TEMPO.CO, Jakarta - Studi terbaru Journo Report bersama Intersec menempatkan Indonesia sebagai salah satu destinasi pariwisata paling berbahaya di dunia dengan risiko bencana alam. Daftar itu disusun berdasarkan frekuensi gempa bumi, jumlah populasi yang terdampak banjir, aktivitas vulkanik, dan indeks kualitas udara.
Merujuk hasil studi tersebut, Indonesia menempati posisi ke-2 dengan skor komposit 76,5, tepat di bawah Jepang yang ada di peringkat pertama. Dengan populasi sekitar 283 juta jiwa, Indonesia dilanda rata-rata 1.000 gempa bumi per tahun. Banjir juga terhitung mempengaruhi kehidupan 635.470 orang setiap tahun.
Aktivitas vulkanik Indonesia juga termasuk tinggi. Dengan skor aktivitas mencapai 120, negara kepulauan ini berisiko tinggi bagi wisatawan, terutama di daerah terpencil dan dekat dengan gunung api.
Studi ini menunjukkan bahwa wisatawan perlu berhati-hati ketika mengunjungi negara-negara dengan risiko bencana alam yang tinggi. Sejumlah destinasi populer berada di kawasan dengan aktivitas seismik dan vulkanik yang aktif.
Jepang yang berada di peringkat pertama mencatatkan skor komposit 87. Negari Sakuta mengalami rata-rata 1.500 gempa bumi per tahun dan memiliki skor aktivitas vulkanik yang signifikan, yaitu 122. Dengan populasi lebih dari 123 juta orang, Jepang merupakan salah satu negara yang paling aktif secara seismik di dunia, sehingga dinilai sebagai destinasi yang berisiko besar bagi para pelancong.
Di peringkat ke-3 ada Chili dengan skor 68,5. Negara di Amerika Selatan ini mencatat lebih dari 1.000 gempa bumi per tahun dan memiliki 91 gunung api aktif. Meksiko menempati peringkat keempat dengan skor 62. Frekuensi gempa Meksiko malah menjadi yang tertinggi di antara 10 besar destinasi paling berisiko, yaitu 1.632 gempa bumi per tahun. Banjir juga mempengaruhi sekitar 171.086 orang di Meksiko setiap tahun.
Rusia ada di posisi ke-5 dengan skor 60, mengalami 215 gempa bumi per tahun dan memiliki aktivitas vulkanik yang signifikan dengan 117 gunung berapi. Sementara itu, banjir berdampak pada 90.475 orang setiap tahun di negara tersebut.
Berikutnya ada India dengan skor 59. Meskipun jarang diguncang lindu—hanya 276 inside per tahun— Negeri Taj Mahal sering mengalami banjir besar, bahkan tercatat mempengaruhi kehidupan 4,8 juta penduduknya setiap tahun. Indeks kualitas udara India juga menjadi perhatian, dengan nilai rata-rata 188.
Posisi ke-7 diisi Cina dengan skor 55 dan ragam bencana yang mempengaruhi lebih dari 3,2 juta orang per tahun. Filipina menempati peringkat ke-8 dengan skor 53, mengalami 797 gempa bumi per tahun dan banjir yang mempengaruhi 175.575 orang.
Di posisi ke-9 ada Yunani dengan catatan 313 gempa per tahun, kemudian yang Peru melengkapi daftar 10 besar dengan skor 51,5 mengalami 516 gempa bumi per tahun.
Pilihan Editor: NASA Luncurkan Pesawat Antariksa untuk Jelajahi Bulan Europa