Para peneliti langsung mengumpulkan mikro-organisme itu dari rongsokan Titanic yang berada di kedalaman 3,8 kilometer di bawah permukaan laut. Mikro-organisme ini diberi nama Halomonas titanicae.
Menurut para peneliti dari Dalhousie University, Kanada, dan University of Sevilla, Spanyol, bakteri itu bisa menimbulkan masalah terhadap kapal laut dan bangunan bawah laut, seperti anjungan minyak lepas pantai.
Para peneliti, yang mempublikasikan penemuan mereka di International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology, juga melakukan percobaan untuk mengetahui seberapa cepat kemampuan bakteri tersebut mengurai besi tua.
Mereka menyimpulkan bahwa mikro-organisme ini menempel di permukaan besi dan membuat gundukan sebelum terjadi korosi. Para peneliti juga mengatakan bahwa Halomonas titanicae bisa hidup berdampingan dengan organisme lainnya untuk membuat besi cepat berkarat.
Kepala tim peneliti, Bhavleen Kaur dan Henrietta Mann dari Dalhousie University, mengatakan, "Kami percaya bahwa Halomonas titanicae berperan besar merusak struktur besi pada kedalaman tertentu."
Baca Juga:
Menurut mereka, penemuan ini juga bisa sangat berarti untuk menghancurkan rongsokan kapal atau anjungan lepas pantai yang sudah tidak berguna. "Tapi kami tak tahu apakah bakteri ini juga menyebabkan kerusakan yang sama pada pipa gas dan minyak di lepas pantai."
SOFTPEDIA.COM | FIRMAN