TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Kristiana Siste Kurniasanti, mengatakan judi online yang menjerat lebih dari ratusan ribu generasi muda Indonesia harus ditangani bersama oleh banyak pihak. Psikiater Konsultan Adiksi ini menilai perangai kecanduan judi online enam kali lebih berbahaya dibanding dampak penyalahgunaan narkoba. Pecandu judi lebih mudah terkena depresi, gangguan relasi, dan masalah psikologis.
“Bahkan ujungnya nanti bisa mengarah ke tindakan kriminal, seperti pencurian dan sebagainya,” kata Siste dalam seminar web yang diadakan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Jumat, 26 Juli 2024.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sempat mencatat 197.054 anak berusia 11-19 tahun sudah bermain judi online. Deposit yang dihitung dari jumlah pecandu muda itu mencapai Rp 293,4 miliar. Pemerintah Indonesia bahkan membuat Satuan Tugas atau Satgas Judi Online untuk mengatasi maraknya permainan ini.
Siste meminta masyarakat bahu membahu memberantas judi online. Menurut dia, permainan digital itu umumnya menular lewat relasi pertemanan. Judi online juga menyebar kewat iklan di media sosial. Dalam kondisi terburuk, pemain yang kalah dan putus asa dikhawatirkan terpancing untuk melukai diri sendiri, bahkan melakukan hal lain yang lebih ekstrem.
"Ide-ide mengakhiri hidup sangat banyak imbas judi online. Ada juga depresi, masalah kecemasan dan fisik," tutur Siste. Dia mengimbuhkan bahwa para pemain judi online sulit lepas dari gejala kecanduan.
Siste mengimbau para pecandu judi online untuk segera menjalani terapi dan lebih terbuka kepada kolega atau keluarga terdekat. Ada juga saran untuk memperbaiki gaya hidup, misalnya soal kualitas tidur.
Kecanduan juga bisa diatasi dengan obat tertentu, contohnya obat untuk otak “Karena kita tahu bagian-bagian otak yang mengalami kerusakan imbas perilaku impulsif sangat tinggi, dan harus diobati lewat resep yang diberikan (dokter),” kata Siste.
Pilihan Editor: Harimau Cacat Mati oleh Jerat Babi, Dokter Hewan: Batang Tenggorok Pecah