TEMPO.CO, Montreal - Butuh waktu berapa lama untuk jatuh ke inti bumi atau sampai ke sisi lain planet biru ini? Salah satu skenario yang sering disajikan di kelas pengantar fisika adalah melalui "terowongan gravitasi". Lapisan tanah dibor untuk membangun terowongan dari satu sisi ke sisi lain melalui inti bumi.
Setelah terowongan berhasil dibuat, waktu yang diperlukan sekitar 42 menit dan 12 detik. Namun, asumsi yang dicetuskan pada 1966 ini mengabaikan cara pengeboran lubang sepanjang 12.742 kilometer. Pembuatan terowongan ini hampir tidak mungkin karena lapisan bumi yang begitu padat.
Ternyata menurut studi yang dilakukan para peneliti dari McGill University di Montreal, estimasi waktu untuk berada di sisi lain bumi kurang dari yang diperkirakan sebelumnya. Hanya kecepatan tersebut tergantung pada kekuatan tarikan gravitasi bumi yang ditentukan pada massa berat benda. Asumsi lainnya adalah tidak ada hambatan udara.
"Seperti jatuhnya air, proses perpindahan ini akan memakan waktu 38 menit dan 11 detik saja dengan kecepatan 8 kilometer per detik," kata Alexander Klotz, pakar fisika yang memimpin studi, seperti dikutip dari Live Science. Di tengah perjalanan, kata dia, gravitasi akan membalikkan posisi benda. Bersama rekan-rekan penulisnya, Klotz menerbitkan temuan mereka dalam American Journal of Physics edisi Maret.
Klotz juga memikirkan bagaimana caranya menembus struktur planet bumi. Menggunakan data seismik, dia mengungkap kepadatan bumi, yakni sekitar 3 gram per sentimeter kubik. Sedangkan kepadatan inti bumi, tulis dia dalam jurnal, sebesar 13 gram per sentimeter kubik. Menurut dia, kepadatan planet ini tidak naik secara drastis meski ada peningkatan kepadatan sebesar 50 persen di batas antara mantel dan inti luar sejauh 2.900 kilometer dari bawah permukaan bumi.
Untuk masalah tekanan udara, dia beranggapan jika ada teknologi untuk menggali terowongan tersebut, udara secara otomatis akan keluar. Namun, kata dia, jangan berharap akan ada orang yang menguji perhitungan ini secara riil dalam waktu dekat. Usaha penggalian Soviet pada 1970-1989 hanya mendapat kedalaman 12 kilometer atau sekitar 0,1 persen menuju inti bumi. "Sekarang belum ada teknologi untuk itu," ujar Klotz.
LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB