TEMPO.CO, Seoul - Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan, Samsung Galaxy Note 7 akan didaur ulang dengan metode yang ramah lingkungan. Pihak Samsung menyatakan, bahwa mereka akan memulihkan limbah logam sebanyak 157 ton emas, perak, kobalt, dan tembaga.
Samsung menjadi sorotan utama setelah menarik Galaxy Note 7, yang dianggap sebagai produk gagal, tahun lalu. Banyak pihak mempertanyakan soal limbah dari ponsel pintar tersebut.
Baca: Samsung Galaxy Note 7 Rekondisi Dirilis Juni, Berapa Harganya?
Selain itu, Samsung Galaxy Note 7 juga dilahirkan kembali (refurbhised) dan dibekali dengan baterai berkapasitas lebih kecil, yakni 3.200 mAh. Namanya pun diubah menjadi Samsung Galaxy Note FE. Ponsel ini sudah dijual di Korea Selatan.
Sedangkan proses daur ulang bahan baku akan dimulai sebelum akhir bulan. Samsung akan memisahkan dan menggunakan kembali komponen utama, seperti layar AMOLED, semikonduktur memori, dan modul kamera. Bahan-bahan tersebut akan menjadi bahan baku servis untuk Galaxy Note FE.
Baca: Pabrik Pemasok Baterai Samsung Galaxy Note 7 Kebakaran
Samsung menggandeng perusahaan domestik dan asing untuk mendaur ulang komponen elektronik. Dalam pernyataan resmi, hal ini dilakukan agar Samsung bisa memimpin industri elektronik berbasis ramah lingkungan.
Baca: Setengah Jumlah Pengguna Samsung Galaxy Note 7 Beralih ke iPhone
Simak berita menarik lainnya tentang Samsung Galaxy Note 7 hanya di kanal Tekno Tempo.co.
GSM ARENA | AMRI MAHBUB