TEMPO.CO, Washington - Sebuah proyek pesawat elektrik sedang dikerjakan di NASA, pesawat baru tersebut bernama X-57. Proyek ini adalah sebuah inisiatif yang diharapkan oleh agensi penerbangan dapat mendemonstrasikan penerbangan bertenaga elektrik yang ramah lingkungan, tidak bising dan cepat.
Terbentuk dari modifikasi pesawat yang didesain di Italia, X-57 memiliki sayap yang ramping dengan total 14 motor bertenaga baterai. Oleh karena itu, pesawat ini diklaim tidak akan kehabisan bahan bakar. Pesawat ini juga tidak akan memproduksi gas buangan hasil dari pembakaran bahan bakar fosil. NASA mengatakan bahwa dengan memiliki beberapa mesin kecil, X-57 hanya akan membutuhkan sedikit energi untuk meluncur pada kecepatan 175 mph.
Sementara itu, pesawat dengan pembakaran bahan bakar tradisional hanya dapat meluncur lebih pelan dari kecepatan maksimumnya untuk dapat menghemat bahan bakar. Agensi penerbangan menyatakan bahwa kasus ini tidak terjadi pada pesawat bertenaga elektrik, seperti dilansir Fox News Selasa 21 Juni 2016.
Sebutan X pada nama pesawat mengikuti tradisi pesawat eksperimental yang pertama, yaitu X-1. Pesawat ini memecahkan hambatan suara pada tahun 1947 di tangan Chuck Yeager. Dengan kembalinya pesawat X berpilot kepada kapabilitas penelitian NASA, menjadi kunci dari 10 tahun lamanya inisiatif New Aviation Horizon.
"Penerbangan umum berukuran X-57 akan mengambil langkah pertama dalam pembukaan era baru dalam penerbangan,” kata Charles Bolden, administrator NASA. Agensi penerbangan faktanya dapat membuat lebih dari satu pesawat dalam program tersebut. “Sebanyak 5 skala transportasi yang lebih besar dari pesawat X juga dipersiapkan sebagai bagian dari insiatif tersebut.”
Pesawat tersebut dinamai Maxwell, diambil dari nama James Clerk Maxwell, seorang pelopor dalam studi elektromagnetik.
Kekuatan dari energi bersih dalam penerbangan sedang dalam sorotan belakangan ini. Sorotan tersebut muncul setelah pesawat bertenaga matahari “Solar Impulse 2” lepas landas dari Bandara New York’s Kennedy berhasil terbang menyeberangi Samudra Atlantik. Perjalanan yang memecahkan rekor terbang dengan tenaga surya itu mengitari dunia untuk memamerkan kekuatan dari energi terbarukan.
IQRA ARDINI | ANTO