TEMPO.CO, Washington DC - Tabby’s Star dipercaya telah memakan planet terdekat. Bintang, yang dikenal lebih formal sebagai KIC 8462852 ini, telah membingungkan para ilmuwan karena kehilangan kecerahannya dengan cepat dan tak menentu.
Dalam pengamatan yang dilakukan selama 100 hari, teleskop Kepler menangkap bintang ini meredup puluhan kali, dan sekali secara dramatis hingga 22 persen. Bukan hanya misterius, hal itu hampir tidak bisa dijelaskan.
Baca:
Penemu Android Ini Menantang Apple dan Google
Facebook Mulai Saring Berita Palsu di Jerman
Spesies Baru Siamang Ditemukan di Cina
Beberapa astronom menyatakan bahwa kehidupan alien canggih mungkin bertanggung jawab atas perubahan luminositas bintang ini. Konsep yang dikembangkan oleh fisikawan Freeman Dyson di tahun 1960-an menyebutkan sebuah peradaban lebih maju dari manusia bisa membangun Dyson Sphere di sekitar KIC 8462852. Super struktur ini secara hipotetis mengelilingi sebuah bintang dan mengumpulkan output energi yang sangat besar.
Namun, satu studi baru yang akan diterbitkan Senin, 16 Januari 2017, di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society menunjukkan bahwa alien cerdas tidak bertanggung jawab atas redupnya KIC 8462852 ini.
Sebaliknya, penulis menyebutkan tabrakan planet dengan Tabby’s Star adalah penyebabnya. Tabrakan ini akan menjelaskan tidak hanya mengapa Tabby’s Star memiliki fluktuasi liar dalam kecerahan akhir-akhir, tapi juga mengapa bintang telah meredup secara bertahap selama abad terakhir.
Terlihat aneh bahwa tabrakan spektakuler antara bintang dan planet akan menyebabkan bintang meredup, ujar Ken Shen, seorang astronom UC Berkeley dan penulis studi tersebut. Tapi, menurut Shen, "Bintang ini akhirnya kembali menjadi redup menuju kondisi keseimbangan. Ini adalah kondisi sebelum tabrakan."
Peredupan KC 8462852 dapat dijelaskan dengan puing-puing yang bergerak di sekitar bintang dan menyerap cahaya, kadang-kadang membuatnya tampak bergitu redup bagi pengamat di Bumi.
Salah satu kemungkinan adalah bahwa planet berbatu serupa Bumi didorong ke Tabby’s Star ini. Saat semakin dekat, ujar Brian Metzger, seorang astrofisikawan Columbia University dan salah satu penulis studi tersebut, bintang bisa merobek mantel planet itu, menghasilkan material panas di sekitar Tabby’s Star. Awan gas dan debu itu bisa menyerap cahaya bintang ini. Sementara itu, bintang akan mengkonsumsi inti planet.
Penyebab lain, kata Metzger, sebuah planet seukuran Jupiter bisa saja didorong ke Tabby’s Star, menyebabkan beberapa bulannya dilucuti oleh gravitasi Tabby’s Star dan meninggalkan reruntuhan kosmik pada orbit di sekitar bintang.
Apa yang mungkin telah mendorong sebuah planet mendekati Tabby’s Star? Tabby’s Star kemungkinan memiliki bintang pendamping, mungkin setengah ukurannya, jelas Metzger. "Ada kemungkinan bahwa bintang luar memberikan tendangan gravitasi periodik ke planet di sekitar Tabby’s Star," katanya.
Dyson Sphere masih tetap menjadi pesaing hipotetis dalam upaya menjelaskan misteri Tabby’s Star ini. Tapi Metzger percaya bahwa Tabby’s Star bukan hal langka. Jika semua bintang di galaksi atau di luarnya, diamati, jutaan bintang memakan planet lain mungkin ditemukan, yang juga menghasilkan efek peredupan cahaya ini.
Jika tidak, kata Metzger, "Anda harus percaya bahwa ada satu juta peradaban asing lainnya menyusun Dyson Spheres saat ini."
POPULAR SCIENCE | ERWIN Z