TEMPO.CO , California - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau Federal Federal Bureau of Investigation (FBI) dikenal kerap mengadakan investigasi terhadap beberapa tokoh terkenal seperti John Lennon, Michael Jackson, hingga Albert Einstein. Pendiri Apple, Steve Jobs, pun tak luput dari pengawasan biro ini.
Dikutip dari PC Mag, Jumat, 10 Februari 2012, FBI mengeluarkan laporan setebal 191 halaman berdasarkan investigasi yang dilakukan sejak 1991. FBI menggelar investigasi ini karena Jobs sempat dipertimbangkan untuk mengisi jabatan Export Council, yang kemudian dipegang oleh George H.W. Bush.
Demi laporan ini agen FBI mewawancarai lebih dari tiga puluh orang yang mengenal Jobs, termasuk keluarga, teman, rekan kerja, bahkan musuhnya.
Sebagian besar orang yang diwawancarai mengakui kecerdasan Jobs. Namun dalam wawancara tersebut mereka juga menyebutkan bahwa Jobs merupakan orang yang kerap membelokkan kebenaran.
"Beberapa individu mempertanyakan kejujuran Mr. Job, menyebutkan bahwa ia akan membelokkan kebenaran dan mendistorsi realita demi memperoleh apa yang ia inginkan," tulis laporan tersebut.
Namun ada pula sumber yang mengatakan Jobs adalah orang yang jujur dan dapat dipercaya, tapi karakter moralnya patut dipertanyakan.
Seorang mantan eksekutif Apple yang diwawancarai menyebut Jobs memiliki kualitas untuk menjadi politikus. "Karena kejujuran dan integritas tidak diperlukan untuk memegang posisi seperti itu."
Dalam laporan ini disebutkan juga bahwa sekitar akhir tahun 60-an hingga awal tahun 70-an, Jobs diperkirakan mengkonsumsi obat-obatan ilegal seperti LSD dan mariyuana.
Jobs sebenarnya juga telah mengakui hal ini dalam sebuah wawancara, beberapa hari sebelum pernikahannya dengan Laurene Powell pada 1991. Saat itu ia menyebut penggunaan obat-obatan ini sebagai salah satu hal terpenting yang pernah ia lakukan selama hidupnya.
Kesimpulan laporan ini menyebutkan bahwa Jobs merupakan pribadi yang berkemauan keras, keras kepala, pekerja keras, dan fokus mencapai tujuannya. Karena itulah orang yang diwawancara percaya Jobs akan menjadi orang yang sukses.
PC MAG | DAILY MAIL | RATNANING ASIH