Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

image-gnews
Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Aplikasi yang belakangan dikembangkan oleh peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) bisa melibatkan masyarakat dalam pengawasan dan antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Albertus Sulaiman, mengatakan Sistem Monitoring Cuaca, Kebakaran Lahan dan Kabut Asap, disingkat Simocakap, juga memuat informasi seputar cuaca dan titik api.

“Pengguna bisa berpartisipasi. Jika melihat kebakaran lahan, difoto, lalu nanti dikirim ke pusat data,” katanya di diskusi daring Bincang Sains Kawasan Bandung-Garut edisi ke-10, pada Senin, 21 Oktober 2024.

Aplikasi Simocakap dibuat peneliti BRIN bersama beberapa mitra, seperti Center for Southeast Asian Studies (CSEAS)-Kyoto University, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis, Politeknik Bengkalis, serta Universitas Riau. Proyek ini digarap untuk memahami interaksi antara karbon dan permukaan air pada lahan gambut di Riau, mencakup Pulau Bengkalis, dengan dinamika atmosfer dan iklim yang diyakini mempengaruhi sirkulasi global.

Informasi cuaca, kata Albertus, diperoleh dari radar yang dipasang di Kabupaten Bengkalis. Di lahan gambut, para peneliti memasang alat pengukur ketinggian muka air atau water level. Secara keseluruhan, Simocakap selesai dikerjakan pada Januari 2024,

“Sistem ini juga dipasang di (area) pemadam kebakaran khusus lahan gambut,” ucapnya. “Untuk mencegah kebakaran besar.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Albertus. Ketinggian air di lahan gambut menurun saat kemarau, sehingga rentan terbakar. Saat dilahap api, bahan organik yang sebelumnya terendam air mulai terdekomposisi dengan cepat. Karbon yang terkurung di tanah gambut akhir terlepas ke atmosfer.  “Kebakaran lahan gambut bisa berlangsung lama.”

Tanah gambut biasanya berwarna hitam atau coklat tua dengan tekstur lembut dan ringan. Dengan kandungan organiknya yang tinggi, gambut sebenarnya bisa menangkap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar.  Jenis tanah ini kerap rusak bila dikeringkan untuk kebutuhan pertanian atau pembangunan.

Pilihan Editor: COP16 Konvensi Biodiversitas Digelar Mulai Hari Ini, Perdagangan Bakal Ikut Disorot

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahasiswa ITS Rancang Aplikasi Pengatur Lalu Lintas Berbasis AI, Berikut 4 Fitur Uniknya

12 jam lalu

Ilustrasi fitur aplikasi SISRI buatan Mahasiswa ITS (Dok. ITS News)
Mahasiswa ITS Rancang Aplikasi Pengatur Lalu Lintas Berbasis AI, Berikut 4 Fitur Uniknya

Mahasiswa ITS mengembangkan sistem lalu lintas berbasis AI. Cara mengatasi kemacetan yang membuat Surabaya merugi Rp 12 triliun per tahun.


Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

1 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

Kepala BRIN berharap Presiden Prabowo akan memperkuat iptek, riset, dan inovasi di Indonesia.


Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

1 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

BRIN mengembangkan LLM dengan fokus pada subtitle video untuk menyelamatkan bahasa daerah yang terancam punah.


Setelah BRIN, Prabowo Bentuk Kementerian Riset

2 hari lalu

Pemerintahan Prabowo Subianto akan membentuk Kementerian Riset, pecahan dari Kemendikbud Ristek. Bagaimana konsep ideal lembaga penelitian?
Setelah BRIN, Prabowo Bentuk Kementerian Riset

Pemerintahan Prabowo Subianto akan membentuk Kementerian Riset. . Peleburan semua lembaga riset ke BRIN mengakibatkan banyak proyek tersendat.


Peneliti BRIN: Matahari dan Bulan Jadi Pedoman Saat Pembuatan Denah Candi Prambanan

2 hari lalu

Wisatawan mancanegara berjalan di kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Badan Pusat Statistik mengungkap sepanjang Januari hingga Agustus 2024 total kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 9.092.856 orang meningkat 20,38 persen dibandingkan periode yang sama pada lalu dan menjadi kunjungan tertinggi sejak 2020. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Peneliti BRIN: Matahari dan Bulan Jadi Pedoman Saat Pembuatan Denah Candi Prambanan

Peneliti BRIN menyatakan, benda langit seperti matahari dan bulan berperan penting dalam proses pembangunan Candi Prambanan.


Peneliti BRIN Sebut Istiqlal dan 2 Masjid Lainnya Ini Ramah Lingkungan

3 hari lalu

Turis mancanegara mengunjungi Masjid Istiqlal menjelang kedatangan Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus, Jakarta, Selasa, 3 September 2024. Paus Fransiskus dalam perjalanan apolistiknya di Indonesia akan mengunjungi Masjid Istiqlal sebagai pesan perdamaian. Tempo/Ilham Balindra
Peneliti BRIN Sebut Istiqlal dan 2 Masjid Lainnya Ini Ramah Lingkungan

Seperti Istiqlal, jumlah 660 ribu masjid di Indonesia bisa menjadi media menciptakan lingkungan yang nyaman.


Mengenal Apa Itu Aplikasi Temu yang Diblokir Kominfo karena Berbahaya

4 hari lalu

Aplikasi Temu di Play Store. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Mengenal Apa Itu Aplikasi Temu yang Diblokir Kominfo karena Berbahaya

Aplikasi Temu telah diblokir oleh Kominfo karena dianggap berbahaya untuk UMKM di Indonesia. Berikut ini beberapa alasan aplikasi ini diblokir.


5 Fitur Telegram yang Tak Ada di Whatsapp

4 hari lalu

Logo Telegram. REUTERS/Dado Ruvic
5 Fitur Telegram yang Tak Ada di Whatsapp

Apa saja fitur Telegram yang tidak ada di WhatsApp?


BRGM Angkat 5 Isu dalam Rencana Pengelolaan Gambut Sumsel, Antisipasi Karhutla Paling Menonjol

4 hari lalu

Tim Manggala Agni memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Pulau Semembu, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Senin, 5 Agustus 2019. BPBD Sumsel mencatat per awal Agustus, Ogan Ilir menjadi kabupaten dengan wilayah kebakaran lahan terluas yaitu seluas 121,5 hektare dari enam wilayah rawan kebakaran lahan dan hutan di Sumsel. ANTARA
BRGM Angkat 5 Isu dalam Rencana Pengelolaan Gambut Sumsel, Antisipasi Karhutla Paling Menonjol

Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut Sumsel 2024-2053 mencakup 5 isu strategis, termasuk karhutla dan kemiskinan.


BRGM: Sumsel Tidak Lagi Memberi Izin Konsesi di Atas Lahan Gambut

5 hari lalu

Hamparan lahan gambut di wilayah Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. TEMPO/PARLIZA HENDRAWAN
BRGM: Sumsel Tidak Lagi Memberi Izin Konsesi di Atas Lahan Gambut

Pemberhentian izin konsesi di atas lahan gambut untuk mencegah kerusakan gambut yang saat ini cukup besar di wilayah Sumsel.