TEMPO.CO, Malang - Astrofotografi Weekend digelar di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, 11-12 September 2015. Bagian dari ilmu fotografi yang khusus mengabadikan objek astronomi itu diperkenalkan lebih luas dalam acara itu oleh Universitas Brawijaya bekerja sama dengan Astrofotografi Indonesia.
Astrofotografi Weekend di antaranya menggagas penyatuan hisab dan rukyat untuk penentuan tanggal memulai puasa dan Lebaran. Penyatuan metode tersebut ditetapkan dalam diskusi dan seminar yang diselenggarakan dalam Astrofotografi Weekend.
"Teknologi ini merupakan kontribusi akademik sebagai penengah dalam penyatuan kalender Hijriah," ujar Rektor Universitas Brawijaya Malang Mohammad Bisri saat membuka acara itu, Jumat, 11 September 2015.
Kontribusi akademik ini, katanya, diharapkan bisa menyatukan penentuan Lebaran bersama. Seperti di Arab Saudi, katanya, kalender Hijriah ditetapkan bersama. “Saya berharap ke depan teknologi ini menjadi penengah untuk menentukan Lebaran bersama," ujarnya.
Ketua panitia pelaksana Astrofotografi Weekend, Muhammad Fauzan Edy Purnomo, mengatakan akan dilakukan kajian mendalam dengan lintas bidang. Peserta yang hadir diklaimnya sebanyak 300 orang.
Mereka yang menjadi narasumber adalah inisiator Astrofotografi Indonesia Agus Mustofa, Kepala Litbang Lajnah Falakiyah PBNU Hendro Setyanto, Tim Ahli Falak Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Tono Saksono, dan Kepala Observatorium CASA Solo AR Sugeng Riyadi.
Selain diskusi dan seminar Astrofotografi Weekend di kampus, Universitas Brawijaya juga menggelar pameran Teleskop dan Observasi Benda langit. Ada pula kompetisi fotografi dengan tema Astrofotografi.
EKO WIDIANTO