TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) telah mengubah lanskap bisnis pada skala global termasuk Indonesia. Secara umum teknologi ini membantu perusahaan untuk bekerja lebih efisien dan akurat. Tak terkecuali di perusahaan inovasi teknologi keuangan FSB Indonesia.
"Kecerdasan buatan sangat berguna untuk membantu kinerja perusahaan fintech, semisal untuk merekap dan memastikan keakuratan data," kata Founder FSB Indonesia, Aida Sutanto, saat ditemui Tempo di kantornya, Rabu 29 Mei 2024.
Aida memaparkan FSB Indonesia saat ini sudah mulai memanfaatkan AI untuk mengolah data dari klien. Kata dia, perusahaan pemilik platform lelang tersebut mengembangkan kemampuan machine learning untuk menyelesaikan tugas tanpa diarahkan. Cara kerjanya lewat sistem yang telah diprogram dan selanjutnya beroperasi dengan otomatis.
"Contoh nyata bahwa fintech harus memanfaatkan AI adalah perusahaan kami," katanya sambil menambahkan, "Saya menjadi saksinya bahwa ketika di masa lalu waktu mengolah data secara manual, sulitnya itu minta ampun. Kadang ada human error juga. Sekarang jadi lebih asik dan mudah."
Walau terbantu dengan hadirnya AI, Aida merekomendasikan kepada perusahaan teknologi keuangan untuk memastikan program dan data yang tepat untuk machine learning. Sebab, data lama yang dimiliki perusahaan sangat membantu untuk menjadi pedoman mesin dalam bekerja.
"Jadi data-data yang lama ini kita masukkan dalam sistem, selanjutnya sistem akan menyimpannya sebagai sebuah memori. Kira-kira begitu analoginya," katanya menerangkan.
Selain pembelajaran oleh mesin, menurut Aida, perusahaan bisa juga memanfaatkan teknologi generative AI. Sistem ini serupa dengan chatbot untuk membantu merespons pertanyaan yang disampaikan calon pembeli atau klien secara otomatis.
"Kesimpulannya itu, kita harus bisa memanfaatkan semua peluang yang ada. Terlebih untuk ranah fintech ini, pasti harus bertransformasi supaya tidak tertinggal," ujar Aida.
Lebih lanjut, Aida turut mengupas siasat merintis bisnis UMKM. Menurut dia, saat masyarakat telah aktif menggunakan smartphone seperti sekarang, perkembangan digitalisasi produk harus bisa dimanfaatkan untuk berjualan. "Maka peluang dan untung besar bisa saja didapatkan."
Pilihan Editor: Konferensi Internasional Kota Hutan IKN, Unmul Komitmen Kawal Nusantara yang Adaptif dan Inklusif