TEMPO.CO, Jakarta - Tim kaji cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memutakhirkan data dampak kerusakan dari gempa Magnitudo 4,4 di wilayah Kabupaten Batang dan sekitarnya di Jawa Tengah. Gempa berpusat di darat itu terjadi pada Minggu siang, 7 Juli 2024, pukul 14.35 WIB.
Menurut data yang dihimpun per Senin, 8 Juli 2024, sedikitnya ada 49 unit rumah dan 11 fasilitas umum rusak di wilayah Kabupaten Batang. Rinciannya meliputi 5 rumah rusak berat, 12 rumah rusak sedang, dan 32 rumah rusak ringan. Sementara itu untuk kerusakan fasilitas umum meliputi 1 tempat ibadah, 3 sekolah, 1 pasar dan 1 bangunan lain.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan laporan kerusakan bangunan dampak gempa yang sama juga datang dari wilayah Kota Pekalongan, yakni sebanyak dua unit rumah milik warga di Kelurahan Gamer. Pusat gempa di wilayah Batursari memang berada di perbatasan Kabupaten Batang dengan Pekalongan.
"Gempa bumi dangkal, kedalaman 6 kilometer, itu juga menyebabkan 12 warga di Kabupaten Batang mengalami luka setelah tertimpa reruntuhan bangunan," kata Muhari melalui keterangan tertulis, Senin, 8 Juli 2024.
Menurut Muhari, sebanyak 11 warga telah mendapat perawatan intensif dan saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan seorang warga lainnya masih dalam observasi. "Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah juga telah menurunkan tim termasuk relawan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga," kata Muhari menambahkan.
Sementara itu, menurut Muhari, BPBD Kabupaten Batang bersama PMI dan Dinas Sosial Kabupaten Batang juga mendistribusikan logistik dan peralatan kepada warga terdampak gempa. BPBD Kabupaten Batang juga terus melakukan kaji cepat lanjutan termasuk pendataan rumah rusak lainnya.
Di sisi lain, tim gabungan dari unsur forom komunikasi pimpinan daerah dan TNI-Polri juga mulai membantu warga membersihkan rumah dari puing reruntuhan bangunan. "Mereka juga telah memberikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap tenang dan selalu waspada terhadap potensi gempa bumi susulan," ucapnya.
Pilihan Editor: Peta Ini Ungkap Deforestasi Karea Tambang Meningkat Kembali, Batu Bara 'Juara'