Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Elaelo: Imbauan dari SAFEnet hingga Domain yang tidak Aman

image-gnews
Tampilan web Elaelo sebelum resmi diluncurkan. FOTO/elaelo.id/
Tampilan web Elaelo sebelum resmi diluncurkan. FOTO/elaelo.id/
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan situs web Elaelo terus menjadi sorotan menghebohkan masyarakat atau warganet Indonesia belakangan ini. Situs web ini dinilai tidak aman dan masyarakat diimbau untuk waspada. Elaelo ini menjadi sorotan, bahkan viral di media sosial karena sempat beredar itu buatan Kominfo, namun kabar itu dibantah.

1. Imbauan dari SAFEnet

Organisasi masyarakat sipil SAFEnet mengomentari soal Elaelo. SAFEnet menyebut masyarakat harus waspada saat mengakses Elaelo. "Mengakses situs yang tidak aman memang bisa sangat berbahaya, apalagi sampai memasukkan data pribadi. Bahayanya, data kita diambil oleh pihak lain dan dipergunakan tanpa sepengetahuan kita," kata Kepala Divisi Keamanan Digital SAFEnet, Daeng Ipul, Rabu, 19 Juni 2024.

Daeng mengatakan, selain Elaelo aplikasi Threads buatan Meta yang baru-baru ini juga ramai dibicarakan masih tidak aman untuk diakses. "Jangankan situs Elaelo, untuk aplikasi seperti Threads pun, kami sangat berhati-hati, karena situs tersebut mengambil banyak sekali data dari penggunanya. Ini juga menjadi salah satu isu kalau bicara soal privasi," kata Daeng.

2. Cabut Label Kominfo

Awal kemunculannya, Elaelo menyematkan tagline di bagian bawah situs web dengan kata 'Under Construction by Kominfo' yang membuat banyak masyarakat menilai situs ini dibuat oleh Kominfo. Pada Rabu, 19 Juni 2024, label itu telah diganti menjadi 'Under Construction by Democracy Fighters'.

Pada Rabu siang, 19 Juni 2024, situs web Elaelo hanya menampilkan layar muka dominasi hitam dengan latar belakang logo Garuda ditambah musik pengiring lagu Pancasila. Terdapat banner tulisan warna putih yang isinya, 'Ela Elo Is Coming, Big Features Will Be Ready'.

3. Elaelo Bukan Buatan Pemerintah

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan, elaelo.id bukan aplikasi yang dibuat dan dikembangkan oleh pemerintah. "Memang bukan dari (Kementerian) Kominfo," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan pada Rabu, 19 Juni 2024 dikutip dari Antara.

Fitur Cek Hoaks dalam situs web Aduankonten.id milik Kementerian Kominfo, informasi yang menyatakan situs elaelo.id sebagai platform 'Under Construction by Kominfo' termasuk hoaks.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Tingkat Keamanan Elaelo Rendah

Kemunculan Elaelo yang pada awalnya berisi tulisan 'Under Construction by Kominfo' mengundang komentar dari pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya. Ia menilai, situs web Elaelo memiliki tingkat keamanan yang rendah dan sulit untuk diakses.

"Siapa yang klaim Elaelo buatan pemerintah? Kalau benar Kominfo yang membuat ini situs, patut menjadi pertanyaan besar. Kok websitenya seperti itu. Lagi pula Kominfo kan regulator, kok malah jadi pemain," kata Alfons, Selasa, 18 Juni 2024.

Elaelo menjadi topik perbincangan setelah beredar rumor akan menjadi pengganti X. Namun Alfons menilai kondisi ini tidak mungkin terjadi, sebab situs Elaelo masih jauh dari kata layak terutama daridomainnya yang disebut tidak aman. 

5. Domain Tidak Aman

"Domainnya (Elaelo) saja tidak secure (aman), kalau model begini mau jadi pengganti X, ibaratnya ikan lohan mau ganti paus. Kan beda levelnya. Jangankan Elaelo, Threads saja yang jagoan dan berpengalaman sampai hari ini belum berhasil menggeser X," kata Alfons saat dihubungi Tempo, Selasa, 18 Juni 2024.

Alfons menjelaskan, hadirnya situs web atau aplikasi yang digunakan bagi banyak pengguna tidak mudah. Sangat sulit untuk suatu server bisa menampung ratusan juta pengguna dan beroperasi selama bertahun-tahun. 

ALIF ILHAM FAJRIADI | ANTARA

Pilihan Editor: Begini Kata Pakar Keamanan Siber soal Situs Elaelo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dirjen Aptika Semuel Abrijani Mundur, Puan: Pihak yang Lalai ya Sebaiknya Evaluasi Diri

37 menit lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani saat diwawancarai pewarta di Jakarta. Foto: Dok/vel
Dirjen Aptika Semuel Abrijani Mundur, Puan: Pihak yang Lalai ya Sebaiknya Evaluasi Diri

Puan tanggapi mundurnya Dirjen AptiSemuel Abrijani, singgung pihak yang bertanggung jawab atas jebolnya keamanan PDNS seharusnya mawas diri.


Terkini Bisnis: Alasan Dirut Garuda Indonesia Laporkan Ketum Sekarga, Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Mundur

1 jam lalu

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra
Terkini Bisnis: Alasan Dirut Garuda Indonesia Laporkan Ketum Sekarga, Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Mundur

Alasan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra melaporkan Ketua Umum Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Dwi Yulianta.


Kominfo Buka Kunci Akses PDNS yang Diberikan Brain Cipher

2 jam lalu

Peretas Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS. (X/Brain Cipher)
Kominfo Buka Kunci Akses PDNS yang Diberikan Brain Cipher

Tim Kementerian Kominfo sudah mencoba kunci dekripsi yang diberikan Brain Cipher. Baru enam yang berhasil.


Dirjen Aptika Kominfo Mundur, Anggota Komisi I DPR: Semoga Diikuti Pejabat Lain

2 jam lalu

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin. Foto: Oji/nvl
Dirjen Aptika Kominfo Mundur, Anggota Komisi I DPR: Semoga Diikuti Pejabat Lain

TB Hasanuddin mengatakan keputusan Semuel Abrijani Pangerapan mundur dari Dirjen Aptika Kominfo bentuk tanggung jawab moral seorang pejabat.


Buntut PDN Kena Serangan Siber, Dirjen Aptika Kominfo Mengundurkan Diri

3 jam lalu

Dirjen Aptika Kominfo RI Samuel Abrijani Pangerapan saat webinar Kominfo RI bertajuk
Buntut PDN Kena Serangan Siber, Dirjen Aptika Kominfo Mengundurkan Diri

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengundurkan diri dari jabatannya


Semuel Abrijani Pangerapan Mundur dari Jabatan Dirjen Aptika setelah PDNS Diretas

3 jam lalu

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta Pusat. Ia menjadi pembicara di acara Ngopi Bareng Kominfo pada Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Semuel Abrijani Pangerapan Mundur dari Jabatan Dirjen Aptika setelah PDNS Diretas

Semuel Abrijani Pangerapan mengundurkan diri karena punya tanggung jawab moral sebagai direktur setelah PDNS diretas.


Perintah Jokowi Back Up Data Nasional Usai Kasus Peretasan PDN

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai meresmikan PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 3 Juli 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Perintah Jokowi Back Up Data Nasional Usai Kasus Peretasan PDN

Presiden Jokowi memerintahkan lembaga/kementerian menyediakan back up atau rekam cadang data nasional.


Kunci Akses Data PDNS Telah Tersedia Disertai Ancaman Terbaru Geng Hacker untuk Kominfo

14 jam lalu

Kunci Akses Data PDNS Telah Tersedia Disertai Ancaman Terbaru Geng Hacker untuk Kominfo

Geng ransomware Brain Cipher menepati janjinya memberikan kunci dekripsi Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) untuk Kementerian Kominfo


Peretasan PDNS: Jejak dan Fakta Brain Cipher

15 jam lalu

Ilustrasi peretasan situs dan data. (Shutterstock)
Peretasan PDNS: Jejak dan Fakta Brain Cipher

Kelompok Brain Cipher yang membobol PDNS, terbilang baru muncul dalam lanskap ancaman siber.


Peretas Belum Beberkan Kunci Dekripsi PDNS, Pakar Siber Sarankan Ini

17 jam lalu

Peretas Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS. (X/Brain Cipher)
Peretas Belum Beberkan Kunci Dekripsi PDNS, Pakar Siber Sarankan Ini

Kelompok hacker Brain Cihper belum menunjukkan tanda-tanda akan menyerahkan kunci deskripsi akses PDNS.