Tameng radiasi, biasanya terbuat dari aluminium, merupakan komponen penting dalam wahana dengan atau tanpa awak. Namun, dalam misi luar angkasa, ukuran dan bentuk tameng radiasi sangat berkorelasi dengan biaya operasional. Ukuran yang besar jelas akan menghabiskan ruang. Ukuran yang terlalu kecil mungkin tak cukup untuk melindungi manusia dari radiasi.
Menurut Helen O’Brien, insinyur dari Imperial College London, NASA jelas menginginkan instrumen yang bisa dikemas dengan ringkas. "Ketika mendarat di planet, instrumen itu bisa dikembangkan dan memberikan perlindungan maksimum serta efisien dari radiasi," kata O’Brien ditulis The Guardian.
Mengadopsi teknik origami dalam teknologi penerbangan luar angkasa bukanlah hal baru bagi NASA. Pada 2014, sejumlah peneliti di Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengembangkan prototipe panel surya yang bisa dilipat. Dengan teknik hannaflex, prototipe berdiameter 1,2 meter itu bisa dikemas lebih kompak. Target mereka adalah mengembangkan panel surya bergaris tengah 24 meter.
Baca: Misteri Antariksa: Ada Planet Berair Kembaran Jupiter
Brian Trease, mekanik JPL yang ikut dalam riset panel surya, mengatakan origami bukan sekadar seni melipat kertas atau pelajaran untuk anak-anak di sekolah. Melipat material menjadi bentuk tertentu, hingga ukurannya sangat kecil, membutuhkan keahlian mendalam. “Seni melipat itu disokong perhitungan matematika dan teknik,” kata Trease, yang kini menjadi profesor rekayasa mekanika di Universitas Toledo, Ohio.
NASA juga membuat PUFFER, wahana pengintai mini yang bisa dilipat. Terinspirasi oleh origami, roda-roda PUFFER bisa dilipat sehingga robot ini dapat menjelajah ke ruang-ruang sempit yang sulit dijangkau wahana biasa, apalagi manusia.
Para peneliti dari Goddard Space Flight Center, lembaga riset NASA di Maryland, juga mengadopsi origami dalam membuat radiator lipat tiga dimensi. Perangkat ini dirancang untuk membuang atau mengurangi panas pada satelit kecil. Mereka bekerja sama dengan peneliti dari Brigham Young University dalam membuat radiator lipat yang berongga mirip sarang lebah tersebut.
Baca: Cina Bikin Superkomputer untuk Ungkap Misteri Antariksa
Simak berita upaya eksplorasi antariksa lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.
THE GUARDIAN | NASA | SPACE | GIZMODO | GABRIEL WAHYU TITIYOGA