TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria termenung asyik di buritan kapal pesiar yang tertambat di dermaga. Sebatang rokok dihisapnya dalam-dalam seperti seseorang yang sedang gelisah. "Bukkkk...," suara pintu mobil tertutup tampak mengusik ketenangan si pria. Tempo harus menoleh ke kiri untuk melihat mobil itu datang ketika sepasang pria dan wanita keluar dari mobil.
Berjalan ke pinggir kapal, si pria menaiki dermaga. Sejenak kedua pria itu berbincang sejenak dan akhirnya pria yang tadi berada di kapal pergi ke arah belakang saya. Sambil menoleh ke belakang, tempo melihat sang pria melangkah gontai ke kejauhan hingga akhirnya suasana dermaga itu berganti menjadi suasana sebuah gudang besar.
Itulah sensasi yang Tempo dapat saat menggunakan Samsung Gear Virtual Reality (VR). Alat yang bisa membawa penggunanya masuk dalam situasi sebenarnya sebuah film. Anda akan merasa seperti berada tepat di lokasi dimana film itu di dibuat.
Sensasi seperti itu sebenarnya sudah bisa dinikmati melalui Google Cardboard. Namun, Samsung tampak lebih maju dibanding alat yang hanya terbuat dari kardus dengan rangkaian lensa itu. Terbuat dari bahan plastik berwarna putih dof, Gear VR terdiri dari google dengan bantalan busa yang membuat lingkar mata anda lebih nyaman.
Piranti Samsung Gear VR yang dipamerkan di Kuala Lumpur Convention Centre.
Gear VR juga dilengkapi dengan 2 strap yang membuat Anda tak perlu selalu menggenggam alat yang dikembangkan bekerjasama dengan Oculus itu. Satu strap melingkar secara horizontal serta satu strap lainnya membentuk setengah lingkaran secara vertikal menghubungkan strap bagian belakang dengan google itu.
Perangkat navigasi untuk menjalankan alat itu terletak di sisi kanan. Sebuah touchpad berguna untuk melakukan scrolling serta memberikan perintah untuk masuk ke sebuah aplikasi memenuhi hampir seluruh bagian kanan google. Tombol kembali terletak di atas papan sentuh itu, sementara tombol untuk mengatur volume suara tersemat di depan.
Pada bagian atas google, sebuah roda gerigi yang mengatur maju mundur lensa bisa Anda manfaatkan untuk mengatur gambar agar tampak fokus. Sebaiknya Anda mengatur dulu fokus sebelum berselancar menggunakan piranti ini untuk meminimalisir efek pusing yang bisa terjadi. Bagi pengguna kacamata tak perlu khawatir. Gear VR memiliki ruang yang cukup besar untuk memuat kacamata Anda.
Untuk menjalankan piranti ini, Anda memerlukan smartphone seri premium Samsung seperti Samsung S6, S6 Edge, S6 Edge+ atau Samsung Note 5. Manajer pemasaran produk Samsung Electronic Indonesia Seto Anggoro, mengatakan bahwa pihaknya menjadikan piranti ini sebagai piranti kelas premium sehingga hanya bisa dihubungkan dengan jajaran smartphone premium.
“Ini memang untuk melengkapi ekosistem produk flagship kami,” ujarnya di Kuala Lumpur, Selasa 2 Februari 2016 kemarin.
Untuk terhubung dengan Gear VR, Anda cukup menaruh smartphone di holder bagian depan. Hubungkan terlebih dahulu bagian bawah smartphone untuk memasukan port mini USB pada handphone. Port inilah yang menjadi penghubung antara smartphone Samsung dengan Gear VR.
Gear VR menggunakan daya listrik yang terdapat dalam baterai ponsel pintar. Adapun penggunaan dayanya tak terlalu besar. Saat Tempo menggunakan piranti ini selama 30 menit, daya di handphone Samsung S6 hanya tersedot 18 persen yaitu dari 95 persen menjadi 77 persen.
Selain untuk menonton, Gear VR juga bisa digunakan untuk bermain game, berselancar di dunia sosial media facebook serta bisa juga untuk berbagai kegiatan lainnya. Semua konten itu - video, game, gambar, dan lain-lain - bisa Anda unduh melalui Oculus Store atau Samsung Store. Ada yang gratis, ada pula yang berbayar.
Manajer Marketing Produk Samsung, Seto Anggoro.
Namun jangan berharap Anda akan mendapatkan video atau pun permainan dengan gambar sehalus jika bermain dengan menggunakan konsol yang menampilkan gambar berformat High Definition. Gumpalan gambar seperti pixel-pixel yang pecah masih menjadi pemandangan umum di berbagai video ataupun permainan.
Seto mengatakan bahwa masalah kualitas gambar itu sebenarnya lebih dikarenakan kontennya yang memang belum menerapkan gambar beresolusi tinggi, bukan karena kelemahan dari piranti itu. Dia memastikan bahwa piranti itu sudah bisa menjalankan gambar berkualitas High Definition.
"Karena itu kami akan terus bekerjasama dengan para pengembang konten untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya," ujar Seto.
Dari sisi kenyamanan, Samsung Gear VR cukup baik ketimbang Google Cardboard yang sudah pernah Tempo coba sebelumnya. Jika pada Google Cardboard mata akan cepat terasa lelah - maksimal 10 menit - maka pada piranti ini Tempo bisa menggunakannya hingga 30 menit.
Namun, Gear VR tetap tak bisa menghilangkan gejala motion sickness yang muncul pascapenggunaan piranti. Anda akan merasakan gejala sama seperti baru saja turun dari pesawat. Kesulitan mengontrol keseimbangan, kepala sedikit terasa pusing hingga keringat dingin muncul beberapa saat setelah Tempo mencopot alat itu.
FEBRIYAN