TEMPO.CO, Seoul - Mungkin tak banyak pria yang bersedia menjalani strategi memperpanjang usia ini. Tapi riset ilmuwan Korea membuktikan bahwa “kasim” atau pelayan pria yang dikebiri hidup lebih lama dibanding pria yang tidak dikastrasi.
Temuan ini dilandasi studi sejarah terhadap kasim Korea, lelaki yang testisnya diangkat untuk memperoleh posisi tinggi dalam hierarki istana di masa kerajaan lampau. Usia mereka dapat jauh melampaui pria yang tak dikebiri hingga 20 tahun. Hasil studi ini dipublikasikan dalam jurnal Current Biology.
Dalam studi ini, peneliti Inha University, Kyung-Jin Min, dan koleganya menelusuri catatan sejarah Dinasti Chosun (Joseon) Korea, yang berkuasa pada 1392-1910. Hingga 1894, kastrasi adalah jalan bagi pria yang ingin memperoleh kekuatan politik dan kehormatan dalam dinasti.
Rentang usia rata-rata kasim istana sekitar 70 tahun. Itu berarti 14-19 tahun lebih panjang daripada usia rata-rata pria tak dikebiri, yakni 50-55 tahun. "Temuan ini menambah petunjuk penting untuk memahami mengapa ada perbedaan rentang usia antara pria dan perempuan," kata Min.
Di dunia binatang, kastrasi cenderung memperpanjang rentang usia, yang ada kemungkinan karena hormon seks pria tidak baik bagi kesehatan. Testosteron diketahui dapat menekan sistem imun, juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.
Namun, pada manusia, hasilnya bervariasi. Sebuah studi terhadap pasien di rumah sakit jiwa menemukan bahwa kastrasi dapat membuat seseorang berumur lebih panjang. Beberapa peneliti berteori bahwa efek testosteron mungkin merupakan alasan perempuan rata-rata hidup lebih lama dibanding pria. Riset lain mengajukan alasan genetik.
CURRENT BIOLOGY | AMRI MAHBUB