Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemanasan Global Bikin Apel Terasa Lebih Manis  

image-gnews
TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda penyuka buah apel? Bagaimana rasanya akhir-akhir ini? Semakin hari, apel seakan kehilangan kegaringannya dan terasa jauh lebih manis. Peneliti Jepang mengklaim, ini terjadi karena pengaruh dari pemanasan global.

“Data yang dikumpulkan dari tahun 1970 hingga tahun 2010 di dua kebun apel di Jepang memberikan bukti jelas bahwa perubahan iklim memengaruhi rasa dan tekstur apel,” tulis Daily Mail, Kamis, 15 Agustus 2013.

Laporan yang ditulis dalam jurnal Nature Scientific Reports juga menuliskan, semua perubahan ini mungkin terjadi karena pemekaran yang terlalu dini dan tingginya temperatur selama masa pertubuhan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan pemanasan global yang menyebabkan pohon apel berbunga dan panen lebih awal juga dipengaruhi oleh perubahan curah hujan dan suhu udara.

Kebun yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan apel Fuji dan apel Tsugaru, dua jenis yang paling populer di dunia. Perkebunan yang terletak di Nagano dan wilayah Aomori, Jepang menunjukkan kenaikan rata-rata suhu masing-masing sebesar 0,31 dan 0,34 derajat Celsius per dekade. Para peneliti mengesampingkan faktor-faktor non-iklim lainnya, seperti perbaikan teknologi.

Selama bertahun-tahun, peneliti mengukur tingkat keasaman dan konsentrasi gula di dalam apel, tekstur apel, serta kandungan airnya. Hasilnya, apel-apel ini menunjukkan penurunan keasaman, tekstur yang kurang renyah, dan kandungan air yang lebih sedikit. Sebaliknya, konsentrasi gula yang dikandungnya justru semakin tinggi.

“Apel lebih terasa manis itu hal yang baik. Namun, jika teksturnya berubah, ini merupakan hal yang negatif,” ujar salah satu peneliti, Toshihiko Sugiura dari National Institute of Fruit Tree Science.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun rasa dan tekstur apel terasa berbeda, konsumen umumnya tidak menyadari hal ini. Namun demikian, penelitian ini membuka wawasan baru bahwa perubahan iklim mulai memengaruhi banyak hal, termasuk rasa dan tekstur makanan.

DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA

Terhangat:
Suap SKK Migas | Sisca Yofie | FPI Bentrok

Berita Populer:
Kata Sekjen ESDM Soal Suap Rudi untuk Jero Wacik

ITB Tinjau Status Guru Besar Rudi Rubiandini

Media Asing Ramai Beritakan Suap Rudi Rubiandini

Mandiri Cairkan Uang Suap Rudi, PPATK Belum Tahu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia