Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seluk-beluk Peretasan: Inilah Anatomi Keamanan dan 8 Serangan Siber

image-gnews
Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di era digital yang semakin terhubung, keamanan siber atau cybersecurity telah menjadi isu krusial yang mempengaruhi individu, organisasi, dan bahkan negara. Seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi dan internet, ancaman serangan siber juga semakin canggih dan beragam. 

Dilansir dari Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), cybersecurity adalah seni melindungi jaringan, perangkat, dan data dari akses yang tidak sah atau tindakan kriminal dan praktik memastikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi dalam dunia siber.

CISA menjelaskan bahwa cybersecurity mencakup berbagai elemen, termasuk: keamanan informasi, keamanan jaringan, keamanan aplikasi, keamanan operasional, kelangsungan bisnis dan pemulihan bencana, serta pendidikan bagi pengguna. 


Pentingnya Cybersecurity

Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, cybersecurity menjadi semakin penting karena beberapa alasan:

1. Peningkatan Ketergantungan Digital: Semakin banyak aspek kehidupan kita yang bergantung pada teknologi digital, dari perbankan hingga layanan kesehatan.

2. Proliferasi Perangkat Terhubung: Internet of Things (IoT) telah memperluas permukaan serangan potensial.

3. Nilai Data: Informasi pribadi dan bisnis memiliki nilai yang sangat tinggi bagi penjahat siber.

4. Ancaman Terhadap Infrastruktur Kritis: Serangan siber dapat menargetkan sistem-sistem penting seperti jaringan listrik atau sistem transportasi.

5. Perang Siber: Cybersecurity telah menjadi komponen penting dalam keamanan nasional.


Jenis-jenis Serangan Siber

CISA mengidentifikasi beberapa jenis serangan siber yang umum:

1. Malware

Malware, singkatan dari "malicious software", adalah istilah umum untuk virus, worm, trojan, dan program berbahaya lainnya. Malware dapat mencuri data, menghapus file, atau mengambil alih sistem.

2. Phishing

Phishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi sensitif seperti nama pengguna, kata sandi, atau detail kartu kredit dengan menyamar sebagai entitas terpercaya dalam komunikasi elektronik.

3. Man-in-the-Middle (MitM) Attack

Dalam serangan MitM, penyerang menyisipkan diri di antara dua pihak yang berkomunikasi, mencegat atau memodifikasi lalu lintas di antara keduanya.

4. Denial-of-Service (DoS) dan Distributed Denial-of-Service (DDoS)

Serangan DoS membanjiri sistem, server, atau jaringan dengan lalu lintas untuk menghabiskan sumber daya dan bandwidth. DDoS melakukan hal yang sama tetapi menggunakan beberapa sistem yang terinfeksi.

5. SQL Injection

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Serangan siber ini memasukkan kode berbahaya ke dalam aplikasi database untuk mengakses informasi yang tidak seharusnya tersedia.

6. Zero-day Exploit

Serangan ini memanfaatkan kerentanan yang belum diketahui atau belum diperbaiki dalam perangkat lunak atau perangkat keras.

7. Ransomware

Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi file pengguna dan meminta tebusan untuk dekripsi.

8. Social Engineering

Serangan ini memanipulasi orang untuk memberikan informasi rahasia atau melakukan tindakan yang membahayakan keamanan.

Dampak Serangan Siber

Serangan siber dapat memiliki dampak yang luas dan serius:

1. Kerugian Finansial: Perusahaan dapat mengalami kerugian langsung dari pencurian dana atau biaya pemulihan sistem.

2. Kerusakan Reputasi: Kebocoran data dapat merusak kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan.

3. Gangguan Operasional: Serangan dapat mengganggu operasi bisnis atau layanan pemerintah.

4. Pencurian Kekayaan Intelektual: Serangan siber dapat mengakibatkan hilangnya rahasia dagang atau penelitian berharga.

5. Ancaman Terhadap Keamanan Nasional: Serangan terhadap infrastruktur kritis dapat membahayakan keamanan nasional.

6. Dampak Psikologis: Korban serangan siber dapat mengalami stres, kecemasan, atau trauma.


Strategi Cybersecurity

CISA menyarankan beberapa strategi kunci untuk meningkatkan cybersecurity:

  1. Implementasi Prinsip Defense in Depth: Pendekatan ini menggunakan beberapa lapisan keamanan untuk melindungi aset dan data.
  2. Pembaharuan dan Patching Rutin: Memastikan semua sistem dan perangkat lunak diperbarui dengan patch keamanan terbaru.
  3. Penggunaan Autentikasi Multi-Faktor: Menerapkan lebih dari satu metode verifikasi identitas untuk akses ke sistem atau data sensitif.
  4. Enkripsi Data: Mengenkripsi data sensitif baik saat disimpan maupun saat ditransmisikan.
  5. Backup dan Pemulihan: Melakukan backup data secara teratur dan memiliki rencana pemulihan bencana.
  6. Pelatihan Kesadaran Keamanan: Mendidik karyawan dan pengguna tentang praktik keamanan siber yang baik.
  7. Pemantauan dan Deteksi Ancaman: Menggunakan alat dan proses untuk memantau aktivitas mencurigakan dan mendeteksi ancaman secara dini.
  8. Manajemen Akses: Menerapkan prinsip hak istimewa minimal dan manajemen akses yang ketat.
  9. Pengujian Keamanan Reguler: Melakukan penilaian kerentanan dan pengujian penetrasi secara teratur.
  10. Rencana Respons Insiden: Memiliki rencana yang jelas untuk merespons dan memulihkan dari insiden keamanan.

Pilihan editor: Survei DGI 2024: 66 Persen Organisasi Sosial di Asia Mendapat Serangan Siber

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Catatan Ketua MPR RI: Urgensi Matra Siber dan Rapuhnya Insfrastruktur Keamanan Siber

21 jam lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Dok. MPR
Catatan Ketua MPR RI: Urgensi Matra Siber dan Rapuhnya Insfrastruktur Keamanan Siber

Era digitalisasi yang tumbuh pesat mendesak negara untuk serius memperhatikan aspek keamanan siber atau cyber security.


Jaringan Wi-Fi hingga Port USB, 7 Hal yang Bisa Membahayakan Ponsel saat Menginap di Hotel

1 hari lalu

Ilustrasi kamar hotel. Freepik.com/Jannoon028
Jaringan Wi-Fi hingga Port USB, 7 Hal yang Bisa Membahayakan Ponsel saat Menginap di Hotel

Wisatawan juga perlu mengetahui potensi risiko pencurian data ketika menggunakan fasilitas seperti Wi-Fi dan port USB yang ada di hotel.


Hadi Tjahjanto Kaji Usulan Ketua MPR soal Pembentukan Angkatan Siber TNI

23 hari lalu

Menteri Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto memimpin upacara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat pada Sabtu, 17 Agustus 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Hadi Tjahjanto Kaji Usulan Ketua MPR soal Pembentukan Angkatan Siber TNI

"Apalagi kemarin ancaman sudah kita rasakan waktu peretasan," kata Hadi Tjahjanto.


Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

24 hari lalu

Ilustrasi KTP. Shutterstock
Dugaan Catut KTP untuk Pilgub Jakarta dan Sederet Kasus Data Pribadi Bobol

Tak hanya untuk pemilu, setiap lembaga, instansi, maupun perusahaan mampu mendapatkan data KTP seseorang dalam waktu singkat untuk aneka kepentingan.


Peretasan Hotel, PHRI Yogya Minta Konsumen Waspada jika Temukan Harga Kamar Tak Masuk Akal

24 hari lalu

Ilustrasi Hotelier. Shutterstock
Peretasan Hotel, PHRI Yogya Minta Konsumen Waspada jika Temukan Harga Kamar Tak Masuk Akal

Tnformasi tarif hotel yang diubah peretas banyak yang tak masuk akal alias ngawur. Harganya jauh lebih rendah untuk menjebak konsumen.


84 Hotel di Bandung Alami Peretasan Akun Google Bisnis: Diperbaiki Pagi, Siang Berubah Lagi

25 hari lalu

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)
84 Hotel di Bandung Alami Peretasan Akun Google Bisnis: Diperbaiki Pagi, Siang Berubah Lagi

Puluhan hotel di Bandung mengalami peretasan akun Google Bisnis sejak akhir pekan lalu. Nomor telepon hotel di Google diubah menjadi nomor WhatsApp.


Kebocoran Data Publik Terjadi Lagi, Elsam Singgung Minimnya Kepatuhan Pemerintah terhadap UU PDP

27 hari lalu

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Kebocoran Data Publik Terjadi Lagi, Elsam Singgung Minimnya Kepatuhan Pemerintah terhadap UU PDP

Pemerintah dinilai tak belajar dari kasus kebocoran data sebelumnya.


Ada 45 Hotel di Bandung jadi Korban Peretasan Akun Google Bisnis

28 hari lalu

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi BS Sukamdani (tengah), menyampaikan keterangan soal peretasan akun Google Bisnis yang terjadi pada beberapa hotel di Indonesia. Pengurus PHRI menggelar konferensi pers atas kejadian peretasan ini di Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Senin, 12 Agustus 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Ada 45 Hotel di Bandung jadi Korban Peretasan Akun Google Bisnis

Saat ini sudah 45 hotel di Kota Bandung yang melaporkan akun Google Bisnis diretas yang dikhawatirkan bisa disalahgunakan untuk penipuan


Data ASN Diduga Diretas, BKN Imbau Masyarakat Perbarui Kata Sandi

28 hari lalu

Data ASN Diduga Diretas, BKN Imbau Masyarakat Perbarui Kata Sandi

BKN menyatakan peretasan tidak akan mengganggu proses berjalannya sistem elektronik yang di akses oleh masyarakat.


Keamanan Siber Tantangan Transformasi Digital UMKM

30 hari lalu

Serangan siber menjadi tantangan transformasi digital UMKM.
Keamanan Siber Tantangan Transformasi Digital UMKM

Keamanan siber menjadi persoalan tersendiri dalam transformasi digital UMKM Indonesia.