Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti LIPI Temukan Metode Atasi Longsor, Begini Kerjanya  

image-gnews
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB melihat longsoran yang memutuskan jalan di Kampung Cijati, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat. 8 Juni 2015. Longsor tersebut memutuskan jalan kampung sepanjang 25 meter. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB melihat longsoran yang memutuskan jalan di Kampung Cijati, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat. 8 Juni 2015. Longsor tersebut memutuskan jalan kampung sepanjang 25 meter. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Adrin Tohari tahu betul kapan tanah longsor akan terjadi. Pergerakan tanah di lereng akan terjadi bila muka air tanah di daerah itu naik melampaui bidang gelincirnya.

Berangkat dari fakta tersebut, Adrin dan sejumlah peneliti lain dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung membuat mekanisme menstabilkan lereng dengan metode siphon. Inovasi itu dinamakan Teknologi Gravitasi Ekstraksi Air Tanah untuk Kestabilan Lereng atau disingkat ThE GREATeSt.

Adrin mengklaim teknologi penanganan air tanah tersebut paling efektif dan ekonomis dibanding metode penguatan lereng dengan tiang pancang, bor, atau bronjong. Alat itu bisa diterapkan di lereng yang curam dan landai.

"Teknologi ini sangat sederhana karena hanya memerlukan lubang bor, filter isap, slang isap, dan sistem pengontrol ketinggian muka air tanah," katanya kepada Tempo, dua pekan lalu.

Rekayasa lain untuk menurunkan muka air tanah yang dalam pada kondisi lereng terjal juga bisa dilakukan dengan pengeboran sumur ukuran besar disertai pemboran horizontal untuk pemasangan pipa. Namun, biaya pembuatan konstruksinya terhitung mahal dan cara itu sulit dilakukan pada lereng dengan kemiringan landai.

Pada lereng terjal dengan muka air tanah yang dangkal, penurunan airnya bisa dilakukan dengan memasang pipa horizontal. "Tapi kinerja pipa penyalur ini mudah tersumbat akar tumbuhan serta material tanah yang terbawa oleh aliran air," ujarnya.

ThE GREATeST telah diuji coba di lereng kantor UPT Balai Informasi dan Konservasi Kebumian LIPI Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah. Di lokasi itu, kemiringan lereng bergerak cukup landai, yaitu 15 derajat. "Terbukti alat itu bisa bekerja," ujar Adrin.

Pada musim hujan, tinggi muka air tanah di lereng tersebut berkisar 40-50 sentimeter di bawah permukaan tanah. Itu berarti lereng tersebut rawan tanah longsor.

Mereka harus menekan ketinggian air itu sampai 2,5-3 meter sesuai dengan pengukuran kedalaman bidang gelincir tanah. Menurut Adrin, ketinggian air tanah harus berada di bawah bidang gelincir untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

Untuk menguji ThE GREATeSt, mereka menggali lubang sumur berdiameter 10 sentimeter sedalam 4 meter, lalu memasukkan pipa PVC berdiameter 7,6 sentimeter.

Pipa berpori itu akan memudahkan air tanah masuk. Filter pengisap air juga dimasukkan dalam pipa pada kedalaman 3 meter. "Fungsinya untuk menyaring kotoran yang terbawa air," ujar Adrin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pipa filter disambung ke slang pneumatik. Slang yang biasa dipakai untuk kompresor itu menjulur ke atas lubang lalu direntangkan di bawah permukaan tanah sepanjang lereng.

Slang pneumatik berfungsi menyalurkan air tanah yang masuk filter. Air tanah yang masuk lubang sumur dan filter akan menekan air ke atas lewat slang pneumatik.

Slang itu disambungkan ke sistem pengontrol muka air dan dibuang lewat pipa flushing. Tim peneliti masih perlu menyempurnakan sistem flushing secara otomatis untuk membuang gelembung udara, sehingga air dapat lancar keluar.

Dari uji lapangan, pipa berkatup terbukti kurang ampuh karena klepnya bisa gagal terbuka akibat kotoran dan material yang terbawa air. Pipa filter tanpa katup dan slang isap diameter 8 milimeter menunjukkan hasil terbaik.

"Muka air tanah turun dari 0,4 meter menjadi 3 meter dari permukaan tanah, dengan debit air maksimum yang terukur sebesar 87,6 liter per jam," kata Adrin.

Teknologi itu mereka nilai cocok untuk lereng tanpa hunian yang bisa longsor, seperti lereng di sisi rel kereta api, jalan raya, serta jalan tol. Di lereng dengan hunian penduduk, teknologi ini juga bisa diterapkan, tapi akan berdampak pada turunnya muka air sumur warga. Masalah itu bisa diatasi dengan cara membangun bak penampungan air di pipa pengeluaran, sehingga air tanah tetap dapat dipakai warga.

Adrin mengatakan, lereng rawan tanah longsor terdapat pada daerah yang susunan tanahnya berasal dari letusan gunung api muda, sehingga kekuatannya masih rendah karena belum terpadatkan.

Selain material tanahnya masih mudah lepas, tanahnya mudah jenuh air. Lereng tanah sedimen yang mudah mengembang dan menyusut akibat cuaca juga rawan tanah longsor.

"Saat musim kemarau tanahnya pecah-pecah, pada musim hujan menjadi bubur," ujarnya. Tanah seperti itu, misalnya, ada di sisi jalan tol Cipularang kilometer 91-92.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

2 hari lalu

Proses evakuasi korban tewas tertimbun tanah longsor di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat 26 April 2024. (ANTARA/HO-Basarnas Garut)
Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.


Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

3 hari lalu

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.


Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

3 hari lalu

Sheila on 7 saat tampil di Swara Prambanan di kawasan Candi Prambanan, 31 Desember 2023. Foto: Istimewa.
Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

9 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

13 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

13 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

13 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

14 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.