Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli BRIN dan BMKG Jelaskan Faktor-faktor Penyebab Longsor Tol Bocimi

image-gnews
Warga mengamati kondisi jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Warga mengamati kondisi jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Adrin Tohari mengatakan faktor utama penyebab longsor di jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi adalah sistem drainase yang tidak memadai untuk mengalirkan air hujan. Akibatnya air hujan melimpas ke lereng timbunan yang menjadi abutmen jembatan. “Menyebabkan penjenuhan lereng tersebut sehingga longsor,” katanya, Kamis malam, 4 April 2024. 

Selain itu,menurutnya, juga faktor lapisan tanah abutmen atau lapisan tanah asli atau timbunan di sisi ujung jembatan yang kurang padat. Akibatnya lapisan tanah itu tidak mempunyai kekuatan yang tinggi untuk menjaga lereng tetap stabil ketika terjadi penjenuhan oleh air hujan. Peneliti yang risetnya berfokus antara lain pada mekanika tanah tak jenuh, tanah longsor yang disebabkan oleh curah hujan, dan likuifaksi itu menyebutkan beberapa solusi.

Pertama melakukan konstruksi ulang lapisan tanah abutmen dengan pemadatan yang baik dan benar. “Jika perlu menggunakan perkuatan geotekstil atau geogrid,” kata Adrin. Cara kedua, yaitu menutup permukaan lereng abutmen dengan memasang batu atau perkuatan di kaki lereng dengan dinding penahan atau bronjong. “Kemudian konstruksi sistem atau jejaring drainase yang tepat, sesuai dengan volume air hujan yang mengalir dari badan jalan,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau tol Bocimi mengalami longsor di Km 64 arah Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu malam, 3 April 2024. Sebuah mobil terperosok ke dalam lubang dengan panjang lebih dari 4 meter dan mengakibatkan dua orang terluka. 

Kejadian itu ikut dianalisis Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat sebagai salah satu dampak cuaca ekstrem di Jawa Barat pada Rabu. Paling tidak pada hari itu tercatat lima kejadian longsor dan banjir di daerah Bogor, Sukabumi, dan Depok. Adapun longsor di tol Bocimi dilaporkan terjadi sekitar pukul 18.30, yang mengakibatkan jalan amblas hingga terbentuk lubang besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan interpretasi citra radar diketahui pertumbuhan bibit awan konvektif di perbatasan Kabupaten Bogor bagian selatan dan Kabupaten Sukabumi bagian utara mulai pukul 10.11 WIB. Bibit awan itu kemudian berkembang ke tahap matang dengan tipe awan yang relatif lokal pukul 10.43 – 12.15 WIB dan bergerak menuju barat. Secara bertahap pada pukul 15.39 WIB terpantau kembali bibit awan konvektif di bagian selatan perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi.

Saat itu awan tumbuh dengan massif dan luas hingga menutupi wilayah Caringin hingga Cicurug pada pukul 15.47 – 19.47 WIB, dan kemudian terpantau perlahan meluruh mulai pukul 19.55 WIB. "Kondisi awan pada kategori tersebut mengindikasin terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di sekitar wilayah Caringin, Kabupaten Bogor bagian selatan dan Cicurug, Kabupaten Sukabumi bagian utara pada waktu sore dan malam hari,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rakhmat Prasetia, lewat keterangan tertulis, Kamis. 

Selain itu berdasarkan interpretasi citra radar dan data pengukuran hujan yang terdekat dengan lokasi terdampak, diketahui pada saat sebelum kejadian banjir dan tanah longsor Rabu, terjadi hujan dengan intensitas sangat lebat hingga esktrem. Hujan berlangsung selama tiga hari sebelumnya secara berturut-turut dengan intensitas ringan hingga sedang. “Kondisi tersebut dapat menyebabkan tanah menjadi lebih labil dan menjadi semakin rawan longsor,” kata Rakhmat.

Pilihan Editor: Fakta-fakta Gerhana Matahari Total Amerika dan Cuaca Jalur Mudik Jawa Barat di Top 3 Tekno

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

7 jam lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.


Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

10 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

12 jam lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

13 jam lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.


Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

13 jam lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara


Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

16 jam lalu

TEMPO/Wahyu Setiawan
Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.


Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

23 jam lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.


Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

1 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

1 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar