TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menjamin keamanan penyaluran bahan bakar di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) yang sedang terdampak erupsi Gunung Ruang. Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu mengelola sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan agen minyak tanah di kawasan Pulau Tagulandang, area seberang pulau gunung api tersebut.
Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, memastikan perusahaannya terus memantau kegiatan di area yang dekat dengan pusat letusan. Hingga artikel ini ditulis, sarana distribusi bahan bakar Pertamina masih beroperasi normal.
“Namun kami tetap waspada apabila terjadi hujan abu di sekitar lokasi,” ujar Fahrougi melalui keterangan tertulis, Rabu, 17 April 2024.
Menurut Fahrougi, manajemen terus berkomunikasi dengan pemerintah daerah dan lembaga yang memantau aktivitas vulkanik Gunung Ruang. Konsumen Pertamina di Kepulauan Sitaro tengah bersiaga menyusul penetapan status tanggap darurat. Masyarakat yang bermukim di Pulau Gunung Ruang juga sedang dievakuasi di Pulau Tagulandang untuk mengantisipasi dampak erupsi.
“Kami intens berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memantau situasi terkini, sehingga nantinya dapat melakukan antisipasi bencana apabila diperlukan,” kata dia.
Pemerintah Kabupaten Sitaro di Sulawesi Utara sebelumnya menetapkan status tanggap darurat sebagai antisipasi dampak erupsi. Status itu berlaku selama 14 hari, terhitung sejak Selasa kemarin, 16 April 2024 hingga 29 April mendatang.
Gunung setinggi 725 meter dari permukaan laut itu sempat meletus lagi pada Rabu dinihari, 17 April 2024. Guncangan vulkanik membuat jaringan komunikasi di beberapa wilayah terputus, salah satunya Kampung Laingpatehi. Status gunung api tersebut sudah ditingkatkan menjadi level III atau Siaga karena peningkatan aktivitas vulkaniknya selama beberapa hari terakhir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan erupsi Gunung Ruang membuat 272 Kepala Keluarga atau 828 jiwa harus mengungsi. “Lokasi yang terdampak adalah Desa Pumpente dan Desa Patologi di Kecamatan Tagulandang," kata Muhari melalui keterangan tertulis.
Pilihan Editor: Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional