Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menghadapi La Nina

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi hujan dan lalu lintas. Shutterstock
Ilustrasi hujan dan lalu lintas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melalui kemarau panjang akibat fenomena El Nino, kini Indonesia bersiap menghadapi La Nina. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan fenomena ini akan terjadi menjelang akhir tahun 2024.

Peningkatan curah hujan karena La Nina akan berpotensi memicu banjir, longsor, dan bencana hidrometeorologi lainnya. Terutama di daerah rawan yang memiliki sistem drainase buruk dan daya resap tanah rendah. Dalam menghadapi fenomena ini, masyarakat dan pemerintah perlu mengambil langkah antisipatif agar dampaknya bisa diminimalkan. 

Mitigasi 

Dilansir dari berbagai sumber, berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menghadapi La Nina:

1. Update Informasi Cuaca

Langkah pertama adalah update terhadap informasi cuaca terkini. Dilansir dari laman Pusat Informasi Indonesia, masyarakat disarankan untuk memantau prakiraan cuaca secara berkala dari sumber terpercaya, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Aplikasi cuaca dan sistem peringatan dini juga dapat menjadi andalan agar setiap warga siap dengan perubahan cuaca mendadak. Informasi yang akurat memungkinkan masyarakat untuk mengambil tindakan cepat dan menghindari potensi bahaya.

2. Mengelola Air

Selanjutnya adalah mulai belajar mengelola air. Masyarakat perlu memastikan bahwa saluran air dan drainase di lingkungan mereka bersih dan berfungsi dengan baik. Sehingga tidak terjadi penyumbatan saat hujan deras turun. Selain itu, penampungan air hujan juga bisa disiapkan untuk memastikan ketersediaan air bersih pasca banjir. Membuang sampah pada tempatnya sangat dianjurkan untuk mencegah saluran air mampet dan meminimalkan risiko banjir. 

3. Atur Ulang Jadwal Panen

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi petani dan nelayan, disarankan untuk menyesuaikan jadwal tanam berdasarkan prakiraan cuaca dan menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi ekstrem, seperti banjir.

Di sektor peternakan, penyediaan stok pakan dan vaksin menjadi prioritas agar ternak tetap sehat selama musim hujan. Sementara itu, nelayan bisa mengamankan peralatan dan perahu sebelum badai melanda agar mata pencaharian mereka tidak terganggu. 

4. Rencanakan Tempat Evakuasi

Selain itu, masyarakat di daerah rawan banjir atau longsor perlu menyusun rencana evakuasi. Kesiapan menghadapi situasi darurat bisa membuat perbedaan besar dalam menyelamatkan nyawa. Setiap keluarga dianjurkan menyiapkan perlengkapan darurat yang berisi makanan siap saji, obat-obatan, senter, dan kebutuhan pokok lainnya. Kerjasama dengan pemerintah lokal dan posko siaga banjir dapat meningkatkan kesiapan kolektif dalam menangani bencana. 

5. Pemerintah

Pemerintah perlu melakukan penguatan infrastruktur penanggulangan bencana dan sistem peringatan dini harus menjadi prioritas, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terkena dampak. Investasi pada teknologi pengelolaan air dan dukungan bagi sektor pertanian bisa membantu masyarakat beradaptasi dengan kondisi cuaca ekstrem. 

PUSAT INFORMASI INDONESIA  | FAO.ORG
Pilihan editor: Citra Satelit NASA Tampilkan Fenomena Gurun Sahara Menjadi Hijau, Apa Penyebabnya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jawa Barat 1 November: Potensi Hujan Petir di Bandung Raya hingga Tasikmalaya

2 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jawa Barat 1 November: Potensi Hujan Petir di Bandung Raya hingga Tasikmalaya

Sebagian besar wilayah Jawa Barat pada Jumat pagi, 1 November 2024, diprakirakan dalam kondisi berawan tebal.


Cerita Bank Sampah Produksi BBM dan Adik Prabowo Diutus ke COP29 di Top 3 Tekno

5 jam lalu

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kiri), Hashim S. Djojohadikusumo,  dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni setelah rapat persiapan COP29 di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024. ANTARA/Prisca Triferna
Cerita Bank Sampah Produksi BBM dan Adik Prabowo Diutus ke COP29 di Top 3 Tekno

Selain cerita bank sampah bikin BBM solar dan adikPrabowo jadi utusan khusus ke COP29 itu, ada juga status siaga bencana Jabar hadapi musim hujan.


Mengenal La Nina, Fenomena Cuaca yang Akan Melanda Indonesia

6 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. Pexels/Andre Furtado
Mengenal La Nina, Fenomena Cuaca yang Akan Melanda Indonesia

BMKG memprediksi La Nina mulai melanda Indonesia pada Oktober 2024 hingga Maret 2025.


Cuaca Panas, BMKG Catat Suhu Maksimum Harian di Bandung Hampir 35 Derajat

6 jam lalu

Petugas Stasiun Klimatologi BMKG Kelas II Tangerang Selatan mengamati suhu udara dengan Sangkar Meteorologi di Taman Alat Stasiun Klimatologi BMKG Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 10 Mei 2022. Selama periode 1-7 Mei 2022, suhu maksimum tertinggi mencapai 36,1 derajat celcius terjadi di wilayah Tangerang (Banten) dan Kalimarau (Kalimantan Utara). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Cuaca Panas, BMKG Catat Suhu Maksimum Harian di Bandung Hampir 35 Derajat

Cuaca panas di wilayah Bandung Raya ditandai dengan tren suhu maksimum harian yang menanjak September-Oktober.


Prediksi Cuaca BMKG: Jabodetabek Hujan Sore-Malam Nanti tapi Tidak Merata

7 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG: Jabodetabek Hujan Sore-Malam Nanti tapi Tidak Merata

Berikut prediksi cuaca di Jabodetabek untuk hari ini, Kamis 31 Oktober 2024, menurut BMKG.


Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

7 jam lalu

Peta pusat gempa Pangandaran. Foto : BMKG
Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

BMKG mencatat gempa tektonik telah terjadi dengan Magnitudo 4,3 tepatnya pada Rabu malam, 30 Oktober 2024, pukul 23.32 WIB.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Beberapa Perairan Indonesia

18 jam lalu

Sejumlah kapal ditambat di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Beberapa Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa perairan Indonesia pada 30 - 31 Oktober 2024.


Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini Dominan Berawan Tebal, Mungkinkan Turun Hujan?

1 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini Dominan Berawan Tebal, Mungkinkan Turun Hujan?

Berikut prediksi cuaca Jakarta dan sekitarnya hari ini menurut BMKG lengkap dengan potensi hujan dan suhu maksimum hariannya.


Suhu Udara Panas Tembus 38 Derajat, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Suhu Udara Panas Tembus 38 Derajat, Ini Penjelasan BMKG

BMKG mengingatkan masyarakat di sejumlah daerah agar mewaspadai dan mengantisipasi dampak suhu udara panas maksimum harian yang mencapai 38,4 derajat.


Suhu di Sumsel Capai 36 Derajat Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Jembatan Ampera di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, 22 Januari 2019/BRAM SETIAWAN
Suhu di Sumsel Capai 36 Derajat Hari Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Minimnya pembentukan awan hujan di sekitaran Sumsel juga menjadi penyebab naiknya suhu permukaan bumi.