Dalam jurnal Torres-Carvarjal, tiga spesies kadal baru ini dapat dikenali dari bentuk tubuh, warna, ukuran, serta DNA mitokondria mereka. Salah satu nama kadal, Enyalioides sophiarothschildae, diambil dari nama seorang peneliti, Sophia Rothschild. Ia adalah peneliti yang tergabung dalam BIOPAT, program donor penelitian dari Jerman.
Tubuh kadal ini berwarna hijau kehitaman dengan bintik-bintik sewarna zaitun. Juga terdapat corak putih mencolok pada tenggorokannya.
Kadal baru lainnya adalah E. anisolepis dan E. altotambo. Dengan panjang tubuh 13 sentimeter, nama spesies E. anisolepis diambil dari sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti "skala yang tidak sama". Nama tersebut diambil berdasarkan skala dan ukuran yang berbeda antara punggung, panggul, dan anggota badan lainnya pada hewan itu. Kadal bersisik ini juga memiliki duri berbentuk kerucut yang mencuat dari belakang kepalanya.
Kadal jantan berwarna hijau kehitaman, sedangkan yang betina berbintik cokelat pucat. Spesies ini hidup di Peru Utara dan Ekuador pada ketinggian 724 dan 1.742 meter di atas permukaan laut.
Adapun nama E. altotambo mengacu pada Kota Alto Tambo, Ekuador, tempat kadal hijau-terang ini ditemukan. Kadal jantan dan betina spesies ini sangat mirip dengan Gronckle, naga berleher gemuk dan berkutil dari film How to Train Your Dragon.
Spesies terakhir ini berkerabat dengan spesies kadal E. oshaughnessyi. Namun keduanya memiliki perbedaan pada warna mata, yang satu cokelat, sedangkan yang lain berwarna merah. Ukuran sisik yang berbaris pada punggungnya juga berbeda.
LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB
Baca juga:
Kenapa Mourinho Keok Hadapi Deretan Pelatih Berinisial P?
Neelam Gill , Inikah Pacar Baru Zayn Malik