TEMPO Interaktif, Jakarta - Smartfren memperbarui jaringan data untuk mengantisipasi melonjaknya pengguna layanan data. Deputi CEO Commercial Smartfren, Djoko Tata Ibrahim mengatakan sejak pertengahan tahun lalu, Smartfren memperbarui 4500 pemancar atau Base Transceiver Station di seluruh Indonesia.
"Untuk BTS yang berada di pulau Jawa, saat ini masih dalam tahap sinkronisasi," kata Djoko saat peluncuran kartu perdana Smartfren Social di Jakarta, Senin (2/5).
BTS yang diperbarui itu, jelas Djoko, merupakan pemancar milik operator Smart dan Fren yang mulai bekerja sama sejak 3 Maret 2010. Dengan bergabungnya dua operator ini, maka tiap BTS tadi dapat memancarkan dua frekuensi dengan kapasitas 800 MHz dan 1900 MHz.
Saat ini, lanjut Djoko, terdapat 5 sampai 6 juta pengguna layanan Smartfren di Indonesia dan lebih dari 50 persen pendapatan diperoleh dari pengguna layanan data. Biasanya apabila pengguna layanan data semakin meningkat, maka lalu lintas pesan singkat dan panggilan telepon menurun. Namun, menurut Djoko, di Smartfren tidak ada trend tersebut.
Dengan pembaruan jaringan tadi, Djoko memperkirakan nantinya Smartfren bisa melayani lebih dari 15 juta pelanggan. "Untuk tahun ini kami menargetkan jumlah pelanggan sebanyak 10 juta," katanya.
Pada kesempatan itu, Djoko meminta pelanggan memaklumi apabila akhir-akhir ini terjadi gangguan. Pasalnya, dalam proses modernisasi tersebut perlu dilakukan penggantian peralatan yang lama dengan yang baru dan menyesuaikan sistemnya.
RINI K