Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramai Dibahas dalam Kasus Peretasan Pusat Data Nasional, Apa Itu Windows Defender?

image-gnews
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, usai konferensi pers di Gedung Kominfo terkait serangan siber yang menyasar Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), Senin, 24 Juni 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, usai konferensi pers di Gedung Kominfo terkait serangan siber yang menyasar Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), Senin, 24 Juni 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan siber dalam bentuk ransomware dengan menonaktifkan Windows Defender melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2. Menurut Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Ariandi Putra, gangguan mulai terjadi sejak 17 Juni 2024. 

BSSN menemukan adanya upaya penonaktifkan fitur keamanan Windows Defender yang terjadi mulai 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB sehingga memungkinkan aktivitas malicious dapat berjalan,” kata Ariandi pada 24 Juni 2024.

Ariandi menjelaskan ransomware bekerja dengan menonaktifkan Windows Defender (sistem keamananan) untuk mengizinkan file berbahaya terpasang pada sistem. Setelah itu, ransomware mulai masuk pada 17 Juni dan aktivitas mencurigakan mulai terdeteksi pada 20 Juni 2024 pukul 00.55 WIB.

“Tepatnya Windows Defender berhasil dilumpuhkan pada tanggal 20 Juni 2024 pukul 00.55 WIB sehingga tidak bisa lagi beroperasi,” ujarnya.

Adapun aktivitas mencurigakan dari penonaktifan Windows Defender tersebut adalah mengizinkan file malicious terpasang pada sistem, menghapus file penting, dan mematikan service yang sedang berjalan. Selain itu, file yang berkaitan dengan storage juga mulai dinonaktifkan dan tidak bisa berjalan, seperti  VSS, Hyper V Volume, VirtualDisk dan Veaam vPower NFS.

Apa itu Windows Defender?

Windows Defender adalah teknologi yang memberikan perlindungan real-time terhadap malware, spyware, dan perangkat lunak terkenal lainnya untuk menyerang sistem operasi. Windows Defender menjadi sistem anti-malware yang berbasis signature based (mengidentifikasi setiap paket data keluar dan masuk ke jaringan).

Dengan dasar ini, Windows Defender dapat memberikan informasi tentang spyware terkini dan bentuk malware lainnya. Windows Defender menjadi teknologi yang mampu memindai sistem ketika boot dan sedang berjalan. Tak hanya itu, Windows Defender juga memiliki fungsi dapat menghapus malware yang mengganggu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum Windows 8 hadir, Windows Defender hanya mendeteksi dan menghapus spyware. Teknologi ini hanya mencari subset malware tertentu dan tidak mencari seluruh spektrum virus, Trojan, serta jenis malware lain yang mungkin tersimpan di sistem.

Namun, ketika Windows 8 hadir, Windows Defender sudah diunduh secara otomatis dan langsung diaktifkan untuk menjalankan tugasnya. Windows Defender juga dapat digunakan secara otomatis dengan beberapa perbaikan, yaitu: 

  • Perlindungan real-time (waktu nyata atau saat itu juga) terhadap malware menggunakan filter sistem file;
  • Fitur antarmuka dengan Windows Secure Boot yang membantu memastikan seluruh jalur boot Windows dan anti-malware belum dirusak; dan
  • Peningkatan kinerja sistem ketika booting meningkat 4 persen.

Selama beroperasi, Windows Defender memiliki komponen utama. Pertama, mesin anti-malware Microsoft. Mesin dapat memeriksa file selama proses ketika mesin dihidupkan dan setelah dinyalakan untuk menentukan apakah ada perangkat lunak berbahaya di komputer.

Kedua, perlindungan real-time Windows Defender. Fitur perlindungan ini dapat selalu memindai Registry dan sistem file untuk menentukan keberadaan malware. Dengan komponen utama ini, Windows Defender dapat mendukung operasi sistem yang sedang berjalan. 

SCIENCE DIRECT | ANTARA

Pilihan Editor: BSSN Jelaskan Kronologi Serangan Siber ke Pusat Data Nasional

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Semuel Abrijani Pangerapan Mundur, Budi Arie Tunjuk Ismail Jadi Plt Dirjen Aptika

22 jam lalu

Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat. ANTARA/Livia Kristianti
Semuel Abrijani Pangerapan Mundur, Budi Arie Tunjuk Ismail Jadi Plt Dirjen Aptika

Menkominfo Budi Arie Setiadi menunjuk Ismail sebagai Plt Dirjen Aptika sejak 4 Juli 2024.


Kominfo: Kesenjangan Infrastruktur Hambat Pertumbuhan Ekonomi Digital

1 hari lalu

Wayan Toni Supriyanto, selaku Ketua Sekretariat Panitia Seleksi Calon Dewan Pengawas TVRI Tahun 2022-2027 menyampaikan perpanjangan kerja Dewan Pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) periode 2017-2022 di Gedung Kominfo pada Jumat 10 Juni 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kominfo: Kesenjangan Infrastruktur Hambat Pertumbuhan Ekonomi Digital

Kominfo menginisiasi visi Indonesia Digital 2045 sebagai salah satu alternatif peta jalan menuju perencanaan strategis transformasi digital.


Seluk-beluk Peretasan: Inilah Anatomi Keamanan dan 8 Serangan Siber

1 hari lalu

Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Seluk-beluk Peretasan: Inilah Anatomi Keamanan dan 8 Serangan Siber

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi dan internet, ancaman serangan siber juga semakin canggih dan beragam.


Ramai soal PDN Diretas, Bos BNI Pastikan Keamanan Data Nasabah

1 hari lalu

BNI meluncurkan aplikasi perbankan baru 'wondr by BNI' di Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat pada Jumat, 5 Juli 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Ramai soal PDN Diretas, Bos BNI Pastikan Keamanan Data Nasabah

Dirut BNI Royke Tumilaar memastikan keamanan data para nasabahnya, di tengah kegusaran masyarakat Indonesia akan serangan ransomware pada PDN.


6 Tips Tidak Terkena Ransomware, Jangan Klik Link Sembarangan

1 hari lalu

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
6 Tips Tidak Terkena Ransomware, Jangan Klik Link Sembarangan

Ransomware dapat mengunci data lalu membuatnya tidak dapat diakses. Untuk itu, pengguna perlu mengetahui tips tidak terkena ransomware.


Sindir Budi Arie Ihwal Penanganan PDNS yang Diretas, DPR: Ini Masalah Besar, Jangan Tanggapi dengan Guyonan

2 hari lalu

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Sukamta saat mengikuti Sidang IPU ke-148 yang digelar di Jenewa, Swiss, Minggu (24/3/2024). Foto: Dody/nr
Sindir Budi Arie Ihwal Penanganan PDNS yang Diretas, DPR: Ini Masalah Besar, Jangan Tanggapi dengan Guyonan

Anggota Komisi Pertahanan DPR Sukamta mempertanyakan upaya pemulihan Pusat Data Nasional pascaperetasan. Minta Budi Arie tak tanggapi dengan guyon.


Begini Tanggapan DPR Usai Dirjen Aptika Semuel Abrijani Mundur dari Jabatan

2 hari lalu

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta
Begini Tanggapan DPR Usai Dirjen Aptika Semuel Abrijani Mundur dari Jabatan

DPR menanggapi mundurnya Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan usai kasus peretasan Pusat Data Nasional Sementara 2


Mengenal Apa Itu Ransomware, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

2 hari lalu

Apa itu ransomware. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Ransomware, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya

Baru-baru ini, Pusat Data Nasional (PDN) terkena ransomware yang mengakibatkan data penting hilang. Lalu, apa itu ransomware? Ini penjelasannya.


Riset DGI 2024: Organisasi Sosial Rentan Mendapat Serangan Siber

2 hari lalu

Ilustrasi serangan siber. REUTERS
Riset DGI 2024: Organisasi Sosial Rentan Mendapat Serangan Siber

Laporan Doing Good Index (DGI) 2024 merekam kerentanan organisasi sosial terhadap serangan siber.


Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

2 hari lalu

Data BAIS, Dijual di Dark Web. FOTO/X
Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

Dark web hanya dapat diakses menggunakan perangkat lunak khusus seperti The Onion Router atau yang biasa disebut Tor Browser