TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa zona megathrust di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut masih berpotensi mengalami gempa besar yang dapat mengancam Indonesia. Berdasarkan catatan BMKG, wilayah tersebut belum mengalami gempa besar selama ratusan tahun. Jika terjadi, daerah itu menambah daftar lokasi yang pernah mengalami gempa Megathrust.
“Para ilmuwan (mengatakan), tinggal menunggu waktu saja (akan terjadi gempa besar). Potensi seismic gap megathrust di Selat Sunda mencapai 8,7 magnitudo dan potensi di Mentawai-Siberut 8,9 magnitudo,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin, 12 Agustus 2024, seperti dikutip dari Antara.
Lantas, gempa mana saja yang ada di Indonesia yang diduga berpotensi gempa megathrust?
1. Banten
BMKG menyatakan gempa bumi bermagnitudo 5,7 dari Samudra Hindia selatan Banten pada Ahad malam, 25 Februari 2024, sebagai megathrust. Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, megathrust adalah penamaan untuk sumber gempa yang disebabkan oleh tumbukan antar dua lempeng. “Kalau ada gempa yang berada di bidang kontak, senggolan dua lempeng itu dinamakan megathrust,” ujarnya, Senin, 26 Februari 2024.
Gempa teknonik M5,7 itu terjadi pada pukul 20.07 WIB bisa dirasakan di banyak wilayah, termasuk di Jakarta. Sempat pula muncul gempa susulan berkekuatan M5,1 pada sekitar dua jam setelahnya.
Gempa bumi ini dipicu dua lempeng yang bersenggolan, persisnya lempeng Indo-Australia menyusup ke lempeng Eurasia. Dorongan lempeng samudra itu membuat bagian atas lempeng benua yang terdesak pecah seketika. “Jadi ada gaya mendorong ke atas yang sangat besar, seperti patahan naik yang besar,” kata Daryono.
2. Selatan Jawa
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkap potensi gempa megathrust yang dapat memicu tsunami di bagian selatan Pulau Jawa. Menurut dia, potensi itu akan terus ada. "Megathrust akan terus ada, enggak akan berakhir potensi ini," kata Daryono, Jumat, 3 November 2023.
Jika lempeng tektonik bumi bertabrakan satu sama lain atau satu lempeng didorong ke bawah lempeng yang lain di zona subduksi. Dengan kata lain, zona subduksi adalah zona pertemuan lempeng-lempeng tersebut.
Jika sejumlah lempeng tektonik bertemu, maka gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, dan tanah longsor yang kuat dapat terjadi.
3. Aceh
BMKG melakukan analisis dan perubahan parameter terhadap gempa yang mengguncang Kota Singkil, Aceh, pada hari Sabtu, 11 Maret 2023, pukul 11.03.48 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan wilayah Kota Singkil, Aceh diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,3.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,97° Lintang Utara dan 97,85° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 41 kilometer arah tenggara Kota Singkil, Aceh, pada kedalaman 49 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Megathrust Nias-Simeulue," ujar Daryono. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kepulauan Banyak, Aceh singkil, Silangit, Pakpak Bharat, Sipoholon dengan skala intensitas IV MMI, yaitu dirasakan oleh orang banyak dalam rumah pada siang hari. Di daerah Aceh Selatan, Gunung Sitoli, Sirombu, Nias Selatan dirasakan dengan skala intensitas III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
MYESHA FATINA RACHMAN I ANDIKA DWI I ANWAR SISWADI I NINIS CHAIRUNNISA I MARIA FRANSISCA LAHUR
Pilihan Editor: Hadapi Potensi Gempa di Zona Megathrust, BMKG: Tetap Tenang dan Waspada