TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi Bali menuntut bebas terdakwa Nyoman Sukena, 38 tahun, warga Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, yang memelihara Landak Jawa (Hysterix Javanica). Jaksa menilai terdakwa tidak memiliki niat jahat atau mens rea.
Sebelumnya jaksa mendakwa Nyoman Sukena melanggar Pasal 21 ayat (2) huruf a Jo Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang KSDA-HE, yang ancaman pidananya paling lama 5 tahun. Namun, dalam fakta persidangan, terdakwa tidak mengetahui bahwa landak yang dipeliharanya merupakan hewan yang dilindungi.
"Menuntut agar Majelis Hakim menyatakan terdakwa I Nyoman Sukena tidak terbukti secara sah dan meyakinkan memiliki niat jahat atau mens area untuk memiliki dan memelihara satwa yang dilindungi berupa empat landak jawa," kata jaksa Gatot Hariawan, Jumat, 13 September 2024.
Landak Jawa merupakan salah satu hewan endemik Indonesia yang masuk dalam kategori hewan pengerat dan kini menghadapi ancaman serius terhadap kelangsungan ekosistemnya akibat perburuan liar. Sebagai spesies yang dilindungi, landak Jawa tidak boleh dipelihara tanpa izin khusus, karena langkah ini dapat memperparah risiko kepunahan.
Selain landak Jawa, banyak satwa lainnya yang juga berada di bawah perlindungan hukum. Hewan-hewan ini tidak boleh dipelihara oleh masyarakat karena mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Jadi, apa saja hewan lain yang termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi dan dilarang untuk dipelihara?
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, berikut daftar satwa yang dilindungi di Indonesia:
- Trenggiling (Manis javanica)
- Tarsius tangkasi (Tarsius tarsier)
- Tarsius siau (Tarsius tumpara)
- Tarsius lariang (Tarsius lariang)
- Tapir tenuk (Tapirus indicus)
- Sigung sumatera (Arctonyx collaris)
- Rusa sambar (Axis kuhlii)
- Pesut mahakam (Orcaella brevirostris)
- Pelanduk napu (Tragulus napu)
- Pelanduk kancil (Tragulus javanicus)
- Pelandu nugini (Thylogale browni)
- Pelandu merah (Thylogale stigmatica)
- Pelandu aru (Thylogale brunii)
- Paus tombak (Balaenoptera acutorostrata)
- Paus sperma (Physeter macrocephalus
- Paus sei (Balaenoptera borealis)
- Paus pilot bersirip pendek (Globicephala macrorhynchus)
- Paus pembunuh (Orcinus orca)
- Paus pemangsa palsu (Pseudorca crassidens)
- Paus pemangsa kerdil (Feresa attenuata)
- Paus paruh Blainville (Mesoplodon densirostris)
- Paus paruh bergigi ginko (Mesoplodon ginkgodens)
- Paus paruh angsa (Ziphius cavirostris)
- Paus omura (Balaenoptera omurai)
- Paus minke Antarktika (Balaenoptera bonaerensis)
- Paus lodan kecil jauba (Kogia breviceps)
- Paus lodan kecil (Kogia sima)
- Paus kepala melon (Peponocephala electra)
- Paus hidung botol (Indopacetus pacificus)
- Paus edeni (Balaenoptera edeni)
- Paus bongkok (Megaptera novaeangliae)
- Paus biru (Balaenoptera musculus)
- Owa ungko (Hylobates agilis)
- Owa siamang (Symphalangus syndactylus)
- Owa serudung (Hylobates lar)
- Owa kalawat (Hylobates muelleri)
- Owa jenggot putih (Hylobates albibarbis)
- Owa jawa (Hylobates moloch)
- Owa bliau (Hylobates klosii)
- Orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis)
- Orangutan sumatera (Pongo abelii)
- Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus)
- Nokdiak moncong pendek (Tachyglossus aculeatus)
- Nokdiak moncong panjang (Zaglossus bruijni)
- Musang sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii)
- Musang linsang (Prionodon linsang)
- Musang air (Cynogale bennettii)
- Monyet yaki (Macaca nigra)
- Monyet digo (Macaca ochreata)
- Monyet darre (Macaca maura)
- Monyet boti (Macaca tonkeana)
- Macan tutul (Panthera pardus melas)
- Macan dahan (Neofelis nebulosa diardi)
- Lutung surili (Presbytis comata)
- Lutung simpai (Presbytis melalophos)
- Lutung simakobu (Simias concolor)
- Lutung merah (Presbytis rubicunda)
- Lutung kelabu (Trachypithecus cristatus)
- Lutung kedih (Presbytis thomasi)
- Lutung joja (Presbytis potenziani)
- Lutung jirangan (Presbytis frontata)
- Lutung budeng (Trachypithecus auratus)
- Lumba-lumba totol (Stenella attenuata)
- Lumba-lumba risso (Grampus griseus)
- Lumba-lumba moncong panjang biasa (Delphinus capensis)
- Lumba-lumba moncong panjang (Stenella longirostris)
- Lumba-lumba hitam tak bersirip (Neophocaena phocaenoides)
- Lumba-lumba hidung botol Indopasifik (Tursiops aduncus)
- Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus)
- Lumba-lumba gigi kasar (Steno bredanensis)
- Lumba-lumba garis (Stenella coeruleoalba)
- Lumba-lumba fraser (Lagenodelphis hosei)
- Lumba-lumba bongkos (Sousa chinensis)
- Landak jawa (Hystrix javanica)
- Kuskus yaben (Phalanger sericeus)
- Kuskus tembung (Strigocuscus celebensis)
- Kuskus talaud (Ailurops melanotis)
- Kuskus siku putih (Phalanger vestitus)
- Kuskus selatan (Phalanger intercastellanus)
- Kuskus scham-scham (Spilocuscus papuensis)
- Kuskus pontai (Spilocuscus maculatus)
- Kuskus peleng (Strigocuscus pelengensis)
- Kuskus obi (Phalanger rothschildi)
- Kuskus mata biru (Phalanger mata biru)
- Kuskus gunung (Phalanger carmelitae)
- Kuskus guannal (Phalanger gymnotis)
- Kuskus gebe (Phalanger alexandrae)
- Kuskus bohai (Spilocuscus rufoniger)
- Kukang sumatera (Nycticebus coucang)
- Kukang kalimantan (Nycticebus menagensis)
- Kukang jawa (Nycticebus javanicus)
- Kucing tanda (Prionailurus planiceps)
- Kucing merah (Catopuma badia)
- Kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis)
- Kucing emas (Catopuma temminckii)
- Kucing batu (Pardofelis marmorata)
- Kucing bakau (Prionailurus viverrinus)
- Krabuku sangihe (Tarsius sangirensis)
- Krabuku peleng (Tarsius pelengensis)
- Krabuku kecil (Tarsius pumilus)
- Krabuku ingkat (Tarsius bancanus)
- Krabuku diana (Tarsius dentatus)
- Kijang muncak (Muntiacus atherodes)
- Kelinci sumatera (Nesolagus netscheri)
- Kekah (Presbytis natunae)
- Kanguru pohon wakera (Dendrolagus inustus)
- Kanguru pohon nemena (Dendrolagus ursinus)
- Kanguru pohon ndomea (Dendrolagus dorianus)
- Kanguru pohon mbaiso (Dendrolagus mbaiso)
- Kanguru pohon hias (Dendrolagus goodfellowi)
- Kancil kecil (Tragulus kenchil)
- Kambing hutan Sumatera (Capricornis sumatraensis)
- Kalong talaud (Pteropus pumilus)
- Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae)
- Gajah asia (Elephas maximus)
- Dugong (Dugong dugon)
- Cukbo ekor merah (Iomyx horsfiledi)
- Codot talaud (Acerodon humulis)
- Codot gigi kecil (Neopteryx frosti)
- Bokol borneo (Lariscus hosei)
- Binturong (Arctictis binturong)
- Beruk mentawai (Macaca pagensis)
- Beruang madu (Helarctos malayanus)
- Berang-berang wregul (Lutrogale perspicillata)
- Berang-berang pantai (Lutra lutra)
- Berang-berang gunung (Lutra sumatrana)
- Bekantan (Nasalis larvatus)
- Banteng (Bos javanicus)
- Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
- Badak jawa (Rhinoceros sondaicus)
- Babirusa tualangio (Babyrousa babyrussa)
- Anoa gunung (Bubalus quarlesi)
- Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)
- Anjing ajag (Cuon alpinus)
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI
Pilihan Editor: Kronologi Kasus Landak Jawa, dari Polisi Memeriksa Rumah Sukena Hingga Akhirnya Dituntut Bebas