Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Perawatan Kecantikan dan Pengobatan Herbal Meningkat, Indonesia Punya Dua Modal Besar

image-gnews
Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Ilustrasi obat herbal/alami, kayu manis, madu, cengkeh. REUTERS/Susan Lutz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kaya pengetahuan tentang manfaat ramuan tumbuh-tumbuhan dalam pengobatan dan perawatan kecantikan. Riset Ni Wayan Aryani, peneliti Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menunjukkan hal itu.

Ni Wayan Aryani,mengkaji naskah manuskrip Bali dari beberapa perpustakaan pemerintah dan pribadi. Hasilnya, sejumlah manuskrip mencatat informasi tentang pemanfaatan ramuan tumbuh-tumbuhan sebagai obat tradisional.

"Seperti naskah Lontar Rukmini Tatwa, Lontar Taru Pramana, dan Lontar Reksi Sambika yang memaparkan informasi mengenai perawatan kecantikan wanita pasca melahirkan," kata Wayan dalam Forum Diskusi Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan beberapa waktu lalu yang dipublikasikan oleh BRIN pada Kamis, 27 Juni 2024.

Wayan mengatakan, naskah-naskah manuskrip tersebut tak hanya mencatat informasi tentang bahan-bahan herbal, tapi juga menjelaskan cata mengolahnya, teknik pengobatan, hingga cara merawat tubuh. Pengetahuan dari manuskrip-manuskrip tersebut, kata dia, sangat penting bagi pendidikan tentang cara pengobatan dan perawatan kecantikan secara tradisional. 

Menurut Wayan, layanan perawatan tubuh modern saat ini beragam. Salon dan klinik kecantikan menyediakan berbagai fasilitas layanan, seperti laser, suntik, dan perawatan lainnya yang menggunakan bahan kimia. "Hal tersebut sangat mudah mendapatkannya. Namun wanita harus waspada terhadap risiko negatifnya," kata dia. "Maka dari itu, kecenderungan wanita menghindari risiko tersebut menempuhnya dengan perawatan tardisional.” 

Alifia Asri Elina, praktisi jamu Borobudur Semarang, mengungkapkan kesadaran untuk kembai ke alam atau back to nature dalam perawatan tubuh dan kecantikan belakangan ini mulai meningkat. “Banyak dari masyarakat menginginkan kandungannya dari botanical atau herbal. Kebetulan indonesia dikarunia sumber daya herbal melimpah,” ujarnya.

Alifia mencontohkan beberapa bahan herbal yang bisa digunakan untuk perawatan kecantikan, seperti bengkuang, rasbbery, akar manis, temulawak, kunyit, dan jahe. Tumbuhan maupun buah-buahan tersebut mempunyai banyak khasiat seperti mencerahkan dan meremajakan kulit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengingatkan tentang bahan-bahan berbahaya dan terlarang dalam perawatan kecantikan, seperti merkuri dan hidrokuinon. Oleh karena itu, Alifia menilai penggunaan obat herbal yang telah berlabel atau terdaftar lebih aman. "Di Indonesia sudah banyak produsen kosmetik yang mengeluarkan produk herbal dan dijamin aman bahannya karena sudah teregistrasi di Badan POM,” kata dia.

Hal senada diutarakan peneliti senior Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional BRIN, Yuli Widiyastuti, yang juga melakukan riset tentang penggunaan obat tradisional untuk perawatan pasca persalinan. Dalam riset tersebut, Yuli melakukan survei di berbagai etnis di indonesia tentang permasalahan kesehatan pasca persalinan, kajian ilmiah terhadap tanaman obat yang digunakan, serta penggunaan ramuan tradisional.

Menurut Yuli, pemanfaatan sumber daya lokal dalam pengobatan dan perawatan tubuh sangat penting, termasuk dalam meredam Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menjadi indikator mutu pelayanan kesehatan. Dia mengingatkan, Sasaran Pembagunan Berkelanjutan (SDG) 2030 mentargetkan AKI tak lebih dari 70/100.000 kelahiran hidup dan AKB 12/1.000 kelahiran hidup. Sementara itu, hasil sensus 2020 menunjukkan, capaian Indonesia masih melebihi ambang batas tersebut, yakni AKI 89/100.000 dan AKB 16,85/1.000 kelahiran hirup.

"Data Kementerian Kesehatan pada 2023 meningkat dari tahun sebelumnya, yakni AKB dari jumlah 20.882 jiwa menjadi 29.945 jiwa. Sedangkan AKI dari 405 jiwa menjadi 4.129 jiwa," kata Yuli.

Kondisi tersebut menjadikan Indonesia berada pada posisi ketiga paling bawah terbawah di ASEAN. Artinya, kata Yuli, perlu banyak upaya di berbagai sektor untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, termasuk melalui dukungan riset dan inovasi. Hal itu penting karena di indonesia, selain nilai AKI dan AKB yang meningkat, masih banyak kasus lain seperti stunting," kata Yuli. "Maka ini membuka peluang bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal dalam rangka meningkatkan mutu layanan kesehatan ibu dan bayi."  

Pilihan Editor:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ragam Pengobatan Psoriasis, Tak Cukup Hanya yang Medis

3 hari lalu

imgslide.health.com
Ragam Pengobatan Psoriasis, Tak Cukup Hanya yang Medis

Pakar merekomendasikan beberapa metode yang dapat membantu mengelola gejala psoriasis dan meningkatkan kualitas hidup penderita.


Kemoterapi Tidak Dianjurkan Bagi Pasien Kanker Usia 60 Lebih

13 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Kemoterapi Tidak Dianjurkan Bagi Pasien Kanker Usia 60 Lebih

Pasien kanker berusia lanjut tidak dianjurkan melakukan pengobatan dengan kemoterapi. Ini pengobatan kanker yang disarankan.


Lanosin Hadirkan Pengobatan Gratis di Oku Timur

13 hari lalu

Bupati OKU Timur Lanosin MT memberikan sambutan saat penyerahan e-Sertifikat TORA Redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) Kecamatan Jayapura, Rabu, 04 September 2024. Dok. Pemkab OKU Timur
Lanosin Hadirkan Pengobatan Gratis di Oku Timur

Bupati Oku Timur, Lanosin, berhasil membuat Oku Timur mencapai Universal Health Coverage (UHC) karena 99,44 persen penduduknya telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.


Remaja 13 Tahun Meninggal karena Sepsis, Kuncinya Jangan Terlambat Diobati

19 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Remaja 13 Tahun Meninggal karena Sepsis, Kuncinya Jangan Terlambat Diobati

Sepsis merupakan respons sistem imun tubuh yang bisa menyebabkan gangguan organ-organ dan berakibat syok sepsis dan bisa mengancam nyawa.


Jenis dan Gejala Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai

20 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Jenis dan Gejala Kanker Ovarium yang Perlu Diwaspadai

Menurut WHO, kanker ovarium adalah penyebab kematian ke-8 akibat kanker pada wanita di seluruh dunia.


Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

26 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

Deteksi kanker sejak dini sangatlah penting agar penanganan dapat segera dilakukan dan peluang sembuh pun semakin tinggi.


Peneliti BRIN Ungkap 5 Kelompok Keong Darat yang Biasa Jadi Obat Tradisional

28 hari lalu

Hama keong. ANTARA/Yusran Uccang
Peneliti BRIN Ungkap 5 Kelompok Keong Darat yang Biasa Jadi Obat Tradisional

Tak hanya tradisional, global pun telah mengenal dan memanfaatkan keong darat dalam penelitian bidang kuliner, obat, dan kosmetik.


Peneliti BRIN Ungkap Ragam Khasiat Ketepeng Cina, Dimulai dari Kosmetik dan Obat Kulit

36 hari lalu

Tanaman ketepeng cina yang bernama latin Cassia alata linn punya banyak khasiat obat. (Facebook Taman Buah)
Peneliti BRIN Ungkap Ragam Khasiat Ketepeng Cina, Dimulai dari Kosmetik dan Obat Kulit

Dari bahan baku kosmetik sampai bantu ikan zebra tumbuhkan kembali ekornya yang diamputasi, berikut ragam khasiat ketepeng cina paparan peneliti BRIN.


Ini Penyebab Selangkangan Gatal dan Cara Mengatasinya

47 hari lalu

Cara mengatasi selangkangan gatal. Foto: Canva
Ini Penyebab Selangkangan Gatal dan Cara Mengatasinya

Selangkangan yang gatal bisa disebabkan karena bakteri. Berikut penyebab selangkangan gatal dan cara mengatasinya.


Mahasiswa UGM Teliti Potensi Obati Kanker Serviks Pakai Ekstrak Biji Salak Pondoh

52 hari lalu

Salak pondoh. TEMPO/Suryo Wibowo.
Mahasiswa UGM Teliti Potensi Obati Kanker Serviks Pakai Ekstrak Biji Salak Pondoh

Lebih tepatnya, tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo.