Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Paludiculture, Siasat Penyelematan Lahan Gambut

image-gnews
Sebuah helikopter menjatuhkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Pelalawan, Riau (23/7). Departemen Kehutanan mengirim dua helikopter milik Mabes Polri untuk menanggulangi kebakaran tersebut. Foto: ANTARA/FB Anggoro
Sebuah helikopter menjatuhkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Pelalawan, Riau (23/7). Departemen Kehutanan mengirim dua helikopter milik Mabes Polri untuk menanggulangi kebakaran tersebut. Foto: ANTARA/FB Anggoro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar workshop pemanfaatan lahan gambut melalui skema paludiculture atau pertanian di lahan basah gambut. Menurut para ahli yang mengisi workshop tersebut, cara ini dapat menyiasati lahan gambut yang terdegradasi alias rusak pasca-kebakaran.

"Banyak tanaman yang cocok untuk diterapkan dalam sistem ini. Misalnya, pohon meranti, nipa, atau rumbia," kata Hans Joosten, pakar sekaligus pencetus skema paludiculture dari University of Greifswald, Jerman, kepada Tempo di sela-sela workshop yang digelar di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Mei 2016. Joosten mencetuskan model agrikultur di lahan basah gambut ini dalam forum pertanian internasional di Jerman pada 1998.

Joosten menjelaskan skema teknis paludiculture. Yakni, mengairi lahan gambut yang rusak, kemudian menanam tanaman yang cocok dengan karakter lahan gambut tiap daerah di Indonesia.

Dia mengatakan, Indonesia sedang mengalami krisis lahan gambut pasca-kebakaran besar pada tahun lalu. Meski api perlahan mereda, kata dia, tapi lahan gambut yang terdegradasi tersebut terancam tak bisa ditumbuhi lagi tanaman pangan.

Tak hanya itu, lahan gambut perlahan juga mengalami penurunan (subsidence) karena kandungan air di dalamnya berkurang akibat pembuatan kanal. Kondisi ini diperparah dengan naiknya permukaan laut. "Makin lama, permukaan tanah lahan gambut di Indonesia akan lebih rendah daripada laut. Jika dibiarkan akan tenggelam," ujar Joosten.

Menurut Joosten, banyak lahan gambut yang tidak produktif. Lebih jauh akan berdampak pada keadaan sosial-ekonomi masyarakat setempat dan industri yang memegang hak konsesi lahan. "Paludiculture merupakan salah satu cara untuk mengembalikan fungsi lahan gambut yang sudah rusak," kata Joosten.

Untuk mendukung berjalannya skema paludiculture, Kepala perwakilan FAO Indonesia, Mark Smulders, menyarankan untuk ada identifikasi lahan gambut di Indonesia. Tak hanya menyelamatkan lahan gambut dan memperkuat sosial-masyarakat di sekitarnya, menurut dia, skema ini dapat mendorong penurunan emisi gas rumah kaca. "Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang baik," kata dia di tempat yang sama.

Menurut Smulders, setidaknya ada 165 spesies tanaman yang dapat dikembangkan di lahan paludiculture. Artinya, kata dia, kebutuhan sektor kehutanan, tanaman pangan, produk obat juga dapat diuntungkan. "Tak hanya tanaman, paludiculture juga dapat mengembangkan sektor perikanan," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Armine Avagyan, penasihat sumber daya alam dan perubahan iklim FAO, mengatakan skema paludiculture sudah dikaji secara internasional dalam forum pakar yang diselenggarakan di Roma, Italia, pada 2012. Forum tersebut menghasilkan "guidelines" tentang mitigasi pemanfaatan lahan gambut yang berjudul Towards climate-responsible peatlands management.

"Dalam buku ini dijelaskan secara rinci tentang karakteristik, cara pemetaan, dan cara pemanfaatannya lahan gambut berdasarkan ciri khas kedaerahaan (indigenous)," ujar Avagyan. "Termasuk di dalamnya paludiculture."

Di Indonesia, setidaknya ada tiga masyarakat setempat yang teridentifikasi memakai skema yang mirip dengan paludiculture. Pertama, danau air gambut di Kutai dan Banjar, Kalimantan Timur, yang dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Kedua, cara penanaman sagu (Metroxylan sagu) oleh masyarakat Kepulauan Meranti, Riau. Ketiga, perkebunan kacang di rawa gambut basah di Segedong, Kalimantan Barat.

Deputi Perencanaan dan Kerja Sama Badan Restorasi Gambut, Budi Wardhana, menyebut sistem paludiculture yang diusung FAO berpotensi diterapkan dalam agenda restorasi. Namun, penerapannya ke depan harus didahului dengan pemetaan dan koordinasi antarkementerian dan lembaga. "Kita harus petakan dulu potensi gambut yang ada kalau kita mau adopsi skema ini," katanya.

Skema ini, menurut Budi, harus menyesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat setempat. Juga, harus memperhatikan wilayah sekitarnya hingga 15 kilometer ke luar lahan gambut.

Selain itu, Budi mengatakan, lahan gambut dan kawasan sekitarnya juga tetap harus dikelola karena kebanyakan peristiwa kebakaran terjadi di lahan yang terbengkalai. "Sembari terus menyekat kanal, kita akan segera mengeluarkan pedoman restorasi dan konsultasi dengan masyarakat," ujarnya.

AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

24 Desember 2023

BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

BRGM menargetkan restorasi gambut di tahun 2024 sebesar 355 ribu.


Jalankan Program Pendidikan Mangrove, BRGM Raih Anugerah Prioritas Nasional

16 Desember 2022

Jalankan Program Pendidikan Mangrove, BRGM Raih Anugerah Prioritas Nasional

Selain program Kedaireka, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove juga berkolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi.


BRGM Terima Penghargaan Badan Publik Informatif dari KIP

15 Desember 2022

Kepala Kelompok Kerja Kerjasama, Hukum, dan Humas BRGM, Didy Wurjanto Menerima Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik KIP (14/12).
BRGM Terima Penghargaan Badan Publik Informatif dari KIP

Tahun ini BRGM naik ke peringkat ke-4 sebagai Badan Publik Informatif dengan nilai 95,75.


Investigasi: Yang Cuan dari Wabah PMK

31 Juli 2022

Investigasi: Yang Cuan dari Wabah PMK

Wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK memorak-porandakan peternak. Pemerintah menunjuk pemasok vaksin tanpa tender. Siapa saja mereka?


Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Lantik Sejumlah Pejabat Eselon I

10 April 2021

Jakarta, 23 Desember 2020, Presiden Joko Widodo hari ini melantik Ir. Hartono, M.Sc sebagai Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove. Pelantikan ini sekaligus menandai perpanjangan masa bakti Badan Restorasi Gambut (BRG) dan penambahan tugasnya.
Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Lantik Sejumlah Pejabat Eselon I

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono meminta pejabat untuk bekerja dengan cara yang tidak biasa.


Megaproyek Rehabilitasi Mangrove, Luhut: Dampak Perubahan Iklim Sangat Nyata

3 Maret 2021

Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah ditunjuk sebagai Menteri Perhubungan pengganti Budi Karya Sumadi yang terindikasi positif Corona. REUTERS/Darren Whiteside
Megaproyek Rehabilitasi Mangrove, Luhut: Dampak Perubahan Iklim Sangat Nyata

Menteri Luhut menyatakan pemerintah tengah merehabilitasi mangrove di Desa Tanjung Pasir, Tangerang, untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.


Siaga Darurat Kebakaran Hutan, Tim TMC Hujan Buatan Kembali ke Riau

28 Juli 2020

Penerbangan saat operasi modifikasi cuaca menurunkan hujan untuk mencegah kebakaran hutan di wilayah Riau, Minggu 25 Mei 2020, atau hari kedua Lebaran. (BBTMC)
Siaga Darurat Kebakaran Hutan, Tim TMC Hujan Buatan Kembali ke Riau

Operasi ketiga membasahi wilayah Riau dan sekitarnya dengan hujan buatan pada tahun ini telah dilakukan sejak 24 Juli lalu.


Kisah Desa Gohong Menjaga Lahan Gambut dari Kebakaran

25 Juli 2020

Warga dan Fasdes cek alat TMA utk deteksi dini kekeringan lahan gambut.
Kisah Desa Gohong Menjaga Lahan Gambut dari Kebakaran

Yanto Adam berbagi cerita bagaimana desa Gohong sukses menjaga lahan gambut dari kebakaran.


Jokowi Diminta Tak Bubarkan Badan Restorasi Gambut

19 Juli 2020

Warga dan Fasdes cek alat TMA utk deteksi dini kekeringan lahan gambut.
Jokowi Diminta Tak Bubarkan Badan Restorasi Gambut

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menyebut Badan Restorasi Gambut termasuk dalam daftar 18 lembaga yang akan dibubarkan Jokowi.


Jokowi Ingin Bubarkan Lembaga Negara, Petani Kalbar: Jangan BRG

16 Juli 2020

Dalam rakornas pengendalian kahutla di istana negara, Bapak Presiden JokoWidodo memberikan arahan kepada Kementerian/Lembaga, TNI/Polri dan Pemda. Badan Restorasi Gambut (BRG) diminta melakukan penataan pengelolaan ekosistemgambut secara berkelanjutan.
Jokowi Ingin Bubarkan Lembaga Negara, Petani Kalbar: Jangan BRG

Gerbang Tani Kalimantan Barat berharap Presiden Jokowi tidak membubarkan Badan Restorasi Gambut (BRG).