TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menerbitkan peringatan dini soal gelombang tinggi untuk sejumlah wilayah perairan pada 26-27 Juli 2024. Prakirawan BMKG, Samuel R. Adiprabowo, mengatakan pola angin di kawasan Indonesia bagian utara sedang bergerak dari selatan ke barat daya dengan kecepatan 8-25 knot, sedangkan di selatan hembusannya dari timur ke tenggara.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru, Samudra Hindia Selatan Banten, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera," ucap Samuel melalui keterangan tertulis, Jumat, 26 Juli 2024.
Pola angin ini berpotensi meningkatkan gelombang laut hingga 1,25 - 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh ke Kepulauan Mentawai, perairan barat Bengkulu ke Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, serta Laut Natuna.
Potensi gelombang tinggi tersebut juga terdeteksi di Selat Karimata bagian utara, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur, Laut Banda, perairan Kepulauan Tanimbar, hingga Laut Arafuru. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Samuel.
Samuel meminta nelayan dengan kapal ikan mewaspadai angin yang kecepatannya lebih dari 15 knot, serta gelombang yang tingginya di atas 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus memperhatikan risiko angin lebih dari 16 knot dan gelombang di atas 1,5 meter.
Adapun kapal penyeberangan diminta mewaspadai angin sekencang kebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Kapal berukuran jumbo, baik kargo maupun tipe pesiar, harus mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Pilihan Editor: Susul Google, Microsoft Pasang AI Generatif pada Peramban Bing