TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melalui Pusat Penelitian Oseanografi menyelenggarakan dua ekspedisi secara simultan di perairan Samudra Hindia, yaitu Ekspedisi Widya Nusantara (EWIN) serta Ekspedisi Sabang 2015.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain di Jakarta, Rabu, mengatakan pelepasan EWIN dan Ekspedisi Sabang rencananya dilakukan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo dan Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta, Kamis, 7 Mei 2015.
Rute kedua ekspedisi ini akan dimulai dari Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara, menuju perairan Enggano, kemudian berlanjut ke Padang, dan terakhir menjelajahi perairan Sabang dengan menggunakan Kapal Riset (KR) Baruna Jaya VIII milik LIPI. Kapal ini didesain untuk long term cruises yang dapat mengakomodasi laboratorium kerja serta akomodasi bagi 30 peneliti dan 23 kru kapal.
Pada kegiatan ekspedisi kali ini, Puslit Oseanografi LIPI juga akan melibatkan peneliti lintas satuan kerja di lingkungan LIPI dan juga institusi lain, seperti Puslit Biologi, Puslit Geoteknologi, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Informasi Teknologi (BIT) LIPI, dan mahasiswa dari beberapa universitas dalam negeri.
Menurut Iskandar, kedua ekspedisi kelautan tersebut mempunyai tujuan yang saling berkaitan. Ekspedisi EWIN akan berupaya mengungkap profil oseanografi dan potensi Samudra Hindia Timur yang bertujuan pokok menentukan proses biogeokimia di Samudra Hindia Timur sebagai proses yang diatur oleh arus Equatorial Jet dan Sumatera.
"Sedangkan tujuan ekspedisi Sabang untuk mengungkap kondisi geologi dan kondisi oseanografi akibat pengaruh Samudra Hindia dan Selat Malaka serta keberadaan aktivitas hidrotermal terhadap kondisi biodiversitas daerah penelitian," ujarnya.
ANTARA