Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG Peringatkan Potensi Kekeringan Saat Musim Kemarau Mendominasi Hingga September

image-gnews
Ilustrasi kekeringan. (ANTARA/Mohammad Ayudha/dok)
Ilustrasi kekeringan. (ANTARA/Mohammad Ayudha/dok)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan meteorologis pada musim kemarau, meskipun di sebagian wilayah Indonesia juga masih mengalami hujan yang berdampak pada bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, banjir lahar dan longsor. Untuk itu, kesiapsiagaan dari pemerintah pusat dan daerah mendesak perlu terus  dilakukan. 

"Laporan kepada Presiden perihal kondisi iklim dan kesiap-siagaan kekeringan 2024 sudah kami sampaikan agar mendapat atensi khusus pemerintah sehingga risiko dan dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi dan diminimalisir sekecil mungkin," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui pesan tertulis, Selasa, 28 Mei 2024.

Dwikorita mengatakan bahwa mayoritas wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) sepanjang 21-30 hari atau lebih panjang. Selain itu, berdasarkan analisis curah hujan dan sifat hujan yang dilakukan BMKG, menunjukkan bahwa  kondisi kering sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan Khatulistiwa.

"Sebagian wilayah Indonesia sebanyak 19 persen dari zona musim sudah masuk musim kemarau dan diprediksi sebagian besar wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara segera menyusul memasuki musim kemarau dalam tiga dasarian (30 hari) ke depan. Kondisi kekeringan saat musim kemarau akan mendominasi wilayah Indonesia sampai akhir bulan September," ujarnya. 

Untuk itu, lanjut Dwikorita, daerah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah dengan kategori kurang dari 50 milimeter per bulan perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi dan antisipasi dampak kekeringan. Adapun daerah tersebut meliputi sebagian besar Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Bali dan Nusa Tenggara, sebagian Pulau Sulawesi, dan sebagian Maluku dan Papua. 

Sementara itu, lanjut Dwikorita, dari hasil monitoring hotspot yang dilakukan dengan satelit, menunjukkan telah munculnya beberapa hotspot awal pada daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sehingga diperlukan perhatian khusus untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di sepanjang musim kemarau. 

"Memperhatikan dinamika atmosfer jangka pendek terkini, masih terdapat jendela waktu yang sangat singkat yang bisa dimanfaatkan secara optimal sebelum memasuki periode pertengahan musim kemarau," ujarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkaca dari hal tersebut, BMKG memberikan sejumlah rekomendasi teknis yang bisa dilakukan sebagai langkah mitigasi dan antisipasi, di antaranya penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk pengisian waduk-waduk di daerah yang berpotensi mengalami kondisi kering saat musim kemarau dan membasahi dan menaikkan muka air tanah pada daerah yang rawan mengalami karhutla ataupun pada lahan gambut. 

Agar upaya modifikasi cuaca dapat terlaksana dengan efektif dan efisien dalam memitigasi potensi bencana kekeringan, BMKG berharap agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Pertanian dapat memastikan koneksitas jaringan irigasi dari waduk ke kawasan yang terdampak kekeringan benar-benar memadai. 

Sementara itu, kepada pemerintah daerah, BMKG merekomendasikan agar daerah yang masih mengalami hujan atau transisi dari musim hujan ke musim kemarau, untuk dapat segera mengoptimalkan secara lebih masif upaya untuk memanen air hujan. Pemanenan dapat dilakukan melalui tandon-tandon/ tampungan-tampungan air, embung-embung, kolam-kolam retensi, sumur-sumur resapan, dan lain sebagainya seiring dengan upaya mitigasi dampak kejadian ekstrem hidrometeorologi basah yang sedang dilakukan. 

"Terkait pertanian, maka pola dan waktu tanam untuk iklim kering pada wilayah terdampak dapat menyesuaikan. Karenanya, BMKG akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Menteri Pertanian dan gubernur provinsi terdampak," kata Dwikorita. 

Lebih lanjut, Dwikorita mengungkapkan bahwa BMKG berharap informasi peringatan dini kesiap-siagaan musim kemarau tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif oleh pemerintah pusat dan daerah. 

Pilihan Editor: Top 3 Tekno: Respons Para Tokoh terhadap Mahalnya Biaya Kuliah, Harga IndiHome, Cuaca Jawa Barat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Bengkulu Hingga NTB

3 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. Pexels/Dane Amacher
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Bengkulu Hingga NTB

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan dan Cerah Berawan Mendominasi, Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

4 jam lalu

Ilustrasi hujan. Pexels/Bibhukalyan
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan dan Cerah Berawan Mendominasi, Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

Potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi.


Masuk Awal Kemarau, Bandung Raya Umumnya Berawan dan Berpotensi Hujan

5 jam lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
Masuk Awal Kemarau, Bandung Raya Umumnya Berawan dan Berpotensi Hujan

Musim kemarau ditandai oleh masuknya angin timuran atau monsun Australia serta masih adanya pertumbuhan awan rendah (cumulus).


Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

21 jam lalu

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta petani di era modern memiliki pemahaman lebih soal cuaca dan iklim. Butuh persiapan menghadapi krisis pangan.


Gempa Bumi di Laut Banda, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Dalam Slab Lempeng Subduksi Banda

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bumi di Laut Banda, BMKG: Akibat Deformasi Batuan Dalam Slab Lempeng Subduksi Banda

Gempa bumi terjadi di Laut Banda, Maluku, 2 Juli 2024 pukul 09.46.03 WIB. BMKG menyatakan, gempa tidak berpotensi tsunami.


Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam slab lempeng subduksi Banda.


BMKG Berikan Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi hingga 2.5 Meter di Perairan Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah kapal ditambat di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Berikan Peringatan Dini Potensi Gelombang Tinggi hingga 2.5 Meter di Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan Indonesia mulai hari ini hingga besok 3 Juli 2024.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Siang Ini Hujan Ringan, Malamnya Cerah Berawan

1 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menembuh cuaca hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa 30 Januari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino Southern Oscillation (ENSO) akan melemah dan berangsur ke kondisi netral pada tahun ini. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Siang Ini Hujan Ringan, Malamnya Cerah Berawan

BMKG memprakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan hujan ringan pada siang hari.


Prediksi Dasarian Pertama Juli, 96 Persen Wilayah Jawa Barat Hujan di Atas Normal

1 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
Prediksi Dasarian Pertama Juli, 96 Persen Wilayah Jawa Barat Hujan di Atas Normal

Beberapa faktor diprakirakan mempengaruhi kondisi pembentukan awan dan hujan sepekan ke depan di Jawa Barat.


BMKG: Ombak di Samudera Hindia Dekat Lampung dan Banten Hari Ini Bisa Sampai 4 Meter

2 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. Pexels/Dane Amacher
BMKG: Ombak di Samudera Hindia Dekat Lampung dan Banten Hari Ini Bisa Sampai 4 Meter

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 1-2 Juli 2024.