TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah akun palsu atau penyebar spam pada layanan microblogging Twitter mencapai sekitar 5 persen dari total pengguna bulanan.
Ini terungkap dalam dokumen publik yang disampaikan manajemen ke pengelola Bursa Efek New York terkait rencana pencatatan saham perusahaan menjelang akhir tahun ini. "Ini berdasarkan data internal yang kami miliki," demikian tertulis pada dokumen publik ini.
Berdasarkan data pada dokumen publik ini, jumlah akun palsu mencapai sekitar 5 persen atau 10,75 juta pengguna. "Akhirnya misteri ini terpecahkan," demikian tertulis pada situs digital Businessinsider pada Jumat, 4 Oktober 2013.
Sebelumnya sempat beredar spekulasi bahwa jumlah akun palsu ini mencapai sekitar 20 juta akun, seperti diberitakan harian New York Times beberapa waktu lalu. Jumlah akun palsu Twitter ini berdekatan dengan akun palsu Facebook saat menjelang pencatatan sahamnya di Bursa Nasdaq pada pertengahan tahun lalu, yaitu 5-6 persen.
BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA
Berita Populer Teknologi:
BlackBerry Z30 Siap Lawan Galaxy S4 dan iPhone 5S
Stephen Hawking Dukung Gagasan Bunuh Diri
Peluncuran Game GTA V Pecahkan Rekor Dunia
Apple Akhirnya Luncurkan iOS 7
New York Times dan WSJ Puji Touch ID IPhone 5S