TEMPO.CO , Manila:Indonesia mengirimkan enam debutan peserta Shell Eco-Marathon 2014. APATTE-62 menjadi satu dari enam debutan peserta Shel Eco-Marathon, ajang adu irit mobil masa depan, asal Indonesia. Protitipe mobil masa depan ini dirancang oleh Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur.
Lima tim debutan lainnya adalah tim Batavia Generation asal Universitas Negeri Jakarta. Mereka terjun di kelas prototipe berbahan bakar bensin. Tim Bengawan II asal Universitas Sebelas Maret terjun di kelas urban concept berbahan bakar bensin. Tim Cimahi II asal Politeknik Technical Education Development Center Bandung, Jawa Barat, yang terjun di kelas prototipe berbahan bakar bensin.
Tim Mesin AKPRIND 1 asal Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta terjun di kelas prototipe berbahan bakar bensin. Terakhir, tim Bhima Cakrawangsa asal Universitas Negeri Surabaya. Mereka turun di kelas urban concept berbahan bakar listrik.
Tim Bhima Cakrawangsa, Sabta Aditya Rizki, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, tidak mematok target muluk. Lagipula, seperti ditambahkan Sabta, mereka sama sekali tidak menggelar uji coba sebelum berangkat ke Manila. "Meraba-raba saja, menakar sejauh mana kemampuan kami dalam riset mobil elektrik. Soalnya, kan, ini kesempatan pertama tampil di Shell Eco Marathon,” kata dia.
Perjalanan mereka menuju Filipina terbilang tidak mulus. Anggota inti tim yang menyiapkan mobil hanya berjumlah lima orang. "Kadang sesekali mendapat bantuan dari rekan-rekan lain. Tapi tidak rutin," kata Sabta. "Bahkan ke Singapura kami hanya berjumlah lima orang dan tanpa pembimbing lantaran dosen yang seharusnya menemani mendadak ada keperluan. Berdarah-darah, lah."
ARIE FIRDAUS