TEMPO Interaktif, Jakarta - Luasnya fungsi telepon seluler saat ini memungkinkan banyak hal dilakukan lewat instrumen itu, dan anak muda punya dunia serta dimensi sendiri yang dibangun oleh komunikasi itu, sayang-sayangan, cela-celaan, atau memata-matai.
Itu penggalan hasil riset yang dilakukan Knowledge Networks atas permintaan kantor berita The Associated Press dan saluran televisi musik MTV pada 1.247 responden berusia 14 sampaid 24 tahun di Amerika Serikat.
Riset itu menemukan bahwa pengaduan telepon atau lewat saluran percakapan (chat) ke hotline pelecehan dalam hubungan remaja (National Teen Dating Abuse Helpline) melonjak 600 persen dihitung dari 2007 ke 2009 termasuk menyebar material-material pribadi pasangan mereka kepada orang lain.
Secara rinci hasil riset itu adalah 22 persen responden merasa pasangan mereka memanfaatkan teknologi untuk "memata-matai" aktivitas mereka. Sepuluh persen menuntut pasangan mereka memberikan kata kunci untuk fasilitas telekomunikasi mereka (email, situs jaringan sosial, telepon seluler). Kemudian 26 persen berbagi kata kunci itu dengan pasangan mereka dengan rincian 31 persen perempuan dan 22 persen laki-laki. Sekitar 12 persen mengaku mendapatkan kata-kata kasar.
Menurut seorang penasihat pernikahan, Marty Klein, penelitian itu menunjukkan bahwa masalah-masalah yang dihadapi para remaja itu bukan hal baru. Teknologi tidak menimbulkan masalah namun namun yang tidak kalah penting adalah teknologi memperbesar masalah-masalah itu karena sudah membuat komunikasi semakin mudah.
CNET | RONALD