Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal La Nina, Fenomena Cuaca yang Akan Melanda Indonesia

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi hujan petir. Pexels/Andre Furtado
Ilustrasi hujan petir. Pexels/Andre Furtado
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Fenomena La Nina diprediksi akan berdampak di Indonesia. Dilansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, La Nina adalah fenomena alam yang terjadi ketika suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik menjadi lebih dingin dari biasanya.

Penurunan suhu ini disebabkan oleh angin pasat yang bertiup lebih kuat dari biasanya. Hingga mendorong air hangat ke barat menuju wilayah dekat Asia dan Australia. Aliran angin ini akhirnya memengaruhi pola cuaca dan iklim di banyak tempat, termasuk Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi La Nina mulai melanda Indonesia pada Oktober 2024 hingga Maret 2025. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan, "Ketika La Nina terjadi, pola angin dan sirkulasi atmosfer global mengalami perubahan. Dampaknya bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga dua tahun. Fenomena ini sangat memengaruhi curah hujan di Indonesia."

Musim kemarau di Indonesia biasanya berlangsung pada Juni hingga Agustus. Wilayah-wilayah di Indonesia sering kali mendapatkan curah hujan lebih tinggi daripada biasanya. Ketika memasuki September hingga November, curah hujan di bagian tengah dan timur Indonesia, seperti Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara, akan meningkat. Hal serupa terjadi di musim hujan, terutama pada Desember hingga Mei, ketika wilayah timur Indonesia diguyur hujan deras.

Dampak La Nina

Dilansir dari laman Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman, dampak La Nina tidak selalu sama di setiap daerah. Saat puncak musim hujan antara Desember dan Februari, peningkatan curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia tidak terlalu mencurah. Hal ini karena adanya interaksi dengan angin monsun.

Ketika hujan deras berlangsung terus-menerus, air sungai meluap dan membanjiri pemukiman serta lahan pertanian. Di daerah pegunungan, curah hujan tinggi sering kali menyebabkan tanah longsor. Angin kencang dan puting beliung sering terjadi sehingga mengakibatkan kerusakan pada rumah dan fasilitas umum. 

Kondisi lembap yang dibawa La Nina tidak hanya memengaruhi masyarakat secara langsung, tetapi juga berdampak bagi sektor pertanian. Lahan pertanian yang tergenang air menyebabkan akar tanaman membusuk dan hasil panen menurun. Selain itu, hama dan penyakit tanaman seperti wereng atau jamur lebih mudah berkembang di lingkungan yang basah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

La Nina pada 2010

Indonesia pernah mengalami La Nina yang cukup kuat pada 2010. Akibatnya, terjadi curah hujan ekstrem di Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga sebagian Kalimantan. Curah hujan yang lebih tinggi ini membuat risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor, meningkat tajam.

Perbedaan La Nina dan El Nino

Berbeda dengan La Nina, El Nino justru membawa kekeringan panjang dan kekurangan air. Dilansir dari National Weather Service, saat El Nino terjadi, suhu permukaan laut di bagian tengah dan timur Pasifik lebih hangat dari biasanya. Ini membuat wilayah seperti Indonesia dan Australia mengalami musim kemarau ekstrem, sementara Amerika Selatan justru mengalami curah hujan tinggi.

Perbedaan utama antara La Nina dan El Nino terletak pada arah angin dan dampaknya pada curah hujan. Ketika La Nina hujan lebih deras, sementara El Nino justru membuat Indonesia mengalami kekeringan parah.

BMKG | NATIONAL WEATHER SERVICE | DPU
Pilihan editor: BMKG Siap-siap Sambut La Nina Mulai Agustus, Daerah Mana Paling Berdampak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jawa Barat 1 November: Potensi Hujan Petir di Bandung Raya hingga Tasikmalaya

4 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jawa Barat 1 November: Potensi Hujan Petir di Bandung Raya hingga Tasikmalaya

Sebagian besar wilayah Jawa Barat pada Jumat pagi, 1 November 2024, diprakirakan dalam kondisi berawan tebal.


5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menghadapi La Nina

5 jam lalu

Ilustrasi hujan dan lalu lintas. Shutterstock
5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menghadapi La Nina

Hadapi fase La Nina, masyarakat disarankan untuk memantau prakiraan cuaca secara berkala dari sumber terpercaya, seperti BMKG.


Cerita Bank Sampah Produksi BBM dan Adik Prabowo Diutus ke COP29 di Top 3 Tekno

7 jam lalu

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kiri), Hashim S. Djojohadikusumo,  dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni setelah rapat persiapan COP29 di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024. ANTARA/Prisca Triferna
Cerita Bank Sampah Produksi BBM dan Adik Prabowo Diutus ke COP29 di Top 3 Tekno

Selain cerita bank sampah bikin BBM solar dan adikPrabowo jadi utusan khusus ke COP29 itu, ada juga status siaga bencana Jabar hadapi musim hujan.


Cuaca Panas, BMKG Catat Suhu Maksimum Harian di Bandung Hampir 35 Derajat

8 jam lalu

Petugas Stasiun Klimatologi BMKG Kelas II Tangerang Selatan mengamati suhu udara dengan Sangkar Meteorologi di Taman Alat Stasiun Klimatologi BMKG Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 10 Mei 2022. Selama periode 1-7 Mei 2022, suhu maksimum tertinggi mencapai 36,1 derajat celcius terjadi di wilayah Tangerang (Banten) dan Kalimarau (Kalimantan Utara). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Cuaca Panas, BMKG Catat Suhu Maksimum Harian di Bandung Hampir 35 Derajat

Cuaca panas di wilayah Bandung Raya ditandai dengan tren suhu maksimum harian yang menanjak September-Oktober.


Prediksi Cuaca BMKG: Jabodetabek Hujan Sore-Malam Nanti tapi Tidak Merata

9 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG: Jabodetabek Hujan Sore-Malam Nanti tapi Tidak Merata

Berikut prediksi cuaca di Jabodetabek untuk hari ini, Kamis 31 Oktober 2024, menurut BMKG.


Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

10 jam lalu

Peta pusat gempa Pangandaran. Foto : BMKG
Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

BMKG mencatat gempa tektonik telah terjadi dengan Magnitudo 4,3 tepatnya pada Rabu malam, 30 Oktober 2024, pukul 23.32 WIB.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Beberapa Perairan Indonesia

20 jam lalu

Sejumlah kapal ditambat di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Beberapa Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa perairan Indonesia pada 30 - 31 Oktober 2024.


Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini Dominan Berawan Tebal, Mungkinkan Turun Hujan?

1 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini Dominan Berawan Tebal, Mungkinkan Turun Hujan?

Berikut prediksi cuaca Jakarta dan sekitarnya hari ini menurut BMKG lengkap dengan potensi hujan dan suhu maksimum hariannya.


Suhu Udara Panas Tembus 38 Derajat, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Suhu Udara Panas Tembus 38 Derajat, Ini Penjelasan BMKG

BMKG mengingatkan masyarakat di sejumlah daerah agar mewaspadai dan mengantisipasi dampak suhu udara panas maksimum harian yang mencapai 38,4 derajat.


Suhu di Sumsel Capai 36 Derajat Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Jembatan Ampera di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 22 Januari 2019/BRAM SETIAWAN
Suhu di Sumsel Capai 36 Derajat Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Minimnya pembentukan awan hujan di sekitaran Sumsel juga menjadi penyebab naiknya suhu permukaan bumi.