lama.
Menurut salah satu artikel dari Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, turbulensi merujuk pada pergerakan tidak teratur dari massa udara dalam berbagai arah yang seringkali menyebabkan getaran selama proses penerbangan.
Biasanya, turbulensi terjadi secara tiba-tiba dan dapat muncul pada setiap fase penerbangan, salah satu sebabnya adalah cuaca. Maka, pergerakan Gelombang Rossby atmosfer dan kemungkinan turbulensi saling berkaitan, karena gelombang ini juga memengaruhi cuaca.
Turbulensi adalah fenomena yang umum terjadi, tetapi kejadian turbulensi yang ekstrem dapat menimbulkan risiko dan dampak negatif pada operasi penerbangan.
Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Dipicu Gelombang Rossby dan Kelvin Potensi Banjir Rob di Pesisir