Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan Hassan Nasrallah: Menilik Bom Bunker yang Sama Dipakai AS Bidik Saddam Hussein

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Potongan video yang dibagikan oleh angkatan udara Israel menunjukkan sebuah jet tempur yang membawa BLU-109 buatan AS, bom kelas 2.000 pon, kata para analis. (Video: Angkatan Udara Israel/X)
Potongan video yang dibagikan oleh angkatan udara Israel menunjukkan sebuah jet tempur yang membawa BLU-109 buatan AS, bom kelas 2.000 pon, kata para analis. (Video: Angkatan Udara Israel/X)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan udara besar yang dilancarkan oleh militer Israel di Beirut, Lebanon, pada Jumat , 27 September 2024.

Media Israel melaporkan sekitar 85 bom jenis "penghancur bunker" dikerahkan dalam serangan tersebut. Sedikitnya 15 bom penghancur bunker BLU-109 seberat 2.000 pon diluncurkan dalam menewaskan Hassan Nasrallah.

Bukan pertama kali, serangan udara menggunakan bom bunker juga pernah ditargetkan ke Saddam Hussein. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

Bom penghancur bunker digunakan oleh pasukan AS dan NATO dalam serangan yang gagal terhadap Saddam Hussein dan Moammar Gaddafi pada awal 2000-an. Teknik ini melibatkan penghancuran gedung atau bangunan penghalang dengan bom penghancur bunker, kemudian disusul dengan serangan menggunakan bahan peledak penghancur berdaya ledak tinggi. Dalam kedua serangan tersebut, bom seberat 2.000 pon digunakan dalam jumlah satu digit, termasuk dua BLU-109 di masing-masing serangan.

Serangan kepada Saddam Hussein berawal dari kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya. Saddam mengklaim Kuwait sebagai provinsi ke-19 Irak dengan alasan justifikasi sejarah. Tentaranya melintasi perbatasan Kuwait pada Agustus 1990 hanya untuk dibom hingga mundur oleh koalisi besar pimpinan AS empat bulan kemudian. Peristiwa itu dikenal sebagai Desert Storm.

Selama 1990-an, Saddam berulang kali menantang Dewan Keamanan atas implementasi resolusi-resolusi ini. Semuanya memuncak setelah terjadinya tragedi 9/11. Hal itu membuat Saddam Hussein yang memuji serangan tersebut sebagai tindakan heroik, menjadi sasaran utama "perang melawan terorisme" oleh Presiden AS ketika itu, George W. Bush.

Pada November 2002, PBB mengesahkan Resolusi 1441 yang menuduh Irak melanggar resolusi Dewan Keamanan mengenai perlucutan senjata non-konvensional dan memperingatkan bahwa Irak "akan menghadapi konsekuensi serius sebagai akibat dari pelanggaran kewajibannya yang berkelanjutan."

Amerika Serikat bersama dengan sekutunya kemudian melancarkan serangan yang dengan cepat menggulingkan rezim Ba'ath Irak. Saddam sendiri berhasil melarikan diri dan tetap bersembunyi selama beberapa waktu, namun akhirnya berhasil ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara sambil menunggu pengadilan kejahatan perang oleh pemerintah terpilih secara demokratis pertama dalam sejarah Irak.

Pada 5 November 2006, Saddam Hussein dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan dijatuhi hukuman mati dengan digantung. Saddam Hussein kemudian dihukum mati pada 30 Desember 2006. Ia menerima vonis hukuman tersebut oleh pengadilan Irak atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya. Ia sebelumnya berhasil diringkus pada 13 Desember 2003 di sebuah bunker bawah tanah kecil di ad-Dawr, dekat Tikrit.

Dikutip Al Jazeera, bom penghancur bunker adalah amunisi khusus yang dirancang untuk menembus jauh ke dalam tanah atau benteng berat sebelum meledak. Bom ini memungkinkan untuk mencapai dan menghancurkan fasilitas yang tidak mungkin diserang dengan cara lain. Bom jenis ini juga mampu menghancurkan target yang terkubur dan mengeras.

Dikutip dari Britannica, bom penghancur bunker berbentuk peluru tajam, dengan badan yang panjang dan sempit. Penghancur bunker diisi dengan bahan peledak dan dilengkapi dengan sumbu yang menunda ledakannya hingga setelah bom menembus targetnya. Karena dijatuhkan dari ketinggian yang tinggi, penghancur bunker dipandu dengan laser ke targetnya.

Penghancur bunker digunakan oleh Amerika Serikat secara luas selama Perang Afghanistan (2001-2014) dan Perang Irak (2003-2011). Namun, menurut Konvensi Jenewa, amunisi tugas berat ini hanya dapat digunakan dalam “kondisi pembelaan diri yang sangat mendesak”. Penghancur bunker dilarang digunakan di wilayah dengan populasi warga sipil yang tinggi.

KHUMAR MAHENDRA | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA | ALJAZEERA | BRITANNICA | ERWIN PRIMA  | RIZKI DEWI AYU
Pilihan editor: AS Tuding Iran akan Luncurkan Rudal Balistik ke Israel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Houthi Yaman Dukung Serangan Iran ke Israel dan Ancam Amerika

3 jam lalu

Gedung yang hancur akibat  serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 29 September 2024. REUTERS/Ali Alloush
Houthi Yaman Dukung Serangan Iran ke Israel dan Ancam Amerika

Pemerintah Yaman yang dikuasai Houthi, mendukung serangan Republik Islam Iran ke Israel dan mengancam Amerika Serikat bila campur tangan.


Prancis Mengecam Serangan Iran terhadap Israel

5 jam lalu

Rudal Iran Paveh-351. Wikimedia/Amin Ahouei
Prancis Mengecam Serangan Iran terhadap Israel

Prancis mengecam serangan Iran terhadap Israel. Emmanuel Macron meminta Hizbullah menghentikan serangan terhadap Israel dan penduduknya


Benjamin Netanyahu Janji Balas Serangan Iran ke Israel

6 jam lalu

Benjamin Netanyahu. Maya Alleruzzo/Pool via REUTERS
Benjamin Netanyahu Janji Balas Serangan Iran ke Israel

Benjamin Netanyahu memastikan akan membalas serangan Iran ke wilayah Israel pada Selasa, 1 Oktober 2024.


Joe Biden Perintahkan AS Bantu Israel Tembak Jatuh 200 Rudal Iran

7 jam lalu

Joe Biden Perintahkan AS Bantu Israel Tembak Jatuh 200 Rudal Iran

AS membantu Israel menangkis 200 rudal balistik yang dikirimkan dari Iran.


AS Tuding Iran akan Luncurkan Rudal Balistik ke Israel

9 jam lalu

Foto rudal balistik Qader 1 yang digunakan Hizbullah dalam operasinya terhadap markas Mossad di pinggiran kota Tel Aviv. Perlawanan Islam di Lebanon Media Militer
AS Tuding Iran akan Luncurkan Rudal Balistik ke Israel

Amerika Serikat menuding Iran sedang mempersiapkan serangan rudal balistik terhadap Israel.


Begini Bom Bunker yang Hancurkan Markas Hizbullah dan Tewaskan Hassan Nasrallah

10 jam lalu

Potongan video yang dibagikan oleh angkatan udara Israel menunjukkan sebuah jet tempur yang membawa BLU-109 buatan AS, bom kelas 2.000 pon, kata para analis. (Video: Angkatan Udara Israel/X)
Begini Bom Bunker yang Hancurkan Markas Hizbullah dan Tewaskan Hassan Nasrallah

15 bom penghancur bunker BLU-109 seberat 2.000 pon diluncurkan dalam serangan Israel memberondong markas Hizbullah dan menewaskan Hassan Nasrallah


Pasca Pembunuhan Hassan Nasrallah: Alasan Iran Pindahkan Ayatollah Ali Khamenei ke Lokasi Rahasia

11 jam lalu

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/WANA/REUTERS
Pasca Pembunuhan Hassan Nasrallah: Alasan Iran Pindahkan Ayatollah Ali Khamenei ke Lokasi Rahasia

Langkah melindungi pemimpin tertinggi Iran ini pertanda Teheran gelisah saat Israel melancarkan gempuran ke Lebanon yang membunuh Hassan Nasrallah.


Top 3 Dunia: Iran Tak Akan Kirim Pasukan Lawan Israel hingga Kritik Korut atas Impunitas Israel

11 jam lalu

Anggota Hizbullah menghadiri pemakaman Wissam Tawil, komandan pasukan elit Hizbullah Radwan di Lebanon, 9 Januari 2024. REUTERS/AZIZ TAHER
Top 3 Dunia: Iran Tak Akan Kirim Pasukan Lawan Israel hingga Kritik Korut atas Impunitas Israel

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 1 Oktober 2024 diawali oleh kabar Iran tidak akan mengerahkan pasukan ke Lebanon atau Gaza untuk menghadapi Israel.


Israel Ungkap Alasan Invasi ke Lebanon: Akan Ada Serangan Besar-besaran Hizbullah pada 7 Oktober

12 jam lalu

Tangkapan video saat Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, menunjukkan peta rencana serangan Hizbullah pada 7 Oktober 2024. Foto: IDF
Israel Ungkap Alasan Invasi ke Lebanon: Akan Ada Serangan Besar-besaran Hizbullah pada 7 Oktober

Militer Israel membeberkan alasan mereka kini memutuskan untuk melakukan invasi darat terbatas ke Lebanon selatan.


Harga Minyak Dunia Naik US$ 73,56 per Barel Imbas Serangan Rudal Iran ke Israel

12 jam lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Naik US$ 73,56 per Barel Imbas Serangan Rudal Iran ke Israel

Serangan rudal Iran ke Israel berdampak terhadap kenaikan harga minyak dunia. Fasilitas produksi minyak Iran bakal jadi sasaran balasan Israel.