TEMPO.CO, Yogyakarta - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta berhasil membuat bahan lotion anti-nyamuk yang aman untuk manusia dan lingkungan dari tanaman liar tembelek (Lantana camara) lewat penelitian yang selesai pada Sabtu pekan lalu.
Tanaman itu berpotensi sebagai insektisida nabati yang mengandung lantadene A, lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, humule (mengandung minyak atsiri), b caryophyllene, g terpidene, a pinene, dan rcymene. “Serangga tidak menyukai zat itu sehingga tanaman ini berpotensi sebagai penolak terhadap serangga,” kata Maisel Priskila Sisilia pada Selasa 25 September 2012 lalu.
Maisel bersama temannya, Dwi Sutanti dan Arief Noviartara, melalui beberapa tahap dalam pembuatan lotion tersebut, yaitu persiapan, tahap ekstraksi, dan pembuatan lotion. Pada tahap ekstraksi, daun tanaman tembelek dan bunga tembelek dicuci, dihaluskan, lalu diperas untuk mendapatkan larutan ekstrak. “Hasil ekstraksi ini langsung digunakan untuk membuat lotion,” kata Dwi.
Hasil ekstraksi dicampur dengan minyak kayu putih dan cleansing milk. Kemudian, bahan diaduk hingga merata dan tinggal menambahkan parfum aromatic. Lotion kemudian dipindahkan ke dalam botol dan ditutup rapat untuk menghindari pengeringan.
Tim membuat tiga jenis lotion, yakni lotion A dengan kadar ekstrak tanaman tembelek 10 persen, lotion B dengan kadar ekstrak 20 persen, dan lotion C dengan kadar ekstrak 30 persen. “Ekstrak tembelek dengan kadar 20 persen memiliki kualitas paling baik,” kata Dwi. Kualitas itu didasari segi efektivitas, tekstur, warna, bau, dan tampilan.
Mereka membuat lotion ini karena prihatin dengan maraknya beredar produk lotion anti-nyamuk yang mengandung bahan berbahaya bagi manusia meskipun memang sangat praktis. Bahan berbahaya itu adalah propoxur dan transfluthrin. “Zat yang sangat berbahaya dalam lotion anti-nyamuk adalah racun diethyltoluamide atau DEET,” kata Dwi. DEET sangat korosif sehingga mampu mengikis wadah lotion yang terbuat dari plastik PVC atau besi dalam hitungan pekan.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler:
DPR Terbelah Jika Kapolri Dipanggil KPK
Ini yang Akan Terjadi Jika Jendela Pesawat Dibuka
PDIP Tak Setuju Protokol Antipenistaan Agama SBY
Bulan Madu PDIP dan Prabowo di Ujung Tanduk
DPR Pertanyakan Konflik Menhan dan Jakarta Post