TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana matahari total dilaporkan akan terjadi pada 8 April 2024. Gerhana tersebut akan terlihat di bagian utara Benua Amerika. Bagi banyak orang, fenomena alam yang langka ini akan memberikan pengalaman astronomi yang tak terlupakan.
Gerhana matahari total akan dimulai dari Samudra Pasifik, kemudian melintasi Meksiko, Amerika Serikat bagian timur, dan berakhir di Nova Scotia, Kanada. The National Aeronautics and Space Administration (NASA) memperkirakan 99 persen orang yang tinggal di AS akan dapat melihat gerhana sebagian atau total.
Di Amerika Serikat, jalur lintasannya melintasi beberapa negara bagian, termasuk Texas, Arkansas, Missouri, Illinois, Indiana, Kentucky, Ohio, Pennsylvania, New York, Vermont, New Hampshire, dan Maine. Gerhana kemudian akan keluar dari benua Amerika Utara di pantai Atlantik Newfoundland, Kanada, pada pukul 17:16 Newfoundland Daylight Time (NDT).
Tampilkan ledakan-ledakan di matahari
Meski terjadi di Benua Amerika, tetapi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga melakukan kajian terhadap fenomena tersebut. Salah satu hasil kajian BMKG adalah ledakan-ledakan di matahari akan terlihat saat gerhana matahari total terjadi.
Dilansir dari laman BMKG, akan terlihat ledakan-ledakan di Matahari, di mana saat totalitas gerhana matahari, pandangan Matahari dari Bumi terhalang oleh Bulan dan menyisakan sisi tepi. Pada sisi tepi inilah di Bumi bisa menyaksikan tepian plasma Matahari tampak meledak-ledak
Terjadinya ledakan tersebut lebih disebabkan oleh adanya aktivitas internal di matahari itu sendiri. Hal ini terjadi karena tingkat aktivitas matahari yang mengalami pasang surut selama siklus 11 tahunan akan mencapai puncaknya pada tahun 2024 ini.
Para ahli atmosfer di seluruh dunia belum mengetahui secara pasti penyebabnya, tapi kemungkinan besar melibatkan gaya magnetik atau reaksi nuklir di dalam matahari Sementara itu, pengaruh ledakan tersebut tergantung besar kekuatan ledakannya.
Di bumi, terutama berdampak pada kemagnetan bumi, yaitu berupa badai magnet bumi. Hal ini terjadi karena ledakan di permukaan matahari tersebut melontarkan plasma besar yang berisikan partikel bermuatan beserta medan magnet berkecepatan tinggi yang menjalar hingga ke magnetosfer bumi.
Peristiwa lontaran massa permukaan matahari itu sering disebut sebagai Coronal Mass Ejection (CME). Ketika CME menghantam medan magnet di sekitar bumi (magnetosfer), lontaran partikel bermuatan tersebut dibelokkan oleh lapisan magnetosfer bumi ke arah garis kutub utara dan kutub selatan.
Magnetosfer bumi adalah lapisan perisai bumi yang melindungi bumi dari pengaruh radiasi partikel bermuatan berkecepatan tinggi yang dilontarkan dari matahari, terlebih saat gerhana matahari total berlangsung.
Lapisan ini berbentuk seperti lingkaran dengan titik terkuat nya berada pada daerah lintang rendah (dekat equator bumi). Hal ini menyebabkan dampak dari gangguan badai magnet bumi paling besar dirasakan pada daerah lintang tinggi, sedangkan daerah lintang rendah seperti Indonesia akan relatif aman.
Saat totalitas pada gerhana matahari total, ledakan-ledakan di matahari tersebut akan lebih jelas terlihat. Fenomena ledakan besar matahari sayangnya hanya dapat diamati pada beberapa titik di Bumi, tidak termasuk Indonesia. Pengamatan paling ideal terjadi di wilayah Amerika Utara, seperti Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
PUTRI SAFIRA PITALOKA
Pilihan Editor: Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024