Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hebat! Hewan Kecil Ini Mampu Ungkap Perubahan Iklim Dunia  

image-gnews
Laut Berbintang di Pulau Vaadhoo, Maladewa. Pemandangan indah ini terjadi karena berkumpulnya mikroba phytoplankton di tepi pantai. Situs Buzzfeed mengumpulkan sejumlah objek wisata indah yang selama ini menjadi impian para wisatawan. Fancy.com
Laut Berbintang di Pulau Vaadhoo, Maladewa. Pemandangan indah ini terjadi karena berkumpulnya mikroba phytoplankton di tepi pantai. Situs Buzzfeed mengumpulkan sejumlah objek wisata indah yang selama ini menjadi impian para wisatawan. Fancy.com
Iklan

TEMPO.CO, Washington D.C. - Fitoplankton dan munculnya awan yang menutupi Samudra Selatan selama musim panas ternyata saling berkaitan. Mikroorganisme laut itu bertanggung jawab atas terbentuknya separuh dari droplet atau butiran air di dalam awan yang menaungi laut. Tautan antara fitoplankton dan awan ini memberi petunjuk untuk memprediksi efek perubahan iklim.

Mikroorganisme laut berwarna hijau tersebut mengandalkan cahaya untuk tumbuh dan menyebar menjadi kumpulan besar di lautan. Hal ini, menurut ilmuwan, mempengaruhi bagaimana awan mengumpulkan butiran air. Ilmuwan gabungan internasional yang meneliti fenomena tersebut menemukan bahwa jumlah tetesan air dalam awan di atas Samudera Selatan meningkat dua kali lipat selama musim panas karena plankton jauh lebih banyak pada musim tersebut.

Awan putih, yang tampak seperti segumpalan kapas, tak hanya bagus untuk obyek foto. Awan dengan droplet yang lebih tinggi itu juga lebih cerah dan mampu merefleksikan lebih banyak sinar matahari, mencegah radiasi cahaya matahari mencapai bumi.

Butiran air pada awan-awan tersebut adalah deflector sinar matahari yang sanggup membelokkan panas sebelum memasuki atmosfer bumi. Awan paling terang dapat mengandung butiran air terbanyak, tapi dari mana butiran air tersebut berasal?

Dalam jurnal Science Advance, Daniel McCoy, pakar atmosfer dari University of Washington, Seattle, Amerika Serikat, menjawab hal tersebut. "Jumlahnya bergantung pada fitoplankton, yang mengeluarkan partikel mikroskopis atau aerosol yang akan terbawa angin hingga ke atmosfer, bergabung menjadi butiran air dan membentuk awan," tulis pria yang memimpin studi ini.

Menurut McCoy, memahami hubungan antara kehidupan laut dan pembentukan tetesan awan merupakan bagian penting dari prediksi perubahan iklim. "Kita perlu tahu apakah aerosol itu sudah jenuh dan membuat awan semakin cerah," ujarnya. Dia menyebutkan hanya ada dua kemungkinan sumber aerosol, yaitu organisme laut dan manusia.

Menentukan sumber tersebut, McCoy menjelaskan, adalah pekerjaan yang rumit. Hal itu terjadi karena begitu aerosol mencapai atmosfer, makin sulit untuk mengidentifikasi sumbernya.

Walhasil, penelitian ini harus menggunakan satelit super-sensitif dan program pemodelan untuk menentukan jenis dan jumlah aerosol yang terpancar di atas wilayah Samudra Selatan. Wilayah ini meliputi Brasil bagian selatan dan turun ke Tiera del Fuego, sekelompok pulau di ujung selatan Amerika Latin.

McCoy dan timnya menggunakan satelit untuk mempelajari awan di atas Samudra Selatan. Dari situ mereka mengukur konsentrasi tetesan air per awan. Mereka menemukan bahwa wilayah perairan yang kaya fitoplankton hijau sesuai dengan lokasi awan dengan kandungan droplet lebih banyak.

Fitoplankton mendapatkan warna hijau dari klorofil yang membuat organisme itu bisa menyerap sinar matahari. "Mereka hidup subur di Samudra Selatan, terlebih saat musim panas tiba."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena aerosol sulit dilihat dari angkasa, para peneliti menggunakan model yang dapat melacak senyawa dimetil sulfida. Senyawa organosulfur ini biasanya dilepas fitoplankton dan berubah menjadi aerosol sulfat di atmosfer. Tim juga merancang model simulasi dari proses pembentukan air asin yang biasanya juga mengandung kotoran fitoplankton.

Namun tak semua aerosol dapat menarik tetesan air. Sifat kimia dan fisika mereka, kata Susannah Burrows, anggota studi dari Pacific Northwest National Laboratory, menentukan tingkat keberhasilan aerosol menjadi inti kondensasi awan dan mengubahnya menjadi titik-titik air.

"Aerosol kecil butuh waktu lebih lama untuk menarik droplet daripada yang berukuran besar," ujarnya. Selain itu, tingkat kelarutan menentukan mudah-tidaknya aerosol mengambil uap air di atmosfer. "Garam laut sangat mudah larut dan menyedot uap air dari atmosfer sehingga partikel organik adalah inti kondensasi awan yang kurang efektif dibanding garam."

Dengan pemodelan ini, para peneliti bisa memprediksi konsentrasi tetesan air di awal. Hasilnya, kata McCoy, sangat menarik dalam ranah iklim global. "Jumlah sinar matahari yang dipantulkan awan amat ditentukan oleh jumlah droplet awan."

Dari situ para peneliti dapat menghitung jumlah cahaya yang dipantulkan awan. Hasilnya, ada peningkatan tetesan awan sebesar 60 persen sepanjang tahun di Samudra Selatan. Jumlah ini meningkat dua kali lipat saat musim panas, ketika fitoplankton aktif berfotosintesis. "Sinar matahari yang dipantulkan meningkat 4 watt per meter persegi, dan naik 10 watt per meter persegi pada musim panas," ujarnya.

McCoy dan tim memilih untuk berfokus pada Samudra Selatan untuk mencari tahu pengaruh aerosol yang dihasilkan manusia. Tempat ini pula dipilih lantaran dapat mengesampingkan kecepatan angin, suhu permukaan laut, dan variabel lain yang dapat mempengaruhi konsentrasi tetesan awan.

Akhirnya, tujuan studi ini tidak lain untuk memberikan pemahaman tentang perbandingan perubahan iklim. "Dari sini kita bisa memulai di tempat lain dengan metode serupa, termasuk tempat aktivitas manusia merajalela, yang biasanya menjadi faktor paling besar dalam perubahan iklim.

SCIENCE ADVANCE | LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

3 jam lalu

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken di Washington Sabtu dini hari. SPA
Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.


Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

4 jam lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul di sudut Grove dan College Streets setelah sebuah perkemahan di Beinecke Plaza dibubarkan.  Demonstran pro-Palestina menyerukan Yale untuk menarik investasi dari produsen senjata militer, di New Haven, Connecticut, AS, 22 April 2024. REUTERS/Melanie Stengel
Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.


Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

9 jam lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.


Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

10 jam lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina


AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

10 jam lalu

Pengunjuk rasa anti-pemerintah melancarkan demonstrasi berkepanjangan yang menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. REUTERS
AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza


Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

23 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.


Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 hari lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Sebastian Castaneda
Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung


Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 hari lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.


Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

1 hari lalu

Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 21 September 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel


Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

1 hari lalu

Pesawat siluman pengebom B-21 Raider Amerika Serikat yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas untuk pertama kali di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, di Palmdale, California, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Swanson
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional