TEMPO.CO, Jakarta - Apple berjanji untuk menambah jumlah perempuan dan kaum minoritas dalam jajaran direksi perusahaan. Hal ini untuk menjawab komplain yang disampaikan para pemegang saham terhadap perusahaan pembuat produk iPhone ini.
Salah satunya Trillium Asset Management LLC yang menguasai saham senilai $ 1,3 miliar. "Ada masalah keberagaman di Apple," kata Jonas Kron, Ketua Advokasi Trillium. "Semua di sini berkulit putih."
Dalam beberapa bulan terakhir, para pemegang saham dan direksi telah beberapa kali bertemu. Dan rencananya dilakukan pemungutan suara pada 28 Februari mendatang.
"Kita hidup di tengah pasar yang kompleks dan global. Dan perusahaan yang dapat menyewa, menarik, dan mempertahankan perempuan dan orang-orang dari kulit berwarna dapat menunjang kapitalisasi serta menghindari salah langkah yang kelihatannya membuat lebih homogen," kata Larisa Ruoff dari Sustainabilty Group, pemegang saham lainnya.
Andrea Jung menjadi satu-satunya orang non-kulit putih dalam sejarah Apple dan menjadi perempuan kedua yang berada di jajaran direksi Apple (2008) setelah Katherine M. Hudson (1994-1997). Jung adalah perempuan kelahiran Kanada lulusan Universitas Princeton yang menjabat sebagai CEO produk kosmetik Avon.
Selama ini, jajaran direksi Apple didominasi kaum laki-laki dan kulit putih. Saat ini delapan direktur Apple terdiri dari delapan pria, yang melapor ke CEO Tim Cook--juga seorang pria.
Persoalan keberagaman di Apple merupakan hal yang unik terjadi di Silicon Valley. Media sosial Twitter hanya memiliki satu orang non-kulit putih dan seorang perempuan. Sedangkan Facebook menunjuk dua perempuan pertamanya dalam jajaran direksi pada 2012 dan hingga saat ini belum menunjuk orang di luar kulit putih.
HUFFINGTON POST | BLOOMBERG BUSINESSWEEK | MARTHA W SILABAN