Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Tahun Perang di Ukraina , Rusia Bertanggung Jawab untuk Emisi Karbon 175 Ton

image-gnews
Asap mengepul di atas kota setelah serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Senin, 10 Oktober 2022. Rusia membom kota-kota di seluruh Ukraina pada Senin pagi, menewaskan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur dalam serangan balas dendam yang jelas setelah ledakan di jembatan Krimea. REUTERS/Oleksandr Klymenko
Asap mengepul di atas kota setelah serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina, Senin, 10 Oktober 2022. Rusia membom kota-kota di seluruh Ukraina pada Senin pagi, menewaskan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur dalam serangan balas dendam yang jelas setelah ledakan di jembatan Krimea. REUTERS/Oleksandr Klymenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua tahun pertama perang Rusia di Ukraina ditaksir telah dan akan menyebabkan emisi gas rumah kaca sebesar ekuivalen 175 ton karbon dioksida. Tambahan pemanasan global dari emisi itu bakal menyumbang kepada cuaca ekstrem yang dampaknya senilai 32 miliar dolar Amerika Serikat atau lebih dari 523 triliun rupiah.

Ukraina berniat menambahkan biaya bencana iklim dampak perang invasi Rusia ke wilayahnya tersebut ke dalam daftar kehancuran yang harus dipertanggungjawabkan oleh Moskow, dan dimintakan kompensasinya. "Ini akan menjadi sebuah dasar yang penting dalam kasus pembangunan kembali yang sedang kami tuntut ke Rusia," kata Menteri Perlindungan Lingkungan dan Sumber Daya Alam Ukraina, Ruslan Strilets, dalam pernyataannya.

Lennard de Klerk dari Initiative on Greenhouse Gas Accounting of War menerangkan, emisi karbon menyumbang kepada terjadinya perubahan iklim yang kemudian mendorong terjadinya cuaca ekstrem. "Kerusakan sebagai dampak dari cuaca ekstrem ini yang akan menimpa perekonomian dan masyarakat," katanya. 

Initiative on Greenhouse Gas Accounting of War baru saja merilis analisis keempatnya tentang dampak perang Rusia di Ukraina, mencakup periode kajian Februari 2022 sampai Februari 2024. Menurut mereka, rekonstruksi atau pembangunan kembali gedung-gedung, jalan, dan infrastruktur lain yang hancur dibom menjadi satu sumber emisi gas rumah kaca terbesar nantinya.

Initiative memperhitungkan besarnya hampir sepertiga dari estimasi emisi 175 megaton ekuivalen karbon dioksida di atas. Sepertiga yang lain adalah dampak langsung dari pertempuran, dengan penggunaan bahan bakar menjadi bagian terbesar di bagian ini.

Tim penyelamat mengevakuasi jenazah seorang bocah lelaki berusia 10 tahun, Tymofii dari puing-puing di lokasi bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kharkiv, Ukraina 6 Oktober 2023. REUTERS /Vitalii Hnidyi

Sekitar 14 persen dari total emisi datang dari transportasi pesawat udara yang harus mengubah rute menghindari wilayah Rusia dan Ukraina. Sebagai ilustrasi, penerbangan dari Tokyo ke London kini harus memutar ke Kanada ketimbang terbang di atas Rusia, menyebabkan jam terbang melar 11-15 jam.

Sekitar 13 persen emisi lainnya berasal dari meningkatnya kejadian kebakaran, seperti yang terekam oleh satelit. Ini tidak hanya kebakaran yang dikarenakan persenjataan, tapi juga yang disebabkan hilangnya manajemen kebakaran di wilayah-wilayah pendudukan.

Lennard de Klerk dan timnya mengakui ada ketidakpastian yang sangat besar dalam angka-angka yang dihasilkannya. Alasannya, tidak adanya angka-angka resmi sebagai rujukan dalam kebanyakan kasusnya. Sebaliknya, de Klerk dkk harus mencari kajian-kajian dari sumber terbuka atau rujukan angka-angka dari aneka konflik atau perang sebelumnya.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada juga pertanyaan tentang seberapa jauh analisis efek perang yang bisa dilakukan. "Tapi kami berusaha se-komprehensif mungkin," kata de Klerk sambil menambahkan, "Pada waktu yang sama, memang ada batasan-batasan, beberapa efek mungkin terlalu jauh atau terlalu sulit untuk dikuantifikasi."

Adapun memperkirakan ongkos sosial dari emisi karbon yang dihasilkan perang adalah hal yang berbeda lagi. Menurut de Klerk, ilmu untuk monetasi kerusakan di masa depan masih terus berkembang. Perkiraan 32 miliar dolar di atas disebutnya berbasis studi 2022 yang menempatkan ongkos sosial emisi karbona sekitar 185 dolar per ton C02.

Jika nilai kerugian itu--yang terus bertambah setiap harinya--dibayarkan, de Klerk menyarankan sebagian harus diberikan kepada Ukraina untuk diarahkan kepada upaya-upaya seperti memulihkan hutan-hutan. "Untuk membantu menangkap lagi sebagian karbon." 

Sebagia lainnya, kata dia, harus diberikan kepada negara-negara yang terdampak paling keras oleh pemanasan global, bisa melalui sistem eksisting yang disebut Green Climate Fund. Namun de Klerk mengaku menyadari ke mana aliran uang itu akan lebih ditentukan oleh keputusan politis. 

Selama beberapa dekade, negara-negara pulau dan berpendapatan rendah berjuang untuk menetapkan prinsip bahw negara-negara pendapatan tinggi, beremisi tinggi, harus membayar kerugian dan kerusakan yang disebabkan emisi gas rumah kaca mereka. Dana kerusakan dan kerugian itu disepakati pada tahun lalu sebagai bagian dari perjanjian iklim internasional.

NEW SCIENTIST

Pilihan Editor: PPDB Jalur Zonasi, Begini Cara Ukur Jarak Rumah ke Sekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

8 jam lalu

Ilustrasi koran. Shutterstock
Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan memberlakukan pembatasan pada media-media dari negara anggota Uni Eropa yang ada di Rusia


Top 3 Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut, Adik Ismail Haniyeh Jadi Korban Serangan Israel

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut, Adik Ismail Haniyeh Jadi Korban Serangan Israel

Berita pertama dari deretan Top 3 Dunia tentang kerja sama militer Rusia dan Moskow yang mengusik Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.


Hasil Euro 2024: Imbang dengan Ukraina Tanpa Gol, Belgia Lolos 16 Besar

12 jam lalu

Ekspresi pemain Ukraina Oleksandr Tymchyk setelah ditahan imbang Belgia  dalam pertandingan Grup E Euro 2024 di Stuttgart Arena, Stuttgart, 27 Juni 2024. REUTERS/Angelika Warmuth
Hasil Euro 2024: Imbang dengan Ukraina Tanpa Gol, Belgia Lolos 16 Besar

Duel Ukraina vs Belgia dalam pertandingan terakhir grup E Euro 2024 atau Piala Eropa 2024 di MHPArena di Stuttgart berakhir seri.


Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

20 jam lalu

Pemimpin senior Hamas Mousa Abu Marzook. Reuters/Mohammed Salem
Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

Wakil Menlu Rusia mengatakan bahwa posisi negaranya tegas dalam isu Palestina dan mendukung hak-hak rakyat Palestina.


Rusia dan Ukraina Bertukar Masing-masing 90 Tawanan Perang

1 hari lalu

Tahanan perang Ukraina berkumpul setelah pertukaran tahanan, di tengah perang Rusia-Ukraina, di lokasi yang tidak diketahui di Ukraina, yang dirilis 11 Juni 2023. Di pihak Rusia, 94 tentaranya juga dapat pulang ke negaranya setelah menjalani pertukaran tawanan perang. Markas Besar Koordinasi untuk Perlakuan Tahanan Perang via REUTERS
Rusia dan Ukraina Bertukar Masing-masing 90 Tawanan Perang

Rusia dan Ukraina kembali bertukar tawanan perang sebanyak masing-masing 90 orang, diawasi oleh UEA sebagai perantara.


Vladimir Putin Tunjuk Sergei Gennadievich Tolchenov Jadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia

1 hari lalu

Sergei Gennadievich Tolchenov Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Federasi Rusia untuk Indonesia. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Rusia
Vladimir Putin Tunjuk Sergei Gennadievich Tolchenov Jadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia

Sergei Gennadievich Tolchenov telah diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Federasi Rusia untuk Republik Indonesia.


Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang Mengutuk Kerja Sama Militer Moskow-Pyongyang

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara perpisahan sebelum keberangkatan Putin di bandara di Pyongyang, Korea Utara 19 Juni 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang Mengutuk Kerja Sama Militer Moskow-Pyongyang

Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang mengutuk kerja sama militer Korea Utara dan Rusia karena sama dengan memperpanjang penderitaan Ukraina.


Rusia Salahkan Amerika atas Serangan Rudal ke Krimea yang Tewaskan Anak-anak

2 hari lalu

Lynne Tracy. FOTO/Twitter/ @FranceNews24
Rusia Salahkan Amerika atas Serangan Rudal ke Krimea yang Tewaskan Anak-anak

Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Amerika untuk Rusia, Lynne Tracy, sebagai protes atas serangan rudal ke Krimea.


BKKBN Ungkap Kaitan Perubahan Iklim dan Masalah Kehamilan

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan hamil. Shutterstock
BKKBN Ungkap Kaitan Perubahan Iklim dan Masalah Kehamilan

Perubahan iklim disebut dapat memicu berbagai masalah kehamilan. Salah satunya kelahiran prematur. Berikut penjelasan kepala BKKBN.


Limousine Aurus Oleh-oleh Vladimir Putin untuk Kim Jong Un, Ini Spesifikasinya

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengendarai mobil Aurus di Pyongyang, Korea Utara dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea 20 Juni 2024.  KCNA via REUTERS
Limousine Aurus Oleh-oleh Vladimir Putin untuk Kim Jong Un, Ini Spesifikasinya

Vladimir Putin memberikan hadiah Limousine Aurus untuk Kim Jong Un saat berkunjung ke Pyongyang, Korea Utara. Ini spesifikasi kendaraan Presiden Rusia