Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Hasil Sedimentasi, Pakar Geologi Sebut Material di Paparan Sunda Murni Pasir Laut Purba

image-gnews
Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Andang Bachtiar, mengatakan pasir yang ditemukan di tengah laut dangkal, pada kedalaman 10-100 meter, bukan hasil pengendapan atau sedimentasi baru dari sungai. Material yang tersebar di sekitar Paparan Sunda, mulai dari perairan Riau, Teluk Thailand, perairan Natuna, perairan utara Jawa selatan, serta Kalimantan, tergolong pasir laut purba.    

"Hasil sedimentasi sungai-sungai pada 10-20 ribu tahun yang lalu, ketika paparan Sunda masih menjadi daratan," kata Andang kepada Tempo, Rabu, 25 September 2024.

Menurut Andang yang juga merupakan pakar sedimentologi, sungai yang masuk ke laut dangkal Paparan Sunda hanya mengendapkan lumpur dan lempung dengan siklus 5,10, dan 25 tahun sekali. Sedimentasi itu muncul dari suspensi lahan ketika banjir besar.  

Fakta yang diungkapkan oleh anggota Dewan Energi Nasional (DEN) periode 2014-2019 ini menyangkut perdebatan ihwal ekspor pasir laut. Pemerintah sudah menghentikan izin perdagangan pasir laut ke luar negeri selama dua dekade terakhir. Belakangan, izin itu kembali dibuka lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

Keran ekspor pasir laut juga dibuka kembali melalui revisi dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) di bidang ekspor, yaitu Permendag Nomor 20 Tahun 2024 dan Permendag Nomor 21 Tahun 2024. Kini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang mengkaji dan menyeleksi 66 perusahaan yang telah mengajukan izin untuk ekspor pasir laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Joko Widodo mengklaim ekspor tersebut hanya untuk hasil sedimentasi, bukan untuk pasir laut. Material endapan itu disebut mengganggu alur pelayaran kapal laut. “Sedimen itu beda, walaupun wujudnya juga pasir,” ucap Jokowi di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, pada 17 September lalu.

Menurut Andang, material yang akan ditambang dan diekspor itu bukan lumpur, lempung, maupun lanau, namun murni pasir dengan diameter 1,16 - 2 milimeter. Izin ekspor tersebut, kata dia, tak berkaitan dengan pendangkalan muara sungai pada masa kini. “Mereka menambang pasir-pasir purba," tuturnya.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Susan Herawati, sebelumnya juga mengkritik Presiden Jokowi dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono yang mencabut larangan ekspor pasir laut. “Alih-alih mendengar masukan publik, mengevaluasi, serta menghentikan PP Nomor 26 Tahun 2023, KKP mengkaji dan menyeleksi 66 perusahaan yang telah mengajukan izin untuk ekspor pasir laut," tuturnya.

Pilihan Editor: Dari Selatan, Cuaca Mendung Gelap dan Hujan Deras Bisa Meluas ke Seluruh Jabodetabek Malam Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepara Jadi Lokasi Tambang Pasir Laut, Kiara: Para Nelayan Menangis

48 menit lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Jepara Jadi Lokasi Tambang Pasir Laut, Kiara: Para Nelayan Menangis

Kiara menilai kebijakan ekspor pasir laut dinilai memutuskan secara sepihak.


Kubu Arsjad Rasjid soal Surat ke Jokowi tentang Munaslub Kadin Ilegal: Belum Ada Tanggapan

3 jam lalu

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid saat konferensi pers terkait Munaslub di Jakarta, Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad, 15 September 2024. Keterangan pers tersebut menolak dan menyatakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin Indonesia pada Sabtu 14 September tidak sah. TEMPO/Ilham Balindra
Kubu Arsjad Rasjid soal Surat ke Jokowi tentang Munaslub Kadin Ilegal: Belum Ada Tanggapan

Wakil Ketua Umum Kadin kubu Arsjad Rasjid, Dhaniswara K Harjono, angkat bicara soal surat yang dilayangkan pihaknya ke Presiden Jokowi.


Daftar Perusahaan Penggarap Proyek Food Estate Merauke Jokowi

3 jam lalu

Proyek Food Estate Prabowo dan Jokowi di Merauke
Daftar Perusahaan Penggarap Proyek Food Estate Merauke Jokowi

Terdapat 10 perusahaan penggarap proyek food estate di Merauke yang digagas oleh pemerintahan Jokowi.


Respons Sejumlah Pihak Soal Jokowi Minta Maaf Berkali-kali: Sudah Seharusnya Meminta Maaf Kepada Rakyat

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenakan baju daerah Ageman Songkok Singkepan Ageng saat mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Respons Sejumlah Pihak Soal Jokowi Minta Maaf Berkali-kali: Sudah Seharusnya Meminta Maaf Kepada Rakyat

Sejumlah tokoh merespons terhadap pernyataan Jokowi minta maaf berkali-kali belakangan ini. Pengamat minta sebutkan apa yang keliru 10 tahun ini.


Jokowi Heran Masih Ada Perang di Era Modern

4 jam lalu

Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama tanda dibangunnya d'primahotel Nusantara di ibu kota masa depan Indonesia, Rabu (25/9/20 (ANTARA/Muhammad Solih Januar)
Jokowi Heran Masih Ada Perang di Era Modern

Jokowi mencontohkan konflik yang tengah berlangsung baik di Ukraina, Palestina, dan yang paling anyar Lebanon.


Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo Groundbreaking Campus Australian Independent School Nusantara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu 25 September 2024. Tangkap Layar Sekretariat Presiden
Jokowi Kembali Singgung Istana Jakarta-Bogor Bikinan Kolonial

Pernyataan Jokowi mengenai Istana Jakarta sebagai warisan dari kolonial bukan yang pertama kali.


Kontroversi Keran Ekspor Pasir Laut Indonesia yang Kembali Dibuka Jokowi

5 jam lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Freepik
Kontroversi Keran Ekspor Pasir Laut Indonesia yang Kembali Dibuka Jokowi

Di ujung periodenya, pemerintahan Jokowi menambah "dosa ekologis" dengan membuka lagi ekspor pasir laut. Bagaimana analisa organisasi lingkungan hidup


Perlu 10 Tahun Jokowi Minta Maaf, di Sidang Tahunan MPR dan Terakhir di Pasar Mawar Pontianak

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga penerima manfaat pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut Presiden memastikan Pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Perlu 10 Tahun Jokowi Minta Maaf, di Sidang Tahunan MPR dan Terakhir di Pasar Mawar Pontianak

Berkali-kali Jokowi minta maaf di ujung masa jabatannya. Ucapan itu disampaikan di berbagai kesempatan antara lain di Sidang Tahunan MPR.


Jokowi Minta Maaf di Pontianak, Iriana Pamit dan Mohon Maaf di Jakarta Timur

6 jam lalu

Tangkapan layar saat Ibu Iriana berjoget di samping Presiden Jokowi saat mendengarkan penampilan musik dalam rangkaian Upacara Peringatan HUT ke-78 RI di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Agustus 2023. Ibu negara mengenakan baju adat Bali dalam Upacara pengibaran bendera. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Minta Maaf di Pontianak, Iriana Pamit dan Mohon Maaf di Jakarta Timur

Di dua tempat yang berbeda, Joko Widodo dan Iriana Jokowi berpamitan sekaligus meminta maaf di akhir masa jabatannya sebagai Presiden dan Ibu Negara.


Jokowi Mengaku Risau Kalau Ada Tamu Negara Puji Istana Kepresidenan

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo Groundbreaking Campus Australian Independent School Nusantara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu 25 September 2024. Tangkap Layar Sekretariat Presiden
Jokowi Mengaku Risau Kalau Ada Tamu Negara Puji Istana Kepresidenan

Jokowi menyebut baik Istana Jakarta, Bogor, maupun Jogja semua adalah bangunan dan warisan kolonial.