INFO TEKNO - Indonesian International Student Mobiliy Awards (IISMA) merupakan salah satu dari delapan program flagship di bawah kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. IISMA sangat diminati oleh para mahasiswa.
Sebab, mendapatkan benefit berupa beasiswa dari Kemendikbudristek bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mendukung mahasiswa mendapatkan exposure di universitas-universitas dan industri terkemuka di luar negeri. Juga, mahasiswa akan mendapatkan wawasan terhadap keragaman akademik dan budaya internasional.
Universitas Terbuka (UT) pun tidak ingin kehilangan momen dan kesempatan ini. UT sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbudristek memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk berpartisipasi dalam program ini.
Pada 2023, UT berhasil mengirimkan mahasiswanya untuk dapat mengikuti program IISMA, yaitu, Salma Amordeeva dari Program Studi Manajemen yang mendapatkan kesempatan untuk mejalani program IISMA di Universiti Malaya, Malaysia, Richmond Faithful dari Program Studi Ekonomi Pembangunan yang mendapatkan kesempatan untuk menjalani program IISMA di University of Padua Italy, dan Shan Syuja Adiwinata dari Program Studi Sosiologi di Korea University.
Lolosnya tiga mahasiswa UT pada program IISMA 2023 tersebut, membuktikan bahwa mahasiswa UT memiliki keunggulan akademis dan memiliki daya saing yang tinggi, karena tingkat persaingan pada seleksi program IISMA sangat tinggi. Menjadi mahasiswa UT merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Salma, Richie, dan Shan.
Bagi mereka, UT bukan hanya sekadar institusi pendidikan tinggi melainkan sebagai jawaban atas kebutuhan mereka. Alasan Salma memilih UT karena UT adalah perguruan tinggi negeri (PTN) yang waktu kuliahnya fleksibel serta sangat terjangkau biayanya (affordable).
Salma melihat bahwa program studi yang dipilihnya saat itu telah memiliki akreditasi yang unggul dan membuatnya semakin yakin untuk berkuliah di UT. Begitu pun dengan Richie, UT menjadi jawaban bagi Richie, karena flexibility dan affordability sebagai sebuah jawaban dan solusi bagi kondisi Richie saat itu.
Melihat semarak MBKM pada 2021, dimana IISMA baru pertama kali diluncurkan, yang membuat Salma, Richie, dan Shan tertarik bergabung. Salma sudah pernah mengikuti program MBKM Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) pada 2021 dan ingin menambah portofolio dalam hal pencarian pengalaman diri dengan mendaftar program IISMA.
Saat itu Salma memiliki keinginan untuk merasakan suasana belajar di luar negeri dan ingin menemukan banyak relasi internasional. Satu hal yang membuat Richie ingin mengikuti IISMA yaitu Bijaksabara, mahasiswa UT yang pertama kali menjadi awardee IISMA yaitu pada IISMA tahun 2022.
Richie memiliki tujuan utama terkait negara yang dituju IISMA, yaitu Italia. “Selain itu juga aku mau ikut program IISMA karena I have a very special place in my heart untuk Italy, specifically karena Dante Alighieri, seorang penyair terkenal Italia. Aku memang dari kecil suka membaca karya-karya Dante,” ujarnya.
Juga dengan Shan, yang tertarik gabung program IISMA karena ingin meningkatkan wawasan global, kemampuan berbahasa asing, dan memperluas wawasan internasional/lintas budaya. Shan berharap kepada para pejuang IISMA, agar tidak menyerah dalam meraih mimpi dan selalu berjuang memberikan yang terbaik.
Melalui program IISMA Shan dapat mengembangkan dirinya, baik berupa hard maupun soft skill. Selain itu yang tidak kalah menariknya, melalui IISMA Shan juga mendapatkan relasi internasional dari berbagai negara, dan bagi Shan ini adalah pengalaman yang tidak ada duanya.
Melihat keberhasilan para mahasiswa UT dalam program IISMA tersebut, membuktikan bahwa walaupun UT sebagai Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) yang menerapkan metode online learning, tapi mahasiswanya tetap dapat bersaing dan mendapatkan kesempatan yang sama dalam proses seleksi IISMA. (*)